Wfma - 11

1.8K 116 43
                                    



Happy Reading ! 😊


Cuaca hari ini tidaklah terlalu baik. Terlihat dari awan mendung menghiasi langit. Jam dinding yang terpasang di toko Hye Kyo masih menunjukkan pukul lima pagi tapi Hye Kyo sudah selesai membersihkan seluruh isi tokonya.

Masih terlalu pagi untuk membuka toko di saat matahari pun belum sepenuhnya menampakan diri apalagi dengan suasana mendung. Para pelanggan setianya mungkin masih bergegas di rumah masing-masing atau mungkin masih berkelana di alam mimpi.

Hye Kyo sengaja membuka toko pagi-pagi sekali. Semalaman matanya sama sekali tidak dapat terpejam. Beberapa hari ini sesuatu telah mengganggu pikirannya. Kata-kata dari seorang Ahjussi yang dianggapnya menyebalkan selalu terngiang di pikirannya.

Awalnya Hye Kyo tak ambil pusing. Tapi akhirnya rasa bersalah menyergap Hye Kyo. Ia merasa apa yang dikatakan Ahjussi itu benar adanya. Benarkah ia terlalu menyombongkan diri?

Hye Kyo kini duduk termenung di meja sudut dekat jendela. Meja yang pernah ditempati Joong Ki beberapa hari yang lalu. Ia menatap rintik-rintik hujan yang mulai turun diluar sana. Hye Kyo menutup matanya mencoba mengenyahkan bayang-bayang Joong Ki namun tetap tak bisa.

"Arrrgghh... Kenapa aku terus memikirkannya? Harusnya aku tidak bersikap seperti itu padanya!" jerit Hye Kyo.

"..Ah.. tidak..! tidak..! Aku tidak salah!" gumam Hye Kyo membenarkan diri.

"....tapi bagaimana kalau dia benar-benar marah?"

Hye Kyo membenamkan wajahnya di atas kedua tangannya yang dilipat di atas meja. Hye Kyo termenung beberapa saat, hingga lonceng di pintu masuk tokonya berbunyi.

Dengan sigap Hye Kyo menegakkan tubuhnya dan melihat ke arah pintu.

"Ahh.. ternyata kau Jiwon-ie" ucap Hye Kyo lesu dan kembali duduk di kursinya.

"Yakk!! Ada apa dengan ekspresimu! Apa kau tidak senang aku datang kesini? Padahal aku sudah rela menerobos hujan untuk bisa bertemu dengan mu." tutur Jiwon yang kini tengah membuka coat-nya yang terlihat sedikit basah.

"Bukan begitu... Ah.. kau mauku buatkan coklat panas? Tunggu sebentar." timpal Hye Kyo yang langsung bergegas membuatkan minuman untuk sahabatnya itu.

"Yakk..!! Jadi kenapa kau menghindariku 2 hari ini? Apa kau sengaja supaya aku tidak bisa mengintrogasimu?" Jiwon bertanya dan menatap Hye Kyo dengan kesal.

Hye Kyo yang tengah mengaduk coklat pun menghentikan kegiatannya.

"Kau pikir aku pelaku tindak kriminal! Aku tidak menghindarimu!" jawabnya. Ia mendelikkan matanya menatap ke arah Jiwon.

"Kau hutang penjelasan denganku Hye Kyo. Ada hubungan apa sebenarnya kau dengan Bigboss?"

"Yah.. Jiwon-ie, kenapa kau selalu memanggilnya Bigboss?" tanyanya. Hye Kyo berjalan kembali menuju ke mejanya semula dan meletakkan dua cangkir coklat panas dan sepiring cheese cake dihadapan Jiwon dan dirinya.

"Karena di tempat kerjaku semua memanggilnya Bigboss." Jiwon meraih cangkirnya dan mulai menyesap minuman miliknya.

"Apa kau tahu nama aslinya?" tanya Hye Kyo penasaran. Kini ia sudah kembali duduk di hadapan Jiwon.

"Ya jelas aku tahu. Sejak pertama bertemu, kami langsung berkenalan. Memangnya kenapa? Jangan bilang kau menyukainya?!"

"Yakk!!" Hye Kyo tanpa sadar memukul permukaan meja dengan cukup keras.

"Jadi kenapa kau bertanya-tanya tentang Bigboss? Dan kenapa waktu itu kalian bisa berada di taman?"

Hye Kyo pun menceritakan kejadian sebenarnya kepada Jiwon dari awal sampai hari dimana Joong Ki pergi setelah melontarkan kata-kata yang mampu menohok hati Hye Kyo.

Wife for My AppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang