Happy reading! 😊
Hari sudah beranjak siang, matahari bersinar dengan teriknya. Di depan meja riasnya Hye Kyo tampak sudah berpakaian rapi. Ia memang sengaja tidak menemani Joong Ki di rumah sakit hari ini, ia meminta tolong Kwangsoo untuk menjaga kekasihnya itu.
Hari ini Hye Kyo punya rencana tersendiri. Ia mengendarai sepeda motornya menuju salah satu sekolah yang menjadi tujuannya. Ya, hari ini Hye Kyo sudah membulatkan tekad untuk menemui Hye Rin secara langsung. Baginya sudah cukup bagi Hye Rin untuk pergi dari rumah.
Sesampainya di sekolah, Hye Kyo datang meminta izin kepada kepala sekolah Hye Rin untuk menemui calon anaknya itu. Hye Rin yang waktu itu sedang mengikuti jam pelajaran terakhir terpaksa keluar saat sang guru memanggilnya untuk datang ke kantor.
"Permisi Ssaem, apa benar ssaem memanggil saya?" tanya Hye Rin saat sudah sampai di kantor guru yang kelihatan lenggang siang ini.
"Benar Hye Rin-ah, ada seseorang yang ingin menemuimu."
"Seseorang? Ingin menemui saya?" tanya Hye Rin dengan ekspresi bingung.
"Ne. Temui beliau di ruangan sebelah." ucap Kim Ssaem sambil tersenyum.
"Nde ssaem." ucap Hye Rin dan segera menuju ke ruangan sebelah yang biasa digunakan untuk menerima tamu.
Hye Rin perlahan mulai melangkah mendekati pintu di hadapannya lalu tangannya perlahan mulai memegang gagang pintu. Ia memutar gagang pintu, mendorongnya pelan sampai ruangan bercat putih itu terlihat.
Hye Rin mengurungkan niatnya untuk masuk ke ruangan itu saat kedua matanya bersibobok dengan kedua mata milik salah satu orang yang ia hindari. Hye Rin sedikit memundurkan langkahnya saat terdengar suara Hye Kyo dari hadapannya.
"Eomma senang bisa bertemu denganmu hari ini." ujar Hye Kyo memulai percakapan.
"Kau bukan eomma-ku." jawab Hye Rin ketus.
Hye Kyo hanya tersenyum. Ia tidak sedikit pun merasa sakit hati dengan kata-kata Hye Rin.
"Nde. Saat ini memang belum. Tapi eomma pastikan eomma akan menjadi eomma-mu secepatnya."
"...Kau masih belum mau kembali ke rumah sayang?" tanya Hye Kyo tersenyum tulus pada Hye Rin.
Hye Rin hanya menggelengkan kepalanya yang sedari tadi ia tundukkan.
"..Kau tidak merindukan Appa?"
Hye Rin hanya diam mematung.
"...Appa sedang dirawat di rumah sakit. Sejak kau pergi meninggalkan rumah, kesehatan Appa menurun. Ia tidak mau makan dan terus menunggumu. Ia berharap kau kembali ke rumah."
Hye Rin diam, tak sepatah kata pun mampu ia ucapkan untuk membalas perkataan Hye Kyo. Harus Hye Rin akui pertama kali dia meninggalkan rumah karena rasa kecewa dan emosinya yang memuncak, tapi semakin lama dan saat ia tahu ayahnya jatuh sakit, jauh dalam lubuk hatinya ia sangat khawatir dengan keadaan ayahnya.
"Kau tak perlu khawatir, eomma tidak akan memaksamu untuk ikut bersama eomma untuk menemui Appa. Eomma datang kesini hanya ingin memberitahumu tentang keadaan Appa. Dan juga eomma ingin melihat keadaanmu. Eomma sangat merindukanmu. Hari ini eomma bahagia karena bisa melihatmu dalam keadaan baik-baik saja. Kalau begitu eomma pulang dulu ne." Hye Kyo mengambil tas yang terletak di sampingnya dan bergegas untuk beranjak.
Ia berjalan menuju pintu keluar dan masih sempat menepuk pelan bahu Hye Rin sambil tersenyum lembut sebelum kemudian kembali melangkah lebih jauh.
"Eommaaa...!!" seru Hye Rin yang mampu menghentikan langkah Hye Kyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife for My Appa
Fiksi Penggemar⏩💚 Random PRIVATE 💚⏪ Seorang pria muda bernama Song Joong Ki yang harus membesarkan seorang putri tanpa sosok seorang ibu. Mampukah ia menjalankan perannya sebagai ayah yang baik dan selalu ada disaat sang putri membutuhkannya? Dan bagaimana cara...