Wfma - 18

1.3K 116 90
                                    


Happy reading ! 😊


Wahana menegangkan yang dinaiki Hye Kyo dan Hye Rin akhirnya berhenti setelah operator mematikan mesinnya. Hye Kyo dan Hye Rin terlihat sangat puas dan senang. Teriakan demi teriakan yang di keluarkan seakan melepaskan semua beban-beban mereka. Sementara Joong Ki, ia berjalan sempoyongan mendahului Hye Kyo dan Hye Rin.

Hye Kyo yang menyadari itu, menyusul Joong Ki untuk memastikan keadaannya. Saat Hye Kyo melihat wajah Joong Ki bisa dikatakan ia dalam keadaan yang tidak baik. Kulit putih Joong Ki terlihat semakin pucat,  jauh lebih pucat dari sebelum ia menaiki wahana. Keringat dingin bercucuran dari dahi dan lehernya. Joong Ki bahkan merasa perutnya terasa mual sekarang.

"Oppa gwenchana?" tanya Hye Kyo agak cemas. Ia menggenggam tangan Joong Ki yang terasa dingin dan bergetar.

Joong Ki hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Hye Kyo menarik tangan Joong Ki yang sedingin es menuju kursi pengunjung yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.

Hye Rin yang baru menyadari keadaan ayahnya segera datang mendekat.

"Appa... gwenchana? Kenapa Appa kelihatan pucat?"

"Hye Rin-ah, bisa bantu eonnie? Tolong belikan air mineral untuk Appa, ne?" suruh Hye Kyo.

"Nde eonnie... " Hye Rin berlari meninggalkan Hye Kyo dan Joong Ki untuk mencari penjual minuman.

"Lain kali kalau memang Oppa takut, tidak usah dipaksakan. Kalau Oppa sampai pingsan, bagaimana?" omel Hye Kyo. Tangannya kini tengah memijit tengkuk Joong Ki untuk membantu meringankan rasa mualnya.

"Ini pasti karena Oppa tadi makan terlalu banyak..!! Jadi Oppa merasa mual sekarang." jawab Joong Ki mencari alasan.

"Huh.. dasar Oppa memang tidak pernah mau kalah..! Selalu saja punya alasan!" keluh Hye Kyo.

"Yahh!! Apa sepanjang hari ini kau akan terus memarahi Oppa?" tanya Joong Ki dengan dahi berkerut menahan rasa sakit dan jengkel.

Hye Kyo menghentikan gerakan tangannya yang tengah memijit tengkuk Joong Ki. Kini ia mengarahkan kedua telapak tangannya untuk menangkup kedua pipi Joong Ki dan mengusapnya lembut menggunakan kedua ibu jarinya.

"Aku bukannya memarahi Oppa. Aku bicara seperti itu karena aku khawatir dengan keadaan Oppa." terang Hye Kyo tulus. Dari sorot matanya memang terlihat raut kekhawatiran.

"Gomawo..." ucap Joong Ki sambil tersenyum.

"Eonnie... ini air mineralnya.." seru Hye Rin dengan nafas tersengal.

"Gomawo Hye Rin-ah." Hye Kyo meraih botol air mineral dari tangan Hye Rin. Ia membuka tutup botol dan menyuruh Joong Ki untuk segera meminumnya.

"Apa yang terjadi dengan Appa, eonnie?" tanya Hye Rin

"Appa hanya kehausan chagi..." jawab Joong Ki mendahului Hye Kyo yang terlihat ingin menjawab pertanyaan Hye Rin.

"Apa benar Appa kehausan? Tapi kelihatannya Appa sedang ketakutan.. Hahaha.."  Hye Rin tertawa lepas melihat ekspresi kesal ayahnya.

"Siapa bilang Appa takut? Appa pemberani ya !" elak Joong Ki.

"Ohh...Araseo Appa.. Nah.. karena sekarang Appa tidak haus lagi.. Kajja.. kita harus menaiki wahana yang lain."

Mendengar ajakan putrinya Joong Ki hanya bisa menurunkan bahunya sembari menghela nafas berat. Sebenarnya ia ingin sekali menikmati semua wahana di sini untuk kesenangan Hye Rin. Tapi sungguh ia benar-benar takut akan ketinggian dan permainan yang memacu adrenalinnya.

Wife for My AppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang