Bagian 2.2

7.5K 255 1
                                    

"Mengapa kau diam? Kau tidak bisa menjawabku bukan?" ujar Rihanna sinis.

"Bukan begitu. Baiklah aku akan menjelaskan padamu"

Ayers menjelaskan semuanya dari awal sampai akhir dengan sangat mendetail. Ada rasa sesak tak tertahankan di hati Rihanna mendengar Ayers menjelaskannya.

"Kita harus pindah ke luar negri sayang. Kita harus menyelamatkan putri kita. Dia dalam bahaya, tidak mungkin kita menjelaskan semuanya pada Angeline. Kita harus meninggalkan negara ini sekarang. Ayolah Ayers kita kemasi semua barang barang kita" Rihanna sangat gemetar dan ketakutan sekarang.

"Ri, dengar aku" Ayers berusaha menenangkan Rihanna dengan memegang kedua pergelangan tangan Rihanna.

"Cepat Ayers kita harus pergi sekarang" Rihanna sangat kacau hingga tidak bisa mendengarkan ucapan Ayers.

"Kau harus tenang Rihanna! Dengarkan aku!" kini Ayers meninggikan suaranya untuk menyadarkan Rihanna. "Kita tidak bisa bertindak ceroboh, karna jika kita salah sedikit dalam mengambil tindakan akan semakin mengancam nyawa Angeline, kau harus tahu jika Alexandrio mempunyai banyak koneksi baik di dalam negri ini maupun diluar" lanjut Ayers.

"Jadi kau akan menyerahkan Angeline begitu saja? Hah? Tidak! aku tidak akan setuju dengan fikiran gilamu itu"

"Untuk sekarang kau fikir apa yang bisa kita lakukan?"

Rihanna berfikir keras agar mendapatkan jalan keluar.

"Tidak ada bukan?"

"Tapi bagaimanapun juga aku tak bisa merelakan putri kita pada pria jahat Ayers" Rihanna sangat tidak bisa menerimanya.

"Sudahlah aku harus segera bertemu lelaki sialan itu pagi ini, nanti kita bicarakan lagi. Aku berangkat" sambungnya lalu mengecup kening Rihanna singkat.

****

"Pagi yang indah seperti ini sangat sayang di lalui dengan raut wajah kusut seperti itu. Kau sakit Tuan?" Tanya Alexsandrio dengan nada mengejek.

Ia memasukan kedua tangannya dalam kantung celana, lalu membelakangi Ayers menatap kaca besar dengan pemandangan yang indah.

Benar saja, sekarang Ayers berada di perusahaan terbesar di dunia. Perusahaan yang bergerak dibidang ritel dan selalu hadir dalam daftar majalah Forbes.

"Aku akan mempersiapkan semua keperluan untuk pertunanganmu yang akan dilangsungkan 3 hari lagi sesuai dengan keinginanmu"

"Kau membuatku terlihat jahat sekarang Tuan Ayers. Tapi tak apa, akhirnya kau tau pilihan yang terbaik untuk putrimu" jawabnya dengan terkekeh.

"Tapi______"

Alexandrio membalikan badan dengan mengerenyitkan dahi.

"Aku mohon jaga dan jangan sakiti putriku"

Alexandrio tidak menjawab, ia hanya tersenyum sekilas lalu menghubungi sekertarisnya.

"Kosongkan jadwalku besok!"

"Kau bisa pulang sekarang, besok aku akan mengunjungi mansionmu" katanya sesaat setelah menghubungi sekertarisnya.

****


Seorang wanita berambut pirang dengan mini dress transparan menerobos masuk gudang tua tempat para mafia berkumpul.

"Dimana Alexandrio?...Dimana Dia?"

Sontak saja Raymond yang sedang bermain kartu terusik dengan teriakan itu.

"Tidak bisakah kau pelankan sedikit suaramu Helen?"

Bukan hal yang asing lagi jika Helen datang dan berteriak teriak mencari Alexandrio.

"Dimanamphhhhhh" belum sempat Helen berteriak kembali, Raymond sudah merangkul pinggang dan mencium bibir Helen dengan rakus. Helen tidak melawan, ia langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Raymond.

"Mengapa kau selalu melakukan itu disetiap kali aku berteriak mencari Alexandrio disini Raymond?"

"Dan kau mengapa kau selalu menikmatinya Helen?" Raymond tidak menjawab, ia hanya bertanya balik pada Helen.

"Lupakanlah! Dimana Alexandrio?"

"Mengapa harus mencari Alexandrio jika ada aku disini sayang?" goda Raymond membuat pipi Helen memerah.

Elger, Jack dan para mafia lainnya tertawa melihat tingkah konyol Raymond dan Helen.

"Tak ada gunanya aku bertanya pada semua orang bodoh disini"

(Mengapa panas sekali hari ini) umpatnya, mengipas wajah dengan telapak tangannya lalu beranjak pergi.

>>>>>

Check my YouTube in my bio for know more about me✨😻

Check my YouTube in my bio for know more about me✨😻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Raymond Casio

Raymond Casio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helen Alana

Bastardo TrillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang