Bagian 4.3

7.5K 302 42
                                    

"Ya, ia adalah sepupuku" jawabnya santai.

"Oh, silahkan masuk" Angeline menggiring Bryan keruang tamu.

"Duduklah"

"Terima kasih,...emmm siapa namamu?"

"Panggil saja aku Angeline"

"Baiklah. Terima kasih Angeline"

"Tak perlu berterima kasih. Kau saudara Alexandrio sekarang, tapi tak lama lagi kau akan menjadi saudaraku"

"Apa maksudmu?" Bryan mengerenyitkan keningnya, tak mengerti apa yang di maksud Angeline.

"Apakah kau belum mendengarnya dari Alexandrio? Aku calon tunangan Alexandrio" Angeline belum mengetahui jika Alexandrio sudah tidak berminat menjadikannya tunangan.

"Ah iya iya, aku mengingatnya. Alexandrio begitu gembira saat memberi tahuku kabar itu"

Calon tunangan ia bilang? Mengapa Alexandrio tidak berbicara apapun padaku? Bryan semakin tidak paham.

"Aliceeeee...." panggil Angeline.

"Ya nona?"

"Bisa kau buatkan minuman untuk tamu kita?"

"Baiklah nona" Alice beranjak meninggalkan ruangan itu.

"Ingin ku panggilkan Alexandrio?" tawarnya.

"Apakah kau yakin bisa membuatnya menemuiku?"

Apakah mereka tadi habis berkelahi? Tanyanya dalam hati. Angeline mulai mengerti saat melihat memar di wajah Bryan, dan saat mengingat Alexandrio pulang dengan raut wajah masam.

"Akan ku coba" Kata Angeline sambil tersenyum, dan berlalu menuju kamar Alexandrio untuk membujuknya.

Tokkk...tokkk...tokkk...

"Alexandrio" Angeline mengetuk pintu kamar Alexandrio, namun tak kunjung ada jawaban.

Ia memegang handle pintu kamar itu dan membukanya perlahan.

"Alexandrio" panggilnya lagi.

Angeline tak mendapatkan Alexandrio di ranjangnya.

Kemana perginya dia? Tanyanya dalam hati.

"Sedang apa kau disini?" Alexandrio baru saja selesai mandi. Ia mengusap rambut basahnya dengan handuk kecil yang tersampir dipundak. Tubuhnya hanya terbalut handuk dari bagian pinggang sampai lutut.

Angeline terpaku melihat tubuh eightpack milik Alexandrio. Ia baru menyadari betapa jantannya Alexandrio.

"Angeline? Kau baik baik saja" Alexandrio menjentikan jarinya di depan wajah Angeline.

"Ah...kau tadi berkata apa?" Angeline tersadar dari lamunannya.

Kotor sekali pikiranmu Angeline. Ia merutuki dirinya sendiri.

"Sedang apa kau disini?" Alexandrio mengulangi pertanyaannya.

"Mengapa wanita selalu terpesona dengan tubuhku" lanjutnya berucap pelan lalu mengambil kaos hitam dari wardrobe.

"Sepupumu datang" jawab Angeline.

"Suruh saja ia pergi"

"Ia sudah diruang tamu sekarang"

"Suruh saja ia keluar"

Angeline gemas dengan jawaban Alexandrio yang menjengkelkan.

"Alexandrio, dia ing..."dalam sekejap, jari telunjuk Alexandrio sudah berada tepat didepan bibir Angeline.

Bastardo TrillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang