Prolog

22.2K 623 8
                                    

Malam hari ini, di ruang makan mansion milik keluarga Ayers terasa begitu sunyi. Tidak seperti biasanya, yang ramai penuh dengan canda tawa. Bukan karna tidak ada orang yang mengisi ruang makan itu, melainkan diruangan tersebut sedang tejadi ketegangan. Hanya dentingan sendok pada piring yang terdengar samar. Tidak biasanya seorang Ayers meminta izin untuk berbicara dengan anak semata wayangnya. Aneh satu kata itu yang muncul di benak Angeline. Perasaan buruk pun mulai membuatnya resah.

Ayers menyesap minumannya lalu meletakan sedoknya.
"Angeline?" panggilnya.

"Ada apa dad? Kau tadi ingin berbicara padaku kan? Katakan saja" jawab Angeline sesekali menyuapkan makanannya.

"Tidak lama lagi dad akan menjodohkanmu dengan rekan kerja dad" ucapnya cepat tanpa basa basi.

"Uhukkkk...uhukkkk...apa aku tidak salah dengar dad? Kau ingin menjodohkan ku?" dengan cepat Angeline meminum airnya. Firasat buruknya benar. Ada yang aneh dengan sikap dadynya.

"Benar, kau tak salah dengar Angeline. Dad akan segera menjodohkan mu"

"Tapi kenapa dad? Kau pun tahu aku sudah mempunyai pasangan. Apa yang akan Alward katakan nanti jika aku dijodohkan? Apa dady tidak memikirkan perasaannya? Jangankan perasaannya. Apakah dad tidak memikirkan perasaan aku? Kita saling mencintai dad, jangan paksakan keputusanmu untuk kali ini saja, aku mohon"

"Jikalau dad bisa Angeline. Tapi tidak, perusahaan kita terancam hancur, dan yang bisa menolong hanya rekan kerja dad yang akan dad jodohkan padamu itu"

"Dad menjodohkan aku hanya untuk menyelamatka perusahaan? Benarkah itu? Aku tidak habis fikir dad, mengapa sekarang kau begitu egois? Kau lebih mementingkan perusahaanmu dari pada kebahagiaan putrimu ini? Betul begitu?" Ujar Angeline marah, dengan membanting sendoknya, lalu melenggang pergi meninggalkan ruang makan.

"Angeline cepat kembali kesini, dad belum selesai bicara Angeline" teriakan Ayers sukses membuat seluruh penghuni mansion mengerutkan dahi, tak mengerti dengan perubahaan sikap Ayers yang biasanya terlihat ramah.

Rihanna, yang tak lain adalah momy Angeline menggelengkan kepalanya melihat prilaku suaminya terhadap putrinya. Ia pun yang sedari tadi hanya berdiam sebenarnya tidak tahan melihat perdebatan didepannya.

"Apa itu tadi?" tanya Rihanna kesal.

"Apa? Aku berkata benar. Ini juga demi kebaikan Angeline, sayang"

(Jika tidak maka nyawa Angeline akan terancam oleh pemuda sialan itu, kalaupun kau tau apa yang sebenarnya terjadi maka kau akan mengambil keputusan yang sama) lanjutnya dalam hati.

"Kebaikan Angeline? Kebaikan apa yang kau maksud? Ckkkk kau ini" Rihanna beranjak dari kursinya untuk menyusul ke kamar putrinya. Menyisakan Ayers yang sedang termenung di ruang makan.

(Kalau saja Angeline tidak ku ajak ke pesta itu, pasti mafia itu tidak akan melihatnya. Maafkan dad, Angeline. Dad harus melakukan ini) Menyesal? Tentu saja. Itu yang kini sedang di rasakan oleh Ayers, ia terpaksa berbohong untuk kebaikan putrinya.

Berantakan ya guys?
Maafkan aku wkwk
Diriku hanyalah author amatiran. Oh iya btw mulmed itu interior ruang makannya ya. Bantu vote and commentnya guys💞💞
Love you readers...

Check my YouTube in my bio for know more about me✨😻

Nianals💕

Bastardo TrillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang