The Perfect Boy ✔

PART📍SATU

JANGAN LUPA BERSYUKUR, GUYS!

HAPPY READING, GUYS! 📖
JANGAN LUPA TEKAN VOTENYA! ⭐

🎶 PLAYED NOW | HIVI - MATA KE HATI |
÷

×

Disinilah Atasya berdiri menikmati angin yang menerpa wajah cantiknya, rambut yang berwarna kecoklatan ini dibiarkan terbang bebas mengikuti angin yang membuatnya terlihat lebih menawan, di rooftop SMA CENDIKIA HIGH SCHOOL.

Siapa sih, yang gak kenal dengan Atasya, cewek yang masuk dalam jajaran the most wanted girl dan buronan guru BK ini. Semua orang pasti kenal dengannya.

Gadis yang bermata hazel ini mampu membuat orang yang memandangnya akan menciutkan nyalinya, tetapi juga mampu membuat orang terjebak dalam mata bintang itu.

" Atasya, lo ternyata disini, Gue cariin lo kemana-mana tau. Eh, taunya lo dari tadi ngejogrok gak jelas disini. Lo ga kasian apa gue itu naik turun tangga buat nyariin lo. " cerocos Rio salah satu most wanted boy dan sahabat Atasya dengan sisa nafas yang masih ngos-ngosan.

" Ck! Jangan lupa nafas, yo! " Kekeh Atasya menanggapi.

Rio menghembuskan nafasnya panjang.
" lo masih mikirin dia, ya? " Tanya Rio mendadak sendu.

" Ih, Gak jelas, Deh! gue nanya mana, jawabnya kemana. Udah lo ngapain kesini? " Tanya Atasya ganti mengalihkan pertanyaan itu.

" Astaga, Gue hampir lupa. " Seru rio sambil menepuk jidatnya.

" lupa kan udah jadi penyakit bawaan dari orok lo. " Ejek Atasya.

Rio mendengus menatap kesal Atasya, " Gue lupa karena terlalu banyak mikiran kenakalan lo. " Tukasnya.

Atasya membulatkan matanya, " Lah, kenapa gue? " Tanyanya sambil menunjuk dirinya.

" Ck! Menurut lo, saat lo buat masalah, siapa yang paling pertama dicari? Gue. " Cibir Rio dengan berkacak pinggang.

Atasya meringis mendengarnya karena memang benar saat ia membuat masalah, Orang pertama yang dicari dan dipanggil bukannya Atasya melainkan Rio.

" Yaudah, jadinya lo kesini mau ngapain? " Tanya Atasya dengan mengerucutkan bibirnya kesal.

" Seperti biasa, lo dikangenin bu Susi, noh. " Jawab Rio membuat Atasya menghela nafas lelah, Bu Susi adalah guru BP yang selalu merindukan Atasya.

" Makanya, jangan cari masalah lagi! Lo jadi cewek badung banget. " Omel Rio sudah seperti ibu kos.

" Kok, lo salahin gue sih. Kan guru-nya aja tuh yang sensi banget sama gue. " Protes Atasya memberengut.

" Perasaan gue gak ngelakuin kesalahan kok hari ini. " Lanjut Atasya dengan berfikir.

Rio menghela nafas frustasi, " Gak ngerti lagi gue sama jalan pikirannya orang kaya. "

" Nah, kalau itu lo gak usah mikirin, karena apapun yang terjadi gue tetep lebih kaya dari lo. " Sahut Atasya bangga, Membuat Rio mencebikan bibirnya sebal.

" Serah lo, nyet. " Dengus Rio acuh.

" Udah, sana pergi! " Usir Rio sambil mendorong tubuh Atasya agar pergi.