PART📍DUA PULUH

3.7K 134 4
                                    

Happy Reading 📖
Jangan Lupa Ditekan ⭐

🎶 PLAYED NOW | BUDI DOREMI - MELUKIS SENJA |
÷
×

"

Iya, Nanti Alfaro sampaiin. " Ujar Alfaro setelahnya ia menutup telfonnya dan kembali menatap wajah Atasya yang tersenyum terkena pantulan cahaya jingga.

Alfaro dan Atasya sekarang berada di Pantai untuk memenuhi keinginan Atasya yang ingin melihat pantai dan senja.

" Cantik, Ya? " Tanya Atasya masih memandang senja, Ia memang menyukai senja dan pantai apalagi melihatnya dengan orang yang tersayang.

" Cantik banget. " Jawab Alfaro dengan  menatap memuja Atasya.

Atasya beralih menatap Alfaro di sampingnya dan mendapati Alfaro tengah menatapnya, Tak dipungkiri berhasil membuat jantungnya berdebar karena ditatap seperti itu.

" A-apa? " Tanya Atasya dengan suara tercekat, Ia langsung menahan nafas saat Alfaro mendekatkan wajahnya.

Alfaro menarik dua ujung bibirnya membentuk senyuman. " Lo gemesin kalau muka lo lagi merah. " Kekehnya lalu memundurkan kepalanya menjauh.

" Sialan, Udah jangan natapin gue mulu! " Tukas Atasya dengan memalingkam wajahnya agar Alfaro tidak bisa melihat muka memerahnya.

" Oh, Iya tadi Mama minta lo datang ke acara anniversary-nya besok malam. " Ujar Alfaro yang dibalas anggukan setuju Atasya, Meskipun gadis itu sedikit bingung.

" Besok gue jemput, Kita berangkat bareng. " Ujar Alfaro lagi.

" Yaudah kalau gitu sepulang sekolah, Ikut gue cari hadiah. Kan gak mungkin gue ke sana cuma numpang makan. " Ajak Atsya dengan diakhiri kekehannya.

" Padahal kalau lo ke sana gak bawa apa-apa juga gapapa kali. " Ujar Alfaro.

" Ck! Mana bisa kayak gitu. " Sahut Atasya.

" Eh, Selagi kita di sini, Kita mengabadikan momen yuk! Ponsel gue gak ada foto kita berdua, Lumayan buat wallpaper ponsel kan. " Ajak Atasya dengan mengeluarkan ponselnya, Yang diangguki setuju Alfaro.

" Ayo berdiri! Biar sunset-nya dapat. " Suruh Alfaro berdiri dengan mengulurkan tangannya untuk nembantu Atasya berdiri.

Atasya menerima uluran tangan Alfaro dengan tersenyum. " Makasih, Ganteng! " Ucapnya manis disambut kekehan Alfaro

Atasya mulai mengarahkan ponselnya di wajah mereka, Agar setidaknya wajah mereka muat di frame-nya. " Senyum, Dong! " Suruhnya lalu tersenyum karena Alfaro menurut, Ia mulai menekan tombol foto saat keduanya siap dengan berbagai gaya.

" Tasy, Belum selesai fotonya? Gigi gue rasanya udah garing ini kebanyakan mesem. " Tanya Alfaro dengan masih tersenyum menunjukan giginya.

" Iya, Iya ini udah. " Jawab Atasya lalu mengecek foto-foto hasil jepretannya.

" Ck! Curang, Masa foto gue jelek semua. " Cibir Alfaro setelah melihat hasil fotonya.

" Masa, Sih? Udah ganteng ini. " Ujar Atasya dengan mengrenyitkan dahinya bingung.

Alfaro menahan senyumnya saat mendengar pujian dari Atasya, Hatinya langsung melambung tinggi rasanya. " Orang ganteng dalam pose apapun emang ganteng sih. " Ujarnya menyombongkan.

" Dih-, Narsis banget. " Cibir Atasya terkekeh, Tapi tak melunturkan kebahagiaan Alfaro karena dipuji Atasya.

Kruukk.

The Perfect Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang