PART📍TIGA PULUH ENAM

2.4K 100 3
                                    

HAPPY NEW YEAR 🎉
STAY HEALTY, GUYS!

HAPPY READING, GUYS 📖
JANGAN LUPA TEKAN VOTE! ⭐

🎶 PLAYED NOW | ASAL KAU BAHAGIA - ARMADA |
÷
×

Bintang terkekeh miris, " Apa kita gak bisa mencoba tetap bersama? Aku udah ngelakuin banyak hal untuk kita, Apa itu tetap gak bisa bikin kamu berbalik? " Tanyanya yang padahal ia sendiri sudah tau jawabannya.

Atasya menggeleng, " Maaf, Aku gak bisa terus-terusan ngelukain kamu dan Alfaro, Kalian berdua sama-sama pentingnya dalam hidup aku. " Jawabnya.

Bintang menggeleng tak setuju, " Hanya aku yang terluka karena pengkhianatan kalian, Bukan Alfaro! Aku yang tau rasa sakitnya kalian khianatin, Tasy." Tekannya dengan mata berkaca.

Atasya menggingit bibirnya kuat-kuat, Lalu melengos menatap tempat lain untuk menahan air mata yang sudah di pelupuknya.

Maaf, Bin. Lo orang baik, lo gak pantes dapetin cewek brengsek kayak gue. Ada gadis yang mau nunggu lo, Bin. Tapi bukan gue gadis itu. Batin Atasya.

" Kenapa? Kenapa aku yang kamu jadiin mainan?! " Tanya Bintang yang mulai frustasi.

Gue gak pernah jadiin lo mainan, Bin. Batin Atasya menjawab.

" Kenapa kamu gak pernah ngasih aku kesempatan buat bikin kamu suka sama aku?! " Tanya Bintang putus asa.

Tanpa kesempatan itu, Lo udah bisa membuat gue suka sama lo. Tapi Alfaro, Pria itu selalu menunggu kepulanganku. Gue gak bisa bikin dia nunggu terlalu lama di tempat gelap itu. Batin Atasya menjawab.

Bintang mengusap sisa air matanya kasar, Lalu mendekat ke Atasay dan mencengkram pundak gadis itu.

" Apa? Apa yang gak aku punya, Tapi Alfaro punya? Aku bisa ngelakuin itu buat kamu. " Ujar Bintang dengan sungguh-sungguh.

Atasya menggeleng, Lalu ia melepas cengkraman itu dan mundur selangkah. " Perasaan aku yang gak bisa dipaksa, Bukan kamu rumahnya. Kamu harus ngertiin itu! " Jawabnya.

Kata-kata Atasya bagai pedang yang menusuknya. Bintang mendekat, Lalu mengecup bibir merah ranum Atasya dan berganti menjadi lumatan. Atasya mencoba mengelak, Tapi pegangan Bintang pada tangannya cukup kuat. Tapi ia tak habis akal, Atasya menendang kuat-kuat lutut Bintang dan berhasil membuat pemuda itu melepas pagutannya dan berganti mengaduh kesakitan dengan memegangi lututnya yang terkena tendangan Atasya. Untung masih lutut, Bukan tongkat.

" Eh-, Sakit ya? Maaf, Tapi tadi kamu keluar batas. " Ujar Atasya dengan perasaan bersalah.

Bintang berdecih, Ia kembali menegakkan badannya. " Pergi! Sebelum aku berubah pikiran. " Suruhnya.

Atasya membulatkan matanya, " Maksutnya kamu udah setuju gitu? " Tanyanya.

" Setelah ini kamu harus ngehindarin aku, Berhenti peduli denganku dan jangan sampai terluka karena aku takut akan kembali menatapmu! Apapun yang terjadi jangan pernah menemuiku, Sampai aku bisa hilangin perasaan ini. " Titah Bintang yang akhirnya menyerah.

Atasya menatap dalam Bintang, Lalu tersenyum tulus. " Makasih. " Ucapnya.

Bintang tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memeluk Atasya, Ini adalah perpisahan mereka. Bintang menghirup dalam aroma tubuh Atasya, Mungkin suatu hari ia akan merindukan gadis ini.

Untuk terakhir kalinya, Tasy. Sebelum aku benar melepaskanmu. Batin Bintang sedih.

" Hanya kenangan kita yang aku punya, Apa aku bisa tetap memilikinya? " Tanya Bintang disela keterdiaman mereka.

The Perfect Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang