PART📍ENAM BELAS

4K 152 15
                                    

Udah Di Vote Belum? Sok, Jangan lupa yah!

🎶 PLAYED NOW | REX ORANGE COUNTY - BEST FRIEND |
÷
×

" Itu kenapa Alfaro ngikut, Sih? " Bisik Atasya bertanya.

" Gue juga gak tau, Njim. " Jawab Rio ikut menatap tak mengerti Alfaro yang ada di rumahnya ikut kerja kelompok.

Atasya tak mengerti dengan jalan pikiran  Alfaro, Pasalnya Alfaro sedari tadi bersikap baik kepadanya dan itu membuatnya terusik. Ia tidak suka Alfaro bersikap seolah memberikannya celah, Ia tidak ingin menjadi wanita jahat yang merebut milik wanita lain, Meskipun ia menyukai Alfaro.

" Yo, Bawa cemilan yang banyak! " Terial Ari menyuruh yang disahuti Rio ' Iya ' dari arah dapur.

" Udah, Santai aja! Kan, Lo udah bertekad move on, Jadi seharusnya lo santai-santai aja dong. " Ujar Rio, Lalu menggenggam tangan Atasya agar mengikutinya.

Atasya berdecak, " Masalahnya gak semudah itu, Yo. " Gumamnya masih cemas.

" Loh, Mana cemilannya? " Tanya Ari dengan menatap kedua tangan Rio yang kosong.

" Nanti dibawain ART gue! Ya kali gue bawa sendiri, Tuan muda ini. " ujar Rio dengan membusungkan dadanya sombong.

Ari mendengus, " Sombong bener lo, Cumi! " Sungutnya dibalas Rio menjulurkan lidahnya mengejek dan Ari yang ingin menyambit Rio, Tapi gak jadi.

Ari beralih menatap Alfaro yang yang menatap ke belakang Rio, Lalu ia mengikuti arah tatapan Alfaro. " Mata, Woy, Mata. Dijaga! " Serunya memperingatkan.

Alfaro mengelus dadanya yang terkejut, Lalu menatap tajam Ari. " Sialan lo! " Umpatnya.

Rio duduk di sofa diikuti Atasya di sampingnya. " Udah, Kita fokus ngerjain tugasnya! Pokoknya hari ini harus selesai, Biar gue besok bisa bangun siang. " Suruhnya.

" Iya, Elah! " Sungut Ari dengan mengeluarkan leptop dari dalam tasnya yang langsung diambil Atasya.

" Biar gue yang ngetik, Kalian bagian mikir! " Ujar Atasya sudah memeluk leptopnya agar tidak diambil Ari lagi.

" Lah, Apanya yang diketik? Kan, Tinggal copy paste, Oneng! " Sungut Ari masih tak paham, Sedangkan Rio yang di tengah memilih memejamkan matanya dengan menarik nafas perlahan.

" Yaudah, Biar gue yang copy paste! " Sungut Atasya masih ngotot.

" Dan gue akan bantuin lo. " Timpal Alfaro dengan berjalan ke arah Atasya dan duduk di samping gadis itu.

Atasya dan lain ikut tercengang dibuatnya. " Biar saya saja! " Tolak Atasya.

Alfaro menatap tajam Atasya yang menggunakan kata ' Saya ', Ia tidak menyukainya. " Kita gak sejauh itu untuk lo pakai kata ' Saya '! " Ketusnya.

Dih, Bukannya udah jelas kemarin gue tulis jarak pakai spidol permanen? Pakai ngambek segala. Batin Atasya dengan menatap tak suka Alfaro.

" Ya terserah saya, Dong." Sungut Atasya.

" Tapi gue gak suka! " Ketus Alfaro dengan tatapan dinginnya, Membuat gadis itu menelan ludahnya sendiri karena ketakutan.

The Perfect Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang