PART📍DUA PULUH DELAPAN

3K 128 2
                                    

STAY HEALTY DAN SAFETY, GUYS!

HAPPY READING, GUYS 📖

JANGAN LUPA TEKAN VOTE ⭐

🎶 PLAYED NOW | LUKA YANG KU RINDU - MAHEN |
×
÷

" Yo, Nanti lo ajakin Bintang futsal! Biar gue bisa jalan sama Atasya. " Suruh Alfaro pada Rio saat keduanya jalan keluar kelas.

Rio mengrenyitkan dahinya bingung, " Lah, Kan lo juga ikut futsal." Bingungnya tak paham.

Alfaro menggeleng, " Bilang aja sama dia gue gak ikut futsal. " Ujarnya.

" Bentar, bentar! Jadi karena itu lo ngebolehin dia ikut futsal? " Tukas Rio yang baru paham dan dibalas anggukan kepala Alfaro.

Rio membulatkan matanya, " Wow, Emang gak salah liciknya. " Pujinya yang seperti umpatan untuk Alfaro.

" Thank's. " Ucap Alfarp dengan menyeringai, Membuat Rio menutup mulutnya rapat-rapat.

" Gue pulang duluan, Soal itu tenang aja. Bye! " Pamit Rio cepat-cepat lalu ngacir.

Setelah kepergian Rio, Alfaro juga pergi ke ruang latihan taekwondo karena harus melakukan latihan rutinan.

Beralih di tempat Atasya, Dia sedang mengecek e-mail masuk dan mempelajari beberapa dokumen yang dikirimkan Asisten pribadinya.

Atasya melepaskan kacamatanya dan mengerang. " Kenapa dari tadi gak habis-habis, sih?! " Kesalnya.

" Kapan gue bisa duduk santai sambil makan Caviar waffle dan minum Sampanye, Terus tau-tau nyampai aja di luar negeri. " Sambung Atasya berandai-andai.

" Yuk, Sadar. Jangan halu! " Rutuk Atasya dengan menepuk pelan kedua pipinya, Lalu kembali dengan pekerjaannya.

Atasya menghentikan pekerjaannya dan membereskan leptopnya saat jam menunjukan pukul 4 sore karena hari ini ia ada jadwal kencan, Tapi sebelum itu ia turun ke bawah untuk mengecek Bintang yang kebetulan sedang main di rumahnya.

" Bintang udah pulang belum? " Tanya Atasya ke ART yang sedang membersihkan ruang keluarga.

" Oh, Tuan muda Bintang ada di kamar Tuan muda Gabriel. " Jawab ART tersebut sopan.

" Oh, Terima kasih, Ya." Ucap Atasya berlalu pergi dengan kebingungan

" Duh-, Kalau gue kesana buat ngecek sama aja bunuh diri. Terus kayak gimana dong? " Gumam Atasya dengan berfikir keras.

" Tasy? " Panggil Rio yang baru datang.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Batin Atasya dengan menatap senang Rio.

" Yo, Bantuin gue dong! Urgent ini " Pinta Atasya merengek dengan menggelayuti lengan Rio.

Rio berdecak lalu menyentil dahi Atasya, " Teman baru datang itu disuruh duduk, Disediain cemilan! Ini malah nodong bantuan. " Cibirnya.

" Lo kayak tamu agung aja! Biasa juga datang-datang langsung ngerampok isi kulkas. " Sungut Atasya menanggapi.

" Ck! Bantuan apaan emang? " Tanya Rio bersungut.

" Di kamar bang Iyel ada Bintang, Tolong tahanin biar dia gak keluar kamar! Apalagi ke kamar gue. " Pinta Atasya.

" Pasti lo mau keluar sama Alfaro, Kan? " Tebak Rio yang dibalas cengiran Atasya.

" Ck! Kalian sepasang suka banget ngerepotin gue. " Sungut Rio mencibir.

Meskipun malas, Tapi Rio tetsp mengangguk. " Tapi gue pinjam PR fisikanya. " Jawabnya membuat Atasya tersenyum senang dan segera menariknya menuju kamar gadis itu.

The Perfect Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang