#9

10 4 0
                                    

Gue berusaha jalani hari hari gue dengan normal.

Menatap mentari pagi dengan yakin dan mantap.

Nampak mentari seperti tersenyum pada gue menyapa lembut dengan sinar keorenannya yang membelai gue.

Mungkin saat ini gue sibuk untuk mempersiapkan ujian kenaikan kelas 12.

Gue harus masuk perguruan tinggi negeri dengan jalur undangan tentunya.

Belajar ekstra dan menyibukkan diri.

Saperti saat ini gue sedang membaca buku dikamar sambil duduk santai disofa.

Tok... Tok... Tok..

"Siapa ya ?" teriak gue dari dalam kamar.

"Gue na!" ucap bang ando sembari masuk ke kamar gue.

"Oh lo bang, kenapa lo ?" tanya gue bingung.

Secara bang ando ga pernah datang ke kamar gue.

"Gue mau tanya dong na " ucap bang ando sedikit malu malu.

"Tanya apa ?" tanya gue sambil melanjutkan membaca buku.

"Kira kira cewek tu suka apa ya ?" tanya bang ando pada gue dengan nada serius.

Tawa gue pun pecah.

"Ha ? Lo tanya ke gue bang ? Bukannya lo playboy tingkat dewa tanya gue ? Kan seharusnya lo tau sendiri kan" tanya gue tak percaya.

Gue tertawa semakin keras.

"Gue serius na,kali ini gue serius sama cewek yang ini. Cewek yang beda dari yang lain" ucap bang ando serius.

"Jadi bener lo kali ini serius sama tu cewek ?" tanya gue penasaran.

"Iya gue serius na" ucap bang ando lagi.

"Kalo menurut gue, cewek itu suka dihargai, suka bunga, coklat, dan boneka, tapi itu semua cuma ples nya aja. Cewek itu suka yang emang bener bener serius ke dia"Jelas gue.

Gue teringat lintang..

Gue merasa butuh pelampiasan akan perasaan gue. Gue pengen ada cowok yang bisa mengobati hati gue, tapi cowok yang mampu ngelakuin itu cuma lintang..

Lintang memberi gue benci tapi memberi gue cinta. Karena lo punya alasan sendiri untuk itu.

"Ona !!" panggil bang ando.

"Loh ngalamun lagi" gerutu bang ando.

"Ya gitu bang menurut gue" ucap gue singkat.

"Ok lah kalau gitu" ucap bang ando sambil berpikir.

"Kayak gi mana sih cewek yang lo suka itu bang ?" tanya gue penasaran.

"Entar kalau gue udah jadi gue kenalin, tapi enggak sekarang ya" ucap bang ando sambil keluar dari kamar ku.

Aku pun segera bangkit dan mengambil sebuah kotak yang didalam nya terdapat pemberian lintang.

Gue ambil kotak lagi yang lebih kecil.

Gue ambil secarik kertas dan gue tulis sesuatu.

Dear lintang
Kepergian lo berpengaruh besar ke gue. Jujur gue akui gue kehilangan lo.
Gue salah ga mau denger penjelasan lo. Lo tau tang ? Semua terasa berubah. Gue berubah seperti yang lo mau, tapi..
Gue merasa kesepian terasa hampa.
Seolah tak gue temukan lagi kenyamanan, seperti saat gue bersama lo.
Semua berubah..
Yang gue rasa hanya sebuah rindu yang terus mencekam tenggorokan gue.
Rindu ini pelan namun menghancurkan, meremukan dan mematikan.
Sulit untuk gue bertahan.
Lo terlalu manis untuk gue tinggal kan.
Tuh kan gue selalu nangis saat keinget lo..
Dasar cogan gue.. Makasih tang lo beri gue cinta meski gue beri lo benci..
Cepet kembali gue rindu..
Tiona

Gue lipat kertas tersebut dan gue masukkan kedalam kotak kecil kemudian gue masukkan lagi ke dalam kotak besar.

Gue duduk termenung sambil menatap kotak tersebut.

"Huf.. Terlalu lelah menunggu lo tang" rintih gue.

"Ona !!!" panggil mama dari balik pintu yang membuyarkan lamunan gue.

"Ya ma ?" jawab gue sedikit terkejut.

"Yuk makan dulu" ajak mama sambil mengandeng gue keluar kamar.

"Hari ini mama masak kesukaan kamu lo sayang" ucap mama sembari menuruni tangga.

Hanya kami bertiga dimeja makan, gue, mama dan bang ando.

Mama mengambilkan gue makan.

Kemudian kami makan, namun tanpa selera makan gue hanya mengaduk aduk makanan didepan gue.

"Ona sayang ?" panggil mama.

"Ya kenapa ma ?" jawab gue.

"Kamu kenapa ? Kok makanan nya engga dimakan ? apa ga enak makanannya ?" tanya mama.

"Ah engga ma ini enak kok" jawab gue.

"Trus kenapa ga dimakan ?" tanya mama lagi.

"Lo mikir lintang kan ?" tebak bang ando.

Gue hanya terdiam.

"Ona yang pergi biar dia pergi. Dia pergi punya alasan tersendiri. Dia pergi itu mengalah agar lo bahagia" terang bang ando.

"Ona tolong jangan menyerah sayang" ucap mama.

Aku hanya terdiam.

"Ma, bang ona ke kamar dulu" ucap gue dan pergi meninggalkan mama dan bang ando.














Baca selengkapnya..
Hai teman" saya eko surachmi subekti
Ini adalah karya pertama saya, maaf bila penulisannya kurang rapi atau ada kesalahan dalam penulisan mohon kritiknya ya... Insyaallah saya akan memperbaiki nya untuk penulisan selanjutnya.
Untuk komentar atau sekedar kenalan bisa lewat sini ya :
Ig : rachmi__
Id line : rachmi__
  Jangan lupa baca sampai habis ya..

dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang