Raka mengantar gue pulang.
"Makasih na" ucap raka.
"Santai aja, gue masuk dulu ya ka" ucap gue.
Gue masuk kedalam rumah dengan senyuman.
"Ona, kamu udah pulang sayang ?, dianter siapa ?" tanya mama sambil tersenyum.
"Dianter raka ma" jawab gue sambil mencium tangan mama.
"Oh raka, ya udah sana ona mandi" ucap mama.
"Iya ma, ona ke kamar dulu" ucap gue sambil berjalan menuju kamar.
Hari ini gue dapet in lagi sahabat gue, raka.
Setelah mandi, gue mengambil jurnal gue dari dalam tas.
Dear lintang
Ternyata tuhan adil, tuhan beri gue penopang saat gue rapuh.
Memberi gue bahu saat gue terpuruk.
Mengulurkan tangan untuk membantu gue berdiri.
Raka memang baik tang, meski gue yakin kenyataan begitu pahit tapi dia memilih untuk menerima dan menjalani tang.
Raka udah baikan sama gue tang. Tadi gue dapet kecupan dari raka, lantas lo kapan akan mengecup gue ?
Raka mengecup gue sebagai sahabat lantas lo akan mengecup gue sebagai apa ?
Gue harap lo bisa miliki gue lagi tang.Kemudian gue tutup jurnal.
Gue turun ke ruang tamu, oh tuhan gue melihat papa.
Papa datang,nampak sedang berbicara dengan mama.
"Papa !" panggil gue dengan tersenyum.
Mungkin benar mama dan papa udah cerai tapi gue tetap anak papa kan.
"Ona, sayang" ucap papa sambil berdiri dan memeluk gue.
"Pa, ona boleh bicara sebentar sama papa ?" tanya gue.
"Boleh" ucap papa.
"Tapi bukan disini pa, tapi ditaman belakang" ucap gue.
"Ya ok" ucap papa sambil berdiri mengikuti gue.
"Mau bicara apa sayang ?" tanya papa.
"Pa, dulu ona ingin miliki keluarga yang bahagia, namun takdir berkata lain papa dan mama pisah namun kini ona berkeinginan untuk memiliki keluarga yang utuh" ucap gue berkaca kaca.
"Ona sayang, mama dan papa mempunyai pilihan lain yang mama dan papa pikir ini lebih baik dari pada kami menjadi satu, meski papa dan mama seperti ini papa pastikan ona mendapatkan kasih sayang papa, ona terkadang seseorang melepas untuk kebahagian orang lain begitu juga papa melepas mama untuk kebahagian bang ando dan ona" ucap papa sambil membelai rambut gue.
"Tapi ona engga bahagia pa, ona hidup dengan harta tapi ona tidak merasakan memiliki keluarga pa" ucap gue sambil menangis.
"Ona, jangan menangis mana ona kesayangan papa yang tomboy ?" ucap papa sambil menghapus air mata gue.
"Pa ona malu, sama teman ona, ona udah engga punya keluarga yang utuh" ucap gue.
"Ona kamu masih punya keluarga yang utuh hanya saja keadaan yang membuat papa tidak bisa berada dirumah setiap hari, anggap saja papa kerja dan akan pulang" ucap papa, menghela napas.
"Ona maaf kan mama dan papa selama ini belum bisa memberi kasih sayang yang ona mau tapi papa hanya bisa mendoakan ona setiap waktu, mana senyum ona yang cantik ?" ucap papa.
"Iya pa ona coba pahami, ona sayang mama dan papa" ucap gue sambil tersenyum.
"Ona punya mimpi ?" tanya papa pada gue.
"Dulu ona punya mimpi pa, tapi mimpi ona pergi" jawab gue.
"Apa mimpi itu ?" tanya papa lagi.
"Mimpi ona ingin menjadi kebahagian lintang pa, tapi lintang pergi, lintang ninggalin ona, lintang engga mau ngejelasin semua, lintang menjauh dari ona dan lintang tidak mengizinkan ona meraih mimpi ona" ucap gue sambil menangis.
"Ona sayang, terkadang memang harus begitu,ona tau ? Setiap orang yang pergi pasti punya alasan, dan setiap kejadian itu ada hikmah nya, jangan tangisi yang pergi, raih mimpi ona yang lain jika mimpi ona hanya lintang maka jangan menyerah, karena cinta tau kemana dia akan pulang" ucap papa.
"Ona harus apa pa ? Sekarang ona berubah, tapi berubah bukan yang diinginkan lintang tapi malah sebaliknya, ona selalu merasa lintang engga akan pulang" ucap gue.
"Ona, jangan berpikir apa yang kamu lakukan itu salah, karena yang tau salah atau benar itu ona sendiri, kalau ona di sini tidak memperjuangkan sesuatu maka lintang akan sedih, perlu ona tau lintang disana juga berjuang untuk sesuatu" ucap papa.
"Biar waktu jadi obat saja ya pa ?" ucap gue.
"iya ona" ucap papa.
"Papa sekarang tinggal dimana ?" tanya gue.
"Papa tinggal divila yang baru papa beli belum lama ini, ona boleh main ke vila itu, kalau ona mau ke sana kabari papa aja nanti papa jemput" ucap papa.
Gue hanya mengangguk.
"Ona, papa harus pulang ga enak lama lama disini karena mama sama papa sudah tidak ada hubungan" ucap papa.
"Iya pa, makasih" ucap gue.
"Papa pulang dulu ya " ucap papa sambil mengecup kening gue.
Baca selengkapnya..
Hai teman" saya eko surachmi subekti
Ini adalah karya pertama saya, maaf bila penulisannya kurang rapi atau ada kesalahan dalam penulisan mohon kritiknya ya... Insyaallah saya akan memperbaiki nya untuk penulisan selanjutnya.
Untuk komentar atau sekedar kenalan bisa lewat sini ya :
Ig : rachmi__
Id line : rachmi__
Jangan lupa baca sampai habis ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
dream
Teen FictionKisah nakal cewek cantik yang bernama tiona, anak tomboy yang ga bisa main musik namun suka musik, kenakalannya yang berawal karena seseorang mengambil mimpinya, raka yang selalu menjahilinya dan lita yang selalu berteriak ditelinga nya membuat tion...