#2

26 6 0
                                    

"Assalamualaikum..!"
teriak gue dari luar pagar.

"Mana sih mbok Inah"
gerutu gue sambil terus menekan nekan bel.

"Sebentar neng"
jawab mbok Inah sambil berlari dan segera membuka pagar.

"Maaf neng simbok tadi baru masak takut gosong"
penjelasan simbok sambil mengikuti gue.

"Iya mbok santai aja"
senyum gue sambil masuk ke dalam rumah dan segera menuju kamar.

Krek.. Brak..

Gue lempar tas gue ke atas sofa dikamar dan langsung gue rebah kan badan ke kasur.

Gue tatap langit langit kamar.

"Huh sepi"
gerutu gue,

biasa rumah gue emang sepi mama dan papa sibuk dengan kerjaannya masing masing dan abang gue Ando biasa sibuk sama barisan ceweknya, abang gue playboy tingkat dewa, sekali kedip cewek mana pun langsung leleh kecuali gue, ya gue akui abang gue itu dambaan, keren dan ganteng tapi nyebelin ngeledek gue jomblo itu nomer satu.

ga terasa gue tertidur.

⏰⏰⏰⏰⏰

Huahhh...

Gue menguap, kemudian gue tengok jam beker disebelah tempat tidur gue pukul 22.00.

"Huf.. Gue belum mandi aduh mana laper"

gerutu gue, sambil berjalan gue tarik handuk didekat kamar mandi gue.

Byur.. Byur.. Byur..

Uh segar juga mandi malam, segera gue ganti baju, gue ambil hp dan turun ke dapur.

Tek.. Tek.. Tek..

"Sepi banget, mama udah tidur mengkin, papa ? Ah papa mungkin ga pulang, bang ando ? Ah paling juga main"
batin gue dalam hati.

Meja makan tampak sepi, gue buka tudung saji.

"Apaan ini? Simbok ga masak apa ?"
omel gue.

Gue buka kulkas cuma gue temuin susu dan cake, tanpa pikir panjang gue lahap habis.

Tiba tiba hp gue bunyi ada pesan masuk, OMG pesan dari kak ferdi sumpah demi apa gue seneng banget.

"Hai tiona"
sapa kak ferdi dari pesannya.

"Hai juga kak,ada apa ya ?" jawab gue buru buru.

"Gue cuma mau ngasih tau besok ada kumpul rapat osis, lo atur ya na"

pinta kak ferdi lewat pesan, ah gue pikir apaan kirain kak ferdi mau ngucapin sesuatu yang bakal buat gue melayang atau apalah itu.

"Ya kak"
jawab gue sedikit jengkel.

"Andai gue punya pacar,pasti saat gue sepi bakal ditemenin, bakal dihibur ,bakal buat hari gue berwarna, ah mitos mungkin secara gue tiona cewek gila mana ada cowok yang suka ke gue, bangun tiona"

ucap gue sendirian.

"Lo ngapa na ?"
tanya bang ando sambil mendekati gue.

"Oh apaan ? Ga papa"
jawab gue sambil tersenyum malu.

"Halah maslah cowok kan ? Makannya jadi cewek tu yang alus dikit dong"
jawab bang ando.

"Ah apa ? Cewek alus ? Yang ada cuma dimainin kalik kayak cewek cewek tolol lo"
jawab gue sambil tersenyum dan kembali ke kamar.

" huh dasar ona " gerutu bang ando yabg masih gue denger.

Akhirnya gue kembali terlelap.

⏰⏰⏰⏰⏰

Kring..kring..kring..

Jam beker gue berbunyi, dengan malas gue liat jam beker pukul 05.30.

"aduh telat gue"
gue pun bergegas mandi dan turun dari kamar tanpa sarapan gue berangkat.

"Neng sarapan dulu"
teriak mbok Inah.

"Nanti disekolah aja mbok" teriak gue dengan jalan tergesa gesa, gue berjalan ke halte depan perumahan gue.

"Huh mana sih ga ada yang keliatan angkot ga ada, bajaj ga ada"
gerutu gue.

Tiba tiba lintang datang dengan montor ninja nya.

"Lo mau bareng ga ?" tawar dia.

"Apaan sih cowok gila" gerutu gue dalam hati.

"Lo siapa gue mau nganter gue ? Berani banget lo ngajakin berangkat bareng"
bentak gue , dari kejauhan nampak angkot

"huh syukurlah"
batin gue.

"Bang kiri"
teriak gue sembari naik ke dalam angkot.

"Kenapa lintang ga mikir, kenapa dia ga mikir gi mana gue"

batin gue dalam hati, tanpa gue sadari air mata gue jatuh.

Cepet cepat gue sapu dengan tangan gue.

"Bang kiri sma garuda"
ucap gue.

Angkot pun berhenti tepat didepan SMA GARUDA.

Segera gue bayar dan masuk ke dalam sekolah, dengan sedikit berlari gue menuju ruang musik.

"Sepi"
batin gue saat masuk ke ruang musik.

"Kemana raka dan lita?" gerutu gue.

Brak...

"Tiona !!"
teriak lita.

"ada apa ?"
tanya gue spontan.

"Raka na !" jawab lita.

"Raka berantem sama kak ferdi !"
lanjut lita.

"Apa ! Dimana mereka ?"
jawab gue terkejut.

"Dilapangan"
jawab lita sembari menarik gue menuju lapangan.

"Apa masalah mereka?"
tanya gue dalam hati.

Dan benar saat gue sampai lapangan mereka berantem tanpa pikir panjang gue langsung lari berusaha memisah mereka berdua.

"Stop raka !!"
bentak gue.

Tanpa gue sadari pukulan raka mengenai pelipis gue dan gue pun terkapar pingsan.

"Tiona bangun.. "

Saat gue bangun, gue udah ada di UKS, masih dengan terbaring gue mengelus pelipis gue yang terasa nyeri.

"Sorry na gue engga sengaja" ucap raka merasa bersalah.

Senyum gue mengembang.

"Ga papa, mau lo pukul gue sengaja gue juga ga akan marah"
jawab gue sambil menatap raka.

"Udah ah gue mau masuk kelas" ucap gue sambil berusaha berjalan, sambil dipapah raka dan lita gue berjalan ke kelas.

"Kemana ferdi ?"
tanya gue pada lita.

"Entah tadi saat lo pingsan ferdi pergi"
jelas lita.

"Segitu ga pentingnya gue " jawab gue tersenyum miris.

"Ona, gue harus omong sama lo"
ucap raka sambil berhenti.

"Omong apa ? Disini aja" jawab gue.

"Ga gue harus omng berdua dan bukan disini"
jawab raka.

"Kenapa ? Dan mau dimana ?" tanya gue.

"Nanti pulang sekolah ikut gue"
terang raka.

"Ok lah"
jawab gue dan melanjutkan berjalan.






Baca selengkapnya..
Hai teman" saya eko surachmi subekti
Ini adalah karya pertama saya, maaf bila penulisannya kurang rapi atau ada kesalahan dalam penulisan mohon kritiknya ya... Insyaallah saya akan memperbaiki nya untuk penulisan selanjutnya.
Untuk komentar atau sekedar kenalan bisa lewat sini ya :
Ig : rachmi__
Id line : rachmi__
  Jangan lupa baca sampai habis ya..

dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang