#10

7 2 0
                                    

Gue susuri koridor sekolah yang nampak sudah ramai.

Entah baru kali ini gue berangkat begitu siang.

Semua seperti berputar di kepala gue.

Tentang lintang..
Tentang gue..
Tentang apa yang harus gue lakukan..

Menjadi wanita yang dipandang nakal..
Tertawa dengan masalah..
Tersenyum sinis saat dikatai wanita nakal..

Semua ternyata tak berjalan dengan semestinya, gue tidak seperti yang diinginkan oleh lintang.

Semua berubah, semua seolah menekan gue.

Membolos pelajaran, duduk ditaman dengan diam, memacari kakak kelas yang hanya gue permainkan, pulang sore hari, telat berangkat sekolah.

⏰⏰⏰⏰⏰

Saat gue membolos pelajaran fisika dan gue terduduk di taman dengan hanset yang terpasang ditelinga gue, sambil memejamkan mata gue.

Tiba tiba seseorang duduk disebelah gue.

"Raka ? Lo kok bolos ?" tanya gue heran.

"Lah lo ngapa bolos ?" raka balik bertanya.

Raka menarik hanset gue, entah lah mungkin raka ingin bicara serius.

"Lo kenapa na ?" tanya raka sambil bangkit berdiri didepan gue.

"Maksud lo apa ka ?" tanya gue tersenyum.

"seminggu lagi ujian kenaikan kelas dan lo.. " raka tak meneruskan perkataannya.

"Gue kenapa ? Gue nakal ?" tanya gue tersenyum.

"Lo kenapa lagi na ? Lo berubah tapi bukan yang lintang mau" ucap raka pada gue.

"Gue ga bisa untuk itu ka, gue punya alasan untuk itu, toh gue berubah lintang juga ga akan datang!" ucap gue.

"Gue ga tau harus apa na, lo orang yang gue kenal dari kecil yang gue pikir gue mengenal lo tapi nyatanya engga lo misterius" ucap raka.

"Maaf ka" ucap gue lirih.

"Ona lo mau apa lagi ? Bukan kah menjadi ona yang membanggakan itu lebih untung dari pada menjadi ona yang bad girl ?" ucap raka lagi.

"Gue ga ngerti ka, semua ingin gue yang dulu tapi gue merasa seperti ona yang dulu itu hilang, gue ingin berubah namun bukan karena orang lain ini karena lintang" jawab gue.

"Gue udah duga semua karena lintang, ona ! Gue mulai muak dengan sikap lo yang kekanak kanakan. Gue tau lo butuh waktu tapi lo juga harus tau waktu. Lo suka sama orang yang pergi ?" ucap raka dengan sedikit penekanan.

"..." gue hanya terdiam.

"Ona gue suka sama lo, gue suka sama lo bukan karena lo sahabat gue, tapi gue cinta sama lo, gue pengen lo yang dulu. Tapi gue salah ternyata terlalu singkat persahabatan kita 16 tahun itu singkat menurut lo. Sayangnya lo cuma miliki satu orang yang masih melekat" ucap raka dengan kecewa.

ya tuhan apa ini, raka sahabat gue yang paling gue sayang sebagai abang gue ternyata memiliki rasa spesial ke gue.

Tuhan hamba harus apa ?..
Raka seorang yang ingin gue miliki selamanya sebagai sahabat dan itu tak lebih..

Namun raka memiliki rasa yang berbeda dengan hamba tuhan.

"Gue tau na lo terkejut, tanpa lo jawab gue tau jawaban lo" ucap raka pelan.

"Raka, gue.." terasa ucapan gue tercekat ditenggorokan.

Namun sayang sebelum gue menjelaskan semua itu raka pergi.

"Raka !!" panggil gue.

Raka tak menengok sedikit pun raka terus berjalan dan menghilang.

⏰⏰⏰⏰⏰

Gue pulang ke rumah dengan gontai.

Gue sandarkan badan gue ke sofa.

Tuhan hamba harus bagaimana..

⏰⏰⏰⏰⏰

setelah hari itu raka menjauhi gue dan entah dia menghindar saat gue mendekati nya.

Saat gue berjalan menuju ruang musik.

"Raka !!!" panggil gue sambil mengikutinya ke ruang musik.

"Raka, tunggu !" ucap gue.

Raka hanya diam dan terus berjalan.

Gue menarik lengan tangan raka.

"Ikut gue ka" ucap gue sambil menarik raka ke taman.

Kami duduk saling diam.

"Raka, gue tau lo suka gue. Dan gue juga suka lo tapi sebagai sahabat bukan pacar. Cinta itu tak harus memiliki ka, gue ga mau menaikkan perasaan gue ke lo karena gue ga mau kehilangan lo, udah cukup lintang pergi" ucap gue.

"Kalo cinta itu tak harus memiliki mengapa dia hadir na ?" tanya raka.

"Cinta hadir, dan dia ga salah. Dia muncul tanpa alasan tanpa kau pupuk pun dia akan tumbuh membuat rasa sebelumnya menjadi kaku dan membuat rindu yang tak mengenal waktu" jelas gue.

"Lantas kenapa cinta tak harus memiliki ? " ucap raka.

"Karena tuhan punya cara sendiri untuk itu, tuhan mau kita mendapat yang lebih baik ka" ucap gue pada raka sambil menggenggam tangan raka.

"Maaf ka gue mohon cintai gue seperti dulu, cintai gue layaknya sahabat. Dan biarkan gue melakukan hal yang membuat gue lupa lintang, termasuk menjadi cewek nakal" ucap gue.

Gue berdiri dan pergi meninggalkan raka.
















Baca selengkapnya..
Hai teman" saya eko surachmi subekti
Ini adalah karya pertama saya, maaf bila penulisannya kurang rapi atau ada kesalahan dalam penulisan mohon kritiknya ya... Insyaallah saya akan memperbaiki nya untuk penulisan selanjutnya.
Untuk komentar atau sekedar kenalan bisa lewat sini ya :
Ig : rachmi__
Id line : rachmi__
  Jangan lupa baca sampai habis ya..

dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang