#8

9 4 4
                                    

Sebulan gue terpuruk, sebulan pula lintang pergi.

Ucapan raka terus mengiang  ditelinga gue.

Mungkin benar yang dibilang raka mungkin benar lintang hanya pergi bukan hilang.

⏰⏰⏰⏰⏰

Pagi ini gue berusaha bangkit, gue harus kembali sekolah jika bukan mimpi lintang maka ini untuk mimpi mama.

Mungkin tak semua gue lupakan tentang lintang, justru semua kenangan masih tersimpan rapi.

Gue akui lo emang menguasai gue tang, tapi karena lo gue mau berubah gue harus jadi tiona yang lo ingin kan.

Dan gue berharap lo kembali.

Gue harap waktu berbaik hati untuk mengembalikan lo seperti pertama kali kita ketemu.

Gue harap lo kembali dengan sifat lintang yang gue kenal, lintang yang dingin, kaku, yang ga peduli penampilan, namun manis untuk gue kenal.

Makasih untuk sebuah senyuman dan tangisan yang menyadarkan gue betapa egois nya gue.

⏰⏰⏰⏰⏰

Seperti biasa setelah gue ganti baju dan melihat diri gue dikaca yang gue pikir penampilan gue udah ok, gue segera turun ke ruang makan.

"Morning, ma" sapa gue saat melihat mama dan mbok inah yang sedang menyiapkan sarapan.

"Ona !" ucap mama terkejut saat melihat gue dengan baju sekolah.

"Kamu cantik sayang" lanjut mama sambil mendekati gue dan mencium kening gue.

Ona lo dapat in kasih sayang yang lo harapkan lantas kenapa lo bisa mengabaikan itu, tuhan sayang sama lo.

Tuhan adil beri lo cobaan dan saat lo rapuh tuhan beri lo penopang bahu lo dengan kebahagian yang lain.

Senyum gue mengembang melihat mama tersenyum.

Senyum yang baru gue lihat kali ini setelah 10 tahun lalu.

"Sayang sarapan dulu ya, mama buat in nasi goreng kesukaan ona" ucap mama sambil mengambilkan gue sarapan.

"Wah nasi goreng, lama ya ma ga makan nasi goreng bikinan mama" ucap gue.

"Iya sayang, mama janji akan selalu ada untuk ona" ucap mama sambil mengelus rambut gue.

Semua yang mama lakukan seperti Menganti hari hari yang hilang.

"Mama ga nyangka kamu sudah sebesar ini malaikat mama" ucap mama dengan terharu.

Gue hanya bisa memeluk mama.

"Makasih ma udah mau beri ona kasih sayang yang ona butuh" bisik gue ditelinga mama.

Nampak senyum manis mama mengembang.

"Nanti ona mama antar sekolah ya" pinta mama pada gue.

"Iya siap komandan" ucap gue sambil tersenyum.

"Bang ando mana ma ?" tanya gue penasaran lebih tepatnya basa basi.

"Bang ando udah berangkat dari jam 06.00 tadi, kata nya ada kelas pagi gitu" ucap mama.

⏰⏰⏰⏰⏰

Mama mengantar gue sampai sekolah.

"Ona mama senang kamu kembali seperti dulu" ucap mama sambil memeluk tubuh gue yang gue rasa kurus.

"Makasih ma, ona masuk ke sekolah dulu" ucap gue sambil mencium tangan mama.

Setelah gue turun dari mobil mama pergi.

"Huh... Ona lo harus kembali seperti ona yang membanggakan" ucap gue lirih sambil menghela napas pelan.

Gue masuk ke dalam sekolah yang masih nampak sepi, gue susuri koridor dengan sedikit berlari.

Gue harap ini akan jadi kejutan bagi raka dan lita.

Hingga gue berhenti diruang musik.

Sebelum sempat gue masuk ke dalam ruang musik lita datang bersama raka.

"Ona !!!" teriakan heboh lita yang nampak mengema.

"Huh dasar lita kebiasaan"
Gerutu gue pelan.

Nampak dari kejauhan lita berlari kecil berusaha memeluk gue.

Dan raka yang hanya berjalan santai dengan senyum manis nya.

"Ona, kok lo ga bilang mau berangkat sekolah !!" Gerutu lita pada gue.

Gue tak menjawab hanya tersenyum kecil.

"Lo kembali na" ucap raka saat ada dideket gue.

"Lo mau jadi ona nakal yang ditakuti cowok apa ona yang cantik yang dikejar cowok ?" tanya raka sambil tersenyum jail.

"Ehem lo mau mulai buat masalah sama gue ?" ucap gue sambil mengepalkan tangan.

"Ah udah, sekarang kita ke kantin aja dibayar in yang terakhir sampai kantin !!!" teriak lita sambil berlari meninggalkan gue dan raka.

"Heh dasar " ucap gue sambil ikut berlari mengikuti lita.

Nampak raka hanya berjalan pelan mengikuti gue dan lita.

Gue yakin raka udah niat mau bayarin.

⏰⏰⏰⏰⏰

seperti yang gue niat in, gue mulai mengikuti pelajaran ya meski tak begitu paham maklum lah gue ketinggalan pelajaran 1 bulan.

Kali ini gue mulai membuka hati gue, gue membiarkan para laki laki mendekati gue.

Meski sebenarnya sifat nakal gue memainkan laki laki masih ada.

Mungkin hanya cara itu yang membuat gue sedikit lupa soal lintang .

Gue mulai mengikuti osis lagi meski harus bertemu kak ferdi, tapi biarlah mungkin ini takdir.

Gue harus jalani hidup gue seperti biasa karena gue yakin disana lintang juga belajar menjalani hidupnya.

Memang benar ya, waktu kadang terlalu kejam namun waktu memberi obat.














Baca selengkapnya..
Hai teman" saya eko surachmi subekti
Ini adalah karya pertama saya, maaf bila penulisannya kurang rapi atau ada kesalahan dalam penulisan mohon kritiknya ya... Insyaallah saya akan memperbaiki nya untuk penulisan selanjutnya.
Untuk komentar atau sekedar kenalan bisa lewat sini ya :
Ig : rachmi__
Id line : rachmi__
  Jangan lupa baca sampai habis ya..

dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang