#19

3 2 0
                                    

Ternyata waktu begitu singkat.

Gue akhirnya naik ke kelas 3 sma.

Begitu pula raka dan lita.

Kak ferdi dan kak virly pun lulus.

Tak gue rasa setengah tahun lintang pergi.

Ternyata rindu ini semakin bertambah setiap waktu semakin memberat dan melukai gue.

Gue ingin menyusul lintang ke Amerika namun gue tak seberani itu untuk pergi ke sana.

Semua kian hari kian berubah.

Dibalik hal buruk yang gue alami ternyata banyak hal baik pula yang terjadi.

Meski hal baik itu melukai gue.

Gue memutuskan untuk fokus sekolah dan gue berusaha mencapai beasiswa musik.

Gue tau gue ga bisa main musik meski gue suka musik.

Entah perasaan apa yang mendorong gue untuk berkarir didunia musik.

Hal baik yang terjadi ternyata membuat gue merasa baik.

Papa memutuskan menikah dengan wanita lain, meski gue tau papa ga cinta wanita itu.

Papa menikah dengan wanita itu agar bisa menikahi mama lagi setelah bercerai.

Memang hal itu membuat mama kecewa namun mama pun tak mau menikah lagi dengan lelaki.

Mama merasa lelah menghadapi lelaki dan sebenarnya gue tau kalau mama masih menunggu papa.

Kemudian lita dan raka.

Gue sendiri kaget dengan kejadian itu, raka cerita ke gue satu minggu yang lalu.

Ternyata raka berpacaran dengan Kiara.

Gue yakin lintang pasti kaget denger berita ini.

Dibalik masalah gue dan lintang ternyata raka dan Kiara bertemu, dan pertemuan itu membuat mereka saling mencintai.

Begitu pula dengan lita, gue ga nyangka kak ferdi ternyata berpacaran dengan lita, lita tak cerita ke gue tapi kak ferdi menembak lita didepan gue.

Yah gue tau kalo tinggal gue yang jomblo, gue akui gue terlalu takut untuk memulai semua lagi.

Gue hanya bisa menunggu dan menunggu hingga rindu ini semakin memberat.

Kabar selanjutnya bang ando akan menikah dengan wanita yang dia tanya kan ke gue.

Wanita itu baik dan cantik, gue rasa itu pilihan bang ando.

Pilihan gue ga salah untuk belajar menghadapi ujian.

Gue rasa gue harus mewujudkan mimpi lintang.

Terkadang memang sulit menjadi diri sendiri .

Hanya saja gue terlalu egois untuk menengok siapa yang rugi dengan keadaan gue yang seperti ini.

Meski gue tau cap bahwa gue nakal itu ga akan hilang, meski gue tau itu tapi gue yakin bisa merubah cap itu.

Siang malam gue habis kan untuk belajar.

Meski berkunjung ke ruang musik itu harus.

Setiap jam pulang sekolah raka mengajari gue main musik.

Ya gue tau meski bukan bakat gue bermusik namun gue punya kemauan untuk itu.

Semua berjalan biasa saja,

Konstan,

hingga akhirnya gue harus menghadapi ujian nasional.











Baca selengkapnya..
Hai teman" saya eko surachmi subekti
Ini adalah karya pertama saya, maaf bila penulisannya kurang rapi atau ada kesalahan dalam penulisan mohon kritiknya ya... Insyaallah saya akan memperbaiki nya untuk penulisan selanjutnya.
Untuk komentar atau sekedar kenalan bisa lewat sini ya :
Ig : rachmi__
Id line : rachmi__
  Jangan lupa baca sampai habis ya..

dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang