Oh tuhan tak gue ga nyangka apa yang gue dapat.
Gue lulus ujian dengan nilai tertinggi.
Tadi malam gue mendapat telpon bahwa gue mendapat beasiswa penuh di bidang musik dan seni.
Mama begitu bangga pada gue,hingga tak henti hentinya mengecup pipi gue.
Gue masuk ke dalam kamar dengan senang.
Gue ambil kotak dari lintang.
Sebuah foto gue dan lintang gue peluk erat.
Air mata ini menetes.
"Gue rindu lo tang" ucap gue lirih.
Gue mengambil jurnal gue dan gue tulis.
Dear lintang
Gue rindu lo tang, gue rindu.
Begitu lama lo pergi dari gue.
1setengah tahun lo pergi.
Besok gue wisuda dan gue berharap lo bisa ada disana.
Gue pengen lo liat ona yang membanggakan, ona yang satu tahun lalu nakal yang kini bermetamorfosa menjadi ona yang membanggakan.
Jujur gue seneng ngeliat raka dan lita datang bersama pacar mereka, tapi gue iri tang.
Gue iri karena mereka dapat memeluk pacar mereka saat acara itu dan gue hanya memeluk bayang lo tang.
Gue ga tau kapan lo pulang, gue sadar gue udah ga kuat memendam rasa ini.
Perasaan ini terasa menusuk gue.
Menyesakkan.
Tang kapan lo kembali dan jelasin semua ke gue, kapan lo berbagi kebahagian lo ke gue.
Gue denger lo masuk kelas akselerasi, begitu membanggakan untuk gue dengar tang, gue bangga dengan lo, gue bangga semua tentang lo, seperti halnya lo yang selalu bangga ke gue.
Ah lo ini kenapa sih selalu buat gue nangis, selalu buat gue rindu,dan selalu buat gue bahagia, tapi gue suka itu.
Gue harap lo bisa obati rindu gue tang. Love you.gue tertidur lelap sambil memegang foto tersebut.
⏰⏰⏰⏰⏰
"Ona bangun sayang, udah pagi ini, kamu harus wisuda" ucap mama membangunkan gue.
Gue terbangun dengan memandang foto yang gue genggam.
Gue berdiri dan segera mandi.
Setelah itu gue turun dari kamar dengan baju kebaya warna merah, dan dengan sanggul kecil.
Nampak manis dan cantik.
Mama melihat gue dengan tersenyum.
"Ona, anak mama udah sebesar ini, secantik ini" ucap mama sambil menangis dan membelai gue.
"Ona yang tumbuh dari keluarga yang tak baik, kini tumbuh menjadi gadis yang membangga kan, mama bangga dengan ona" lanjut mama.
Gue menghapus air mata mama.
"Jangan nangis ma, ona sesukses ini karena doa mama" ucap gue.
Mama tersenyum.
"Sarapan dulu yuk" ajak mama pada gue.
Kemuadian gue dan mama pergi ke SMA GARUDA.
Gue menghela napas menatap semua orang yang telah ramai disana.
Acara pun dimulai, saat penyerahan piagam dan piala oleh kepala sekolah nama gue dipanggil.
Tak pernah gue semembanggakan ini.
Nampak raka dan lita tersenyum dan melambaikan tangan pada gue.
Jantung gue berdebar, gue berjalan pelan menuju panggung.
Tangan gue terasa gemetar sehingga gue pegang ujung kebaya.
"Assalamualaikum, selamat pagi semua, ini adalah pertama kali saya berada disini dengan prestasi yang saya raih, tuhan memang adil memberi saya cobaan dan mengganti dengan sebuah hadiah yang tak dapat saya duga" ucap gue, gue mengatur napas.
"Saya disini karena keinginan seseorang yang menjadi mimpi saya, dia pergi tanpa menjelaskan dia pergi karena sebuah alasan, saya senang karena waktu membuat rindu ini semakin menguat, membuat saya berusaha mencari celah untuk bertemu dia, saya mohon maaf jika selama ini saya telah menyusah kan banyak orang, terimakasih" ucap gue buru buru turun dan menghapus air mata ini.
Langkah gue terhenti ketika seseorang dengan tubuh tinggi dengan sepatu hitam dan jas, berdiri didepan gue, menghalangi jalan gue dan membuat gue tertegun.
"Waktu membawa gue pulang na" ucap dia tersenyum.
Oh tuhan suara itu, suara orang yang gue dengar 1 setengah tahun lalu dan kini kembali gue dengar, suara yang menyusup ke hati dan perasaan gue.
Gue menonggakan kepala gue dan gue lihat.
"Lintang !" ucap gue dengan mata berkaca kaca.
Lintang menarik tangan gue dan mengajak gue pergi ke balkon tanpa berkata.
Gue memeluk erat lintang saat sampai dibalkon.
Oh tuhan kau kembalikan seseorang yang membuat hidup ini berwarna kembali.
"Lintang lo kembali ? Gue rindu" ucap gue menangis.
"Kenapa lo pergi tanpa bilang ke gue, kenapa lo pergi tanpa kasih kabar ke gue ?, gue hancur tanpa lo, kenapa waktu tak mengizinkan gue mengucapakan I LOVE YOU" ucap gue sambil menangis.
lintang meletakkan jari nya dibibir gue.
"Gue punya alasan untuk itu na, lo membanggakan na, lo ngelakuin apa yang gue minta,dan lo salah na, gue ga pergi, gue ngawasi lo dengan hati gue" ucap lintang mengecup dahi gue.
"Gue rindu lo na, sama kayak lo rindu gue" ucap lintang memeluk gue lagi.
"Gue ingin miliki lo bukan sebagai pacar gue, tapi gue mau lo jadi pendamping hidup gue bukan hanya sekarang tapi untuk selamanya" ucap lintang.
Kemudian lintang mengeluarkan kotak yang berisi cincin.
Oh tuhan kau kembalikan dia beserta mimpi hamba .
Gue masih menangis sambil menganggukan kepala, gue ga bisa berkata apa apa bibir gue terasa membisu.
Nampak senyum manis lintang yang gue lihat.
"Gue tau mimpi lo, maka gue ingin mewujudkan mimpi gue dan mimpi lo" ucap lintang.
Kami pun berpelukan lagi melepas rindu.
Baca selengkapnya..
Hai teman" saya eko surachmi subekti
Ini adalah karya pertama saya, maaf bila penulisannya kurang rapi atau ada kesalahan dalam penulisan mohon kritiknya ya... Insyaallah saya akan memperbaiki nya untuk penulisan selanjutnya.
Untuk komentar atau sekedar kenalan bisa lewat sini ya :
Ig : rachmi__
Id line : rachmi__
Jangan lupa baca sampai habis ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
dream
Teen FictionKisah nakal cewek cantik yang bernama tiona, anak tomboy yang ga bisa main musik namun suka musik, kenakalannya yang berawal karena seseorang mengambil mimpinya, raka yang selalu menjahilinya dan lita yang selalu berteriak ditelinga nya membuat tion...