#17

3 3 0
                                    

Saat gue sampai dibalkon.

Gue melihat raka dan lita yang sedang berbicara.

Gue mengurungkan niat gue untuk berbicara dengan raka.

Gue pikir raka udah tau masalah ini.

"Ona !!" panggil raka.

Gue hanya berhenti dan menengok.

"Lo mau kemana ?" tanya raka setengah berteriak.

"Gu...gue, mau ke kelas, gu... gue belum ngerjain pr " jawab gue gugup.

Ona lo dateng diwaktu yang salah.

Gue mengigit bibir untuk menghilangkan rasa gugup gue.

"Sini, lo ga usah alesan gue tau lo mau pergi kan ?" tanya raka.

"Engga lah gue engga mau pergi kok, beneran gue mau ngerjain pr" jawab gue sambil tersenyum.

Raka menghampiri gue dan menarik lengan gue.

"Lita lo harus denger in penjelasan ona" ucap raka pada lita.

"Buat apa gue dengerin penjelasan orang munafik kayak ona" jawab lita.

"Lo bilang munafik ? Lo ga inget dulu lo selalu bareng sama ona ? Lo ga mikir kalo lo lebih buruk dari ona " ucap raka.

"Lo bilang gue lebih buruk dari ona ?" ucap ulang lita ngengan mata berkaca kaca.

"Kenapa ? Lo bilang ona munafik kenapa gue engga boleh bilang lo buruk ?" ucap raka.

"Ternyata lita yang gue kenal seegois ini ya ?" lanjut raka.

"Kalian mau apa ?, terus jelek jelekin gue karena itu hal yang memuaskan buat kalian kan !" bentak lita.

"Gue ga berniat ngejelek jelek in lo ta, gue cuma butuh waktu lo, gue mau ngejelasin semua ke lo" ucap gue.

"Ga perlu lo jelasin, ini udah jelas buat gue, gue emang orang penganggu bagi kalian kan ? Gue cewe yang ga pernah bermanfaat kan ? Gue tau kalian engga pernah ingin in gue" ucap lita sambil menangis kemudian terduduk.

"Gue menyukai lo na sebagai sahabat, gue suka miliki lo sebagai sahabat gue, tapi ternyata gue engga bisa boong sama perasaan gue kalau gue menyukai raka, gue malu untuk cerita ke lo karena gue tau lo dan raka cuma sahabat dan gue datang hanya sebagai penganggu" ucap lita sambil menangis.

Gue duduk didepan lita sambil menggenggam tangan lita.

"Lo salah ta, lo salah kalo lo bilang lo itu penganggu, gue sayang sama lo ta, kenapa sejak awal lo ga cerita ke gue ? Kenapa lo harus malu ke gue ? Gue ini sahabat lo gue bukan musuh lo ta" ucap gue kemudian menghela napas.

"raka itu sahabat gue bukan pacar gue ta, lo juga berhak untuk ungkap in perasaan lo, dan asal lo tau ta dihati gue cuma ada lintang, lo ga perlu korbanin persahabatan kita hanya karena cowok" ucap gue sambil menghapus air mata lita.

"Ona " ucap lita kemudian memeluk gue.

"Maaf in gue na, gue salah, gue cuma dengerin omongannya kak virly, maaf in gue na" ucap lita.

"Oh jadi ini kerjaannya virly" ucap raka.

Raka berjalan pergi meninggalkan kami.

"Raka !!" panggil gue.

"Ona, raka mau apa ?" tanya lita.

"Gue engga tau ta, kayak nya kita harus nyusul raka gue takut raka bakal.." gue tak melanjutkan ucapan gue.

"Gue ngerti na" ucap lita kemudian berdiri.

lita memberikan tangan nya untuk membantu gue berdiri.

Entah apa yang akan dilakukan raka.

Gue dan lita berusaha mengejar raka, gue takut raka akan melakukan hal bahaya atau apalah itu.

Nampak raka sedang berjalan ke kelas kak virly.

"Mana virly !" bentak raka saat masuk ke dalam kelas tersebut.

Gue dan lita hanya bisa diam terpaku.

Tak gue sangka raka nampak semarah itu.

"Virly ke kantin ka, emang ada apa ?" ucap kak ferdi.

Tanpa menjawab pertanyaan kak ferdi raka pun pergi menuju kantin.

Raka mendatangi meja virly dan kacungnya yang sedang tertawa.

"Masih bisa ketawa ?!!" bentak raka.

"Lo kenapa ?" tanya kak virly heran.

"Masih bisa lo tanya kenapa ?, udah puas lo buat gue dan ona malu dengan cara jijik lo ?" ucap raka dengan nada membentak.

"Ha ?" ucap virly seolah tak mengerti.

"Lo hasut lita kan ? Lo buat lita jadi marah ke ona sedangkan lo tau lita suka ke gue dan lo guna in kedekatan gue dan ona sebagai sasaran lo, cih basi cara lo, dan sekarang lo sok ga ngerti ? Itu hal yang paling menjijikan buat gue" ucap raka dengan mata yang menyala nyala.

Oh tuhan kalo seperti ini raka akan terkena masalah.

"Mereka ngadu ke lo ?" tanya virly dengan muka memerah.

"Ada keributan apa ini !" bentak pak pandu yang tiba tiba datang.

Entah siapa yang memanggil.

Pak pandu ini adalah guru BK yang terkenal galak nya.

"Kalian berempat ikut saya !" bentak pak pandu.

"Loh pak kok mereka ga ikut ?" ucap virly sambil menunjuk dayang dayangnya.

"Loh kok kita ikut ? Masalah lo ya udah masalah lo aja ga usah bawa bawa kita dong!" ucap dayang dayang virly.

Virly menatap dayangnya sewot kemudian pergi mengikuti pak pandu.

Gue, lita dan raka hanya pasrah mengikuti pak pandu.

















Baca selengkapnya..
Hai teman" saya eko surachmi subekti
Ini adalah karya pertama saya, maaf bila penulisannya kurang rapi atau ada kesalahan dalam penulisan mohon kritiknya ya... Insyaallah saya akan memperbaiki nya untuk penulisan selanjutnya.
Untuk komentar atau sekedar kenalan bisa lewat sini ya :
Ig : rachmi__
Id line : rachmi__
  Jangan lupa baca sampai habis ya..

dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang