Sohyun POV~
Hari ini adalah hari pertamaku bekerja di rumah mewah keluarga Kim, setelah kejadian kemarin dimana aku dan namja aneh yang merupakan hyung dari orang yang memberikanku pekerjaan, bertengkar tak jelas.
Dia itu benar-benar orang paling menyebalkan yang pernah kutemui, dan aku yakin saat aku bekerja nanti dia pasti akan menjahiliku, buktinya seperti sekarang ia menumpahkan minuman ke lantai lalu dengan santainya ia menyuruhku membersihkannya."Bersihkan yang benar sampai mengkilap..." ucap namja aneh itu dengan nada yang mengejek padaku.
'Dugaanku memang tak pernah salah dan lihatlah sekarang, namja aneh ini benar-benar mempermainkanku'
"Kau ini berisik sekali sih..." ucapku ketus padanya
"Heitt...aku ini majikanmu, jadi kau harus menurut atau gajimu kupotong"
"Hehh...kau mau memotong gajiku, sepertinya mustahil" balasku dengan nada mengejek juga padanya.
"Mustahil bagaimana? Lagipula aku disini kan majikanmu yahh..tentu saja aku yang menggajimu"
"Mustahil, lagipula yang menggajiku itu Jungkook-ssi bukannya kau" ucapku sambil menjulurkan lidahku kearahnya.
Namja aneh itu hanya menatapku dengan wajah kesalnya, tapi meski begitu ia tak menyerah menjahiliku dan justru dia balik mengancamku.
"Aku akan bilang pada kookie ku yang tersayang untuk memotong gajimu.." balasnya padaku sambil menjulurkan lidahnya juga.
"Ooh...tak masalah, aku tinggal berhenti saja" dengan santainya aku berkata seperti itu padanya.
Ia hanya menahan kesal padaku.
Lagipula aku tidak terlalu ingin bekerja disini maksudku jadi pembantu disini, aku lebih memilih bekerja di laundry mencuci baju daripada seperti ini.Tapi meski begitu ia tetap saja menggangguku dan membuatku lelah,
Orang aneh ini benar-benar menyebalkan.'Untung saja kau tampan, kalau tidak mungkin sudah ku goreng kau...'
Tapi ini bukan kali pertama ia menjahiliku, dari awal sejak aku datang saja dia sudah banyak memasang jebakan batman, tapi jebakan itu tak mengenaiku sama sekali melainkan mengenai Jungkook, mungkin inilah alasannya ia terus saja menggangguku, sebelum dia puas dia akan terus saja mengerjai ku.
Itu sangat melelahkan dan menyebalkan tapi bagiku itu bukan masalah.'Rasanya aku seperti bermain dengan bocah berumur 3 tahun'
"Bisa tidak kau berhenti menjahiliku"
"Tidak bisa, aku belum puas..karenamu kookie ku yang tersayang jadi korban"
"Itukan salahmu sendiri yang memasang jebakan"
"Seharusnya kau yang terkena bukannya kookie"
"Kenapa kau malah menyalahkanku..asal kau tahu saja, kalau kau berniat buruk pada orang lain justru semua niat burukmu itu akan berbalik lagi padamu" balasku padanya dengan mode menceramahi.
Tapi ia seolah tak mendengar apa yang kukatakan.
Yahh..mungkin seperti istilah masuk kuping kanan keluar kuping kanan, sama sekali tak dihiraukan."Hoamm...aku mengantuk, jadi kerjakan tugasmu dengan benar" ucapnya lalu ia pergi begitu saja.
'Ingin rasanya berkata kasar..." gumamku menahan kesal lagi padanya.
Flashback on~
"Sunbaeeeee..." teriak seseorang dari depan rumah.
Aku membuka mataku, kulihat jam dinding menunjukan pukul 5.00 pagi."Ya ampun, ini masih pagi siapa sih yang berteriak, mengganggu saja" keluhku.
Aku berjalan keluar dari kamar menuju pintu depan.
Sebelum aku membuka pintu aku melihat kearah kaca kecil, aku membelalakan mataku saat tahu siapa yang datang dan berteriak dipagi buta ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Pain
Fiksi Penggemar"Jangan menahannya berbagilah rasa sakit ini denganku, akan aku berikan apa yang ada didalam diriku ini untukmu..." "Aku tak butuh apapun darimu hanya satu yang aku inginkan...aku ingin kau selalu ada bersamaku" Semua rasa sakit itu selalu ada pada...