Denting waktu tak pernah membeku,
layaknya borok menggerogoti sang penderita kusta
setiap raga yang terpasung meneriakkan makian,
setiap jiwa yang terkurung mendesiskan rintihan,
setiap tangan yang menjunjung meminta harapan,
akan secercah kebajikan,
secuil kemuliaan,
setetes kearifan.
Namun,
ketika kebajikan tidak melahirkan kemuliaan,
dan kearifan hanyalah gelembung kenaifan,
biarlah anarki menjadi pembunuh yang sempurna.
****