22

222 8 2
                                    

WOY! VOMENT WOY!
DIEM-DIEM BAE..

Author POV

Kabar mengenai baliknya Erika Gautama, ketua Redbull, sudah terdengar hingga kelas Gerry. Hampir semua siswa membicarakannya.

Bisik-bisik dari lorong kelas sempat membuat Gerry menyimaknya, saat jam pelajaran berganti.

"Eh, Rika udah masuk lagi. Gila terbuat dari apa ya dia? Masih diberi kehidupan."

"Mungkin artinya bos Rika harus tobat selama di dunia."

"Alhamdulillah, seneng dengernya. Semoga berubah deh."

"Duh, mati deh gue. Pasti dia bakal rusuh di kelas lagi."

Dan banyaaaaak sekali komentar-komentar dari para murid. Rata-rata sih komen nyinyir yang bilang Rika masih diberikan Tuhan kesempatan hidup supaya bertobat sebelum ia mati. Mendengar kasak-kusuk itu, Gerry tertawa keras sambil memegang perutnya. Mana mungkin Rika bisa masuk surga walaupun ia sudah tobat sekalipun, pikirnya.

Pandangan Gerry terpaku pada sosok dingin yang berjalan menatap kosong ke arah depan. Bruk... tubuh gadis itu menubruk siswi yang sedang berjalan juga dari arah berlawanan.

Mata Gerry terbelalak kala melihat pemandangan asing di depannya. Siswi yang ditabrak Rika tadi terlihat ketakutan, namun reaksi Rika malah membungkuk minta maaf. Gadis yang ditabrak Rika kaget.

"Ah, bos Rika. Aku yang salah. Kumohon maafkan aku." ujar gadis itu memohon pada Rika yang langsung berjalan melewatinya.

"Otaknya benar-benar gak waras." desis Gerry. Ia benci jika semua berubah tidak seperti jalur yang dibuatnya.

Gerry mempercepat langkahnya dan meninju wajah Rika telak. Buuugghh... Hidung Rika sepertinya patah. Rika hanya meringis melap hidungnya yang berdarah. Ia mengangkat wajah dan kaget saat melihat sosok tampan menyeramkan.

"Jangan sampai lehermu kupatahkan, brengs**" bisik Gerry di telinga Rika, kemudian berlalu sambil menubrukan bahunya pada bahu Rika.

"Kenapa pria itu sangat menyeramkan?" Gaby membeku di tempat. Kemudian melanjutkan berjalan menuju perpustakaan. Ia butuh sendiri.

Setibanya di perpus, Gaby menarik kursi duduk di paling belakang yang tak terlihat. Hidung Rika patah. Ia bisa merasakan sakitnya. Saat sedang melamun, James muncul.

"Jangan melamun." sapa pria berjas itu sambil mengeluarkan bukunya.

"Pria itu sangat menyeramkan. Siapa dia sebenarnya?" tanya Gaby penasaran.

James membacakan sesuatu dari buku tebalnya. "Gerry, sahabat Rika. Mereka cukup dekat. Kau harus berhati-hati, karena nyawa adalah taruhannya saat berdekatan dengan Gerry. Sebelumnya Rika pernah didorong dari lantai dua sekolah dan hanya patah kaki kiri. Gerry sering memukul orang tanpa alasan. Sikap temperamental-nya membuat dia sangat ditakuti. Ia sangat benci Dafa. Jadi kau harus waspada."

Tak lama James menghilang. Kini Gaby termenung mencari ide untuk balas dendam dengan Gerry dan Rika. Dan terus terang, Gaby iri dengan Rika yang dikelilingi pria tampan. Menurut Gaby, Gerry tampan, namun sakit jiwa! Itu sangat menyeramkan.

"Tak biasanya kau berada di sini." suara itu...

"Gerry?" Gaby menengok dan melihat pria itu sedang tersenyum jahil.

"Kau sudah lebih baik? Aku rindu padamu." Kemudian Gerry menarik tubuh Rika dalam pelukannya dan mengelus pelan rambut Rika yang berantakan.

"Lepaskan." perintah Gaby.

Love x Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang