29

116 6 0
                                    

Tubuh Gaby sudah pulih kembali. Ia sudah masuk ke sekolah seperti biasa. Saat Rika membuka loker milik Gaby, pandangannya terbelalak menatap tumpukan cokelat yang sangat banyak.

"Woah! Bahkan saat aku menjadi ketua Redbull, aku tak pernah mendapat cokelat sebanyak ini." gumamnya heboh menarik perhatian anak-anak sekitarnya.

"Ehem..." deheman si ehem membuat Rika menoleh.

"Ah Taehyung! Ini daebak!" heboh Rika menarik tangan pria itu untuk mendekat.

"Apa?" tanya Taehyung datar.

"Ini luar biasa! Aku mendapat cokelat sebanyak ini. Bahkan di sekolah yang dulu tak ada satupun yang berani memberiku cokelat." jawab gadis di depan Taehyung dengan semangat. Taehyung tersenyum.

"Lebih baik jauhkan pikiran itu dari otakmu. Bisa saja para pemberi cokelat ini bermaksud meracunimu." Taehyung kemudian meninggalkan Rika sendiri.

"Ah aku tidak terpikir! Bagaimana ini?" Rika menarik rambut milik Gaby dengan gusar. Sesosok lelaki berhidung mancung berjalan melewatinya. "Heh! Hidung besar." panggil Rika asal. Cowok itu celingak-celinguk.

"Ya, kau bodoh!" lanjut Rika datar. "Kemarilah, aku beri kau cokelat satu loker penuh. Cepat bawa ini pergi dari lokerku sebelum kau kuhabisi." ancam Rika menatap bengis si hidung besar.

Hidung besar melap dahinya dengan gugup. "Aku sudah sering menerima cokelat dari fansku, bahkan sering ku buang begitu saja." sahut hidung besar dengan sombongnya.

"Bodoh! Aku benci orang yang membuang makanan!" belum sampai pukulan itu ke wajah hidung besar, sebuah tangan menahan Rika dari samping.

"Hentikan. Wajahnya bisa terluka. Itu adalah asetnya." suara familiar di telinga Rika membuat dia menoleh. Taehyung si tampan.

"Apakah dia gi**lo yang menemani tante-tante kesepian?" tanya Rika bingung.

"Heh! Wajahmu cantik tapi bodoh. Kau tidak tahu siapa diriku?" ujar hidung besar makin kesal.

"Pria tidak maskulin, lebih cocok di dapur atau bermain barbie." sahut Rika cuek.

"Aku... George Johnson. Keturunan Jerman Bali. Iklanku sudah ratusan di TV bahkan aku sudah merambah ke dunia tarik suara. Kurasa kau tidak punya TV. Dasar gaptek!" sungut George kesal dengan wanita di hadapannya.

"Sssstt... Dia keturunan Hills." bisik Taehyung pada George.

"Mau keturunan Hills, keturunan ningrat, I DONT CARE!"

Suasana sepi.

"Tuan Hills?! Dia Gabriella Hills?" tanya George menahan air matanya.

Rika menganggukan kepala. Ia tidak paham dengan adegan di depannya. Kenapa George takut?

"Huaaahhh... Karir keartisanku ditentukan oleh Hills Entertainment." tangis George pecah.

"Heh Nona, sini berikan cokelat yang ingin kau berikan untukku." George membuka tasnya dan mendekati Rika.

Rika menepuk bahu George. "Kau lemah. Jadilah bawahanku, maka aku akan melindungimu."

Mendengar itu, Taehyung terkejut. "Gaby! Bagaimana dengan aku?"

"Taehyung, aku tidak ada hubungan denganmu. Kau sudah mengintimidasi George. Dia takut karena ucapanmu." Rika kembali menatap George. "Jangan sedih, jika kau tidak mau cokelatnya, aku akan membagikan ke orang lain saja."

Love x Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang