Sandia-3

4.2K 172 4
                                    

"San... Nanti gue ke rumah lo ya!"Ucap Irma.

Mereka kini berada di kantin. Dan tentunya membolos.

Kini Sania sedang membicarakan tentang Sandi. Tetangga barunya itu.

"Ngapain?"Tanya Sania.

"Gue penasaran sama siap tuhh.. Sandal"Ucap Irma.

"Sandi woyy Sandi. Ngerubah nama anak orang aja"Ucap Sania gemas. Bukan hanya sekali Irma menyebut Sandi sebagai Sandal namun udah berpuluh puluh kali.

"Sama aja kalii"Ucap Irma.

"Beda Mamaku sayang"Ucap Sania. Ehh jangan Nethink dulu. Sania memanggil Irma itu dengan kata 'Mama' karna menurutnya ribet kalo manggil Irma.

"Gue bukan emak lo"Dan selalu saja Irma menjawab begini.

"Kata siapa lo emak gue?"Tanya Sania balik.

"Udahlah gue capek"Ucap Irma lelah.

Ada seorang laki laki berjalan di depan mereka dengan santainya. Biasanya semua laki laki yang melewati mereka bakalan melihat mereka sambil memasang muka genit. Namun ini tidak.

Boro boro memasang muka genit. Melihat mereka saja tidak.

"Andi"Teriak Irma.Yang hanya dibalas diam oleh Andi.

"Andi"Ucap Irma lagi.

"Hmm"Jawab Andi.

"Beliin gue bakso sama Es melon "Perintah Irma.

"Ma..Please deh jangan nyuruh anak orang kasian. Lo kan bisa suruh gue atau siapa"Ucap Sania membantah.

"San lo serius?"Ucap Irma.

"Iya.. Andi lo boleh pergi"Ucap Sania.

"San sumpah. lo berubah. Kenapa sih lo?"Tanya Irma.

Tak biasanya Sania begini. Biasanya jika irma menyuruh orang maka Sania akan menambahinya.

"Lo dari kemaren ngomongin gue berubah terus. Bosen dengernya."Ucap Sania.
"Gue udah bilang 'Everything has changed' jadi gak ada salahnya kalo gue berubah. Lo juga gak ada salahnya untuk berubah"Lanjut Sania.

"Tapi San--"Ucap Irma yang terpotong karna Sania telah pergi meninggalkannya.

Sania pun berjalan tak tentu. Ketika melewati ruang kepala sekolah. Ia mendengar sesuatu yang membuatnya geram.

"Iya sayang... Kamu tunggu aja disitu. Nanti aku transfer. Ini ada yang baru bayar sekolah. Terus ada uang untuk renovasi gudang itu"Ucap Kepala sekolahnya.

"Korupsi gak bisa dibiarkan" Wajar saja kalau Sania marah.

Ini sekolah milik kakeknya.Jadi ia bebas untuk melakukan apa saja. Termasuk dengan ini.

Sania pun menelepon seseorang.

"Halo... Sania siap untuk itu"Ucap Sania di teleponnya lalu ia memutuskan teleponnya secara sepihak.

Ia pun segera pergi ke parkiran dan menjalankan mobilnya ke salah satu komplek perusahaan milik ayahnya.

Ia pun masuk namun langsung dihadang oleh resepsionis menor.

"Dek jangan masuk sembarangan.Ini kantor bukan sekolah"Ucap Resepsionis menor itu.

"Lah?Yang bilang ini sekolah siapa?"Tanya Sania. Satu lagi sifat Sania mampu memutarbalikkan fakta.

"Adek ngapain disini?"Ucap resepsionis.

"Gue mau ketemu Mr.Parker"Ucap Sania. Mr. Parker. Ayahnya.

Couple fake nerd(Complete)#wattys2018 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang