Sandia-10

3.3K 133 2
                                    

Sekarang sedang pembelajaran olahraga kelas 11 mipa 1.

Semua telah berbaris dilapangan kecuali Andi dan Sina yang masih berjalan. Mereka bukan lambat mereka hanya menikmati perjalanan mereka.

"Andi,Sina buruan mau mulai pemanasannya"Teriak Ridwan. Sang Ketos termasuk ketua kelas 11 Mipa 1.

"Iya sabar dikit napa"Ucap Sania dengan sebal.

"Heh culun lo diem aja deh"Ucap Irma.

"Sudah"Lerai Sandi. Ia tak mau ada keributan lagi. Bukannya apa.Ia hanya tak ingin temannya di Bully.

Mereka pun telah sampai.Ridwan memulai pemanasan dengan berdoa sesuai kepercayaan masing masing.

Setelah itu mereka mulai berlari 5 putaran senagai salah satu pemanasan.

Sudah takdirnya bahwa para perempuan lebih malas untuk olahraga. Menurut mereka olahraga hanya membuat capek saja tak memikirkan bahwa olahraga juga penting bagi kesehatan.

Mereka pun mulai berlari dengan perempuan terlebih dahulu. Itu biar mengajarkan bahwa laki laki harus mengalah denfan perempuan.

Namun hal itu tak berhasil. Tetap saja perempuan selalu terakhir. tapi itu tak berhasil untuk Sania. Ia sudah dibiasakan untuk berlari.

Itu membuat semua laki laki heran.Baru kali  ini ada yang lari cepat.Ada sih tapi itu Sania.Tapi kan sekarang Sania udah gak ada.

Sania berlari disamping Andi.

"Gak capek?"Tanya Andi.

"Enggak.Udah biasa"Ucap Sania.

"O"

Tak lama.5 putaran telah mereka lewati.

Sekarang Pak Lukman sebagai guru olahraga sedang menjelaskan tentang Kasti.

Tapi hanya beberapa orang yang merhatikan tak kecuali Andi. Walau ia tahu ia masih ingin menjelaskan tentang kasti.

Sania hanya sedang melamun entah memikirkan apa.

Pandangan pak lukman pun veralih ke Sania yang sedang melamun.

"Hei kamu"Tunjuk Pak lukman ke Sania semua orang melihat ke arah tangan pak Lukman yang menunjukkan seorang perempuan Nerd.

Sania yang merasa semua orang memandanginya pun tersadar bahwa Pak Lukman sedang menunjuk ke arahnya

"Saya pak?"Tanya Sania hati hati.

"Bukan..Nenek kamu. Ya kamu lah"Ucap Pak Lukman.

"Kenapa pak?"Tanya Sania.

"Kamu kenapa melamun?Mikirin hutang kamu?"Tanya Pak Lukman mengundang tawa seluruh murid.

"Hah enggak pak"Ucap Sania mengelak.

"Udahlah ngaku aja. Punya hutang berapa lo?Gue  bayar"Ucap Thoriq. Sang siswa yang sedikit sombong.

"Sudah kalian  Sina maju kesini jelaskan apa yang sudah bapak jelaskan"Perintah Pak Lukman.

Sania pun mJu dan menjelaskan semua dengan benar.

*****

"Sandi"Suara Bariton Milik Mr.Staley yang sedang duduk di sofanya ketika melihat anaknya telah pulang dari sekolah.

Sandi pun mau tak mau harus tetap menghampiri ayahnya itu.

"Kenapa?"Tanya To The Point Sandi.

"Duduk dulu"Ucap Mr.Staley.

Sandi pun duduk yang berhadapan langsung dengan Ayahnya.

"Gimana sekolahmu?"Tanya Mr.Staley basa basi. Sebenarnya bukan ini tujuannya dan Sandi tahu itu.

"Baik"

"Kamu?Kapan mau mulai lanjutin aktifitas kamu?"Tanya Mr.Staley

"Gak tahu,Yah.Sandi Rasanya pengen berhenti aja. Tapi Sandi tau. Itu udah kewajiban Sandi yang jadi anak Sulung Ayah."Ucap Sandi.

"Bagus lah kalau kamu mengerti."

Mereka pun berbincang layaknya Ayah dan Anaknya.

Tbc

Couple fake nerd(Complete)#wattys2018 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang