Sekarang gue harus gimana!?
-Aria yang mendadak dodol->><<
Gi itu tipe manusia yang menganut ajaran kekikiran (hemat) hakiki. Selama bisa tidak mengeluarkan uang, Gi benar-benar tidak akan mengeluarkan uang. Seperti sekarang, ia memanfaatkan Aria untuk mengantarnya ke bandara. Gi sudah menghitung berapa besaran yang harus ia keluarkan bila ke bandara naik taksi. Mahal walau sudah menggunakan taksi online.
Dan lucunya Aria baru sadar kalau dia sudah dimanfaaatkan Gi dari tadi. Dimulai dari mencuci piring sampai mengantarnya. Aria baru sadar ketika Gi mengumpannya dengan mengatakan sekarang harus pintar-pintar menghemat.
"Dasar guru jahat, kikir, pelit, jahanam, kardus!" maki Aria terus menerus dan Gi cuman bisa terkekeh. Dukanya sedikit berkurang saat melihat kekesalan Aria.
"Kamu juga. Kok baru sadar sekarang?" Gi membela dirinya.
"Ngeles aja mulu! Turunin di tengah jalan nih!" Aria mengancam.
Gi menyengir kuda lalu menggeleng. "Ok. Saya diam."
Suasana menjadi hening. Mood Aria agak kacau sekarang. Ada rasa simpati karena berita duka yang dia dengar, ada rasa kesal karena Gi memanfaatkannya dan rasa aneh karena dia teringat dengan pernyataan Gi sebelumnya ditambah indirect kiss mereka. Sumpah Aria merasa dirinya masih remaja labil yang baru ditembak oleh temannya!
Gi memilih diam dari penglihatannya Aria berada di zona tidak ingin banyak omong. Dia memilih mengamati interior mobil Aria yang begitu minimalis berbeda dengan interior mobil cewek pada umumnya yang kadang serba pink atau Kitty Hello. Interiornya seperti mobil cowok yang tidak menambah sentuhan berlebihan bedanya aroma mobil Aria tidak seperti aroma mobil cowok yang manly. Aroma mobil Aria cenderung bau citrus yang segar sehingga membuat orang merasa nyaman ketika menghirupnya.
"Aku turut berbelasungkawa, Pak," kata Aria yang baru ingat dia belum mengucapkan belasungkawanya kepada Gi.
"Makasih, Ia."
Lagi-lagi suasana kembali hening. Keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masih. Pemecah kesunyian di mobil Aria hanya suara radio yang sengaja Aria nyalakan.
Kan akward lagi!
>><<
Aria tidak tahu lagi bagaimana harus bersikap untuk menghadapi Gi. Gi itu lelaki asli Jawa yang memiliki paras yang bikin hati adem. Senyumnya itu lho bikin sejuk hati, makanya Aria selalu gagal untuk marah dan menginjak kaki Gi. Niatnya kemarin melegakan hati, tapi nyatanya malah semakin uring-uringan. Belum selesai masalah hati karena ditembak Gi, Aria dibuat dilema karena ciuman tidak langsung itu.
"Nih anak makin gak bener kayaknya," decak Elisa tanpa menghentikan kegiatan tangannya mengambil sushi.
Adrian menoleh ke arah Aria yang masih semi bengong. "Udah. Lo denger deh kata Mamak. Lo naksir, suka, demen, sama guru lo satu itu." Adrian berkesimpulan.
Yakin tidak didengar, Elisa menginjak kaki Aria membuat wanita muda itu sadar. "Aw!"
"Lo diajak omong malah melamun! Udah dibilang kelarin asmara gaje lo sama doi!" Elisa mencibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesawat Kertas
ChickLitAria seorang konsultan yang merangkap menjadi penulis online sudah berkali-kali ditanya kapan mengkahir masa lajangnya. Jangankan mengakhiri masa lajang, pacar saja tidak punya. Hatinya masih mengharapkan cinta SMA-nya walaupun ia tahu sebenarnya it...