Last Extra Story

23.2K 1.6K 54
                                    

Tangan Author gatel, mau nulis daddy Gi nih
Ini Extra Terakhir jangan minta lebih biar adil kayak Majapahit-Sriwijaya

>><<

Semenjak jadi emak bapak, rasanya jadi lupa kalau punya Instagram
-Gi dan Aria keasikan/Kelelahan-

>><<

Gi cuman bisa menahan tawa ketika ia melihat istrinya berusaha menyuapi Kiel MPASI namun sang bayi yang baru berusia enam bulan itu juga berulang kali berusaha menolak suapan dari Aria.

Dosen matematika itu tengah sibuk memeriksa paper mahasiswanya di ruang keluarga. Biasanya Gi selalu mengerjakannya di ruang kerjanya namun semenjak ada si embul, Gi selalu ingin di dekatnya. Dia menoleh ke arah Aria yang sepertinya ingin menangis karena lagi-lagi Ezekiel Hardjadinata menolak MPASI walau sudah mau 14 hari.

"Nak, dimakan yuk?" bujuk Aria tetapi bayi itu menggumam layaknya mengatakan 'tidak' pada bujukan Aria.

"Kasih susu aja dulu. Belum siap kali Kiel untuk nerima selain susu," kata Gi sembari membuat grafiti indah khas dosen, tanda silang besar spidol merah.

Aria menghela napas lalu menyudahi aksi coba MPASI untuk hari ini. Gi menoleh ke arah Aria yang mulai membereskan alat perangnya. "Kali ini MPASInya apa?"

"Apel." Aria menjawab dan Gi menyengir. "Kasih aku aja."

Aria memberikan mangkuk  berisi apel yang sudah diblender halus. Beginilah keseharian Aria dan Gi kalau Kiel menolak MPASI menghabiskannya. MPASI yang diberikan baru seputaran buah seperti alpukat, apel, pear melon, dan beberapa sayur. Tapi yang namanya belum pernah makan semua bagi Kiel itu adalah benda asing sehingga harus ditolak seperti mantan minta balikan.

Saat Gi menghabiskan apel yang dihaluskan, Aria kedapur untuk mengambil pisang. Dia membawa satu pisang untuk Gi, Gi termasuk pria yang hidup sehat. Setiap hari harus ada buah atau sayur, Aria yang jarang-jarangan makan itu mau tidak mau menyesuaikan kehidupan sehat Gi dan akhirnya malah menjadi kebiasan baru bagi Aria.

"Nih," kata Aria sembari memberikan pisang untuk Gi. Gi menerimanya lalu berterimakasih kepada istrinya. Saat keduanya hendak mengupas, bayi berusia enam bulan itu memukul mainannya untuk menarik perhatian kedua orangtuanya. Ayah dan ibu Kiel menoleh, Kiel langsung bergumam tak jelas sambil menunjuk pisang.

"Kiel mau pisang?" tanya Gi sembari menggerakan pisangnya menggoda putranya. Kiel merespon dengan menggerakan semua badannya semangat. Aria yang melihat itu tanpa pikir panjang kembali ke dapur untuk menghaluskan pisang.

Ibu beranak satu itu kembali dengan membawa mangkul plastik dan sendok khusus bayi yang baru mau belajar makan. Tanpa basa-basi, Aria duduk di depan Kiel lalu mencoba menyuapi putranya dengan pisang.

Awalnya Kiel menolak namun setelah dua kali uji coba, bayi yang merupakan fotokopi pipi Aria itu melahapnya dengan semangat. Aria cuman bisa terpaku saat ini. Ini adalah kali pertamanya Kiel mau makan MPASI! Bahkan bayi itu mencoba makan sendiri!

"Gi! Lihat! Alamak! Akhirnya Kiel mau makan!" kata Aria penuh haru. Gi tersenyum lebar lalu mengacak rambut Aria. Dia tahu kalu istrinya itu tengah bahagia lantaran usahanya mulai membuahkan hasil.

"Anak Papa pinter ya, dah mau makan," puji Gi sembari mengecup pelan kepala Kiel lalu melahap pisang yang belum ia makan.

>><<

Pesawat KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang