Part 6 Frustasi

1K 46 2
                                    

Suasana terasa berbeda.Aku merasa berada ditempat entah apa namanya,semua berlatar merah darah ditambah lagi jalan hanya ada satu.Aku cuma melihat kiri kana,tapi saat aku mau menengok kebelakang tiba tiba ada sosok yang tak aku kenal langsung menarikku.

"Jangan lihat kebelakang.Atau melepas peganganku".

Aku hanya diam seribu kata.Sesekali aku ingin melepas peganganku,tapi entah mengapa aku tetap memegang bahkan lebih erat dari yang tadi.Sosok itu terus saja membawaku berjalan hingga aku sampai ke jembatan,disanalah sosok itu tiba tiba menghilang,aku langsung menghela nafas panjang dan mulai menyebrang.

Setelah sampai tepat ditengah jembatan akupun melihat kebawah,seketika terlihat bayangan hitam yang langsung meyerangku.

"Sial...".

Aku langsung tidak bisa berkutip sedikitpun,bayangan hitam itu terus saja melilitku hingga aku hampir tidak bisa bernafas.Karna sedikit ruang untuk mendapat oksigen,setelah aku benar-benar tidak bisa, bergerak.Sosok itu perlahan lahan mendekatiku.......

"Si....siapa kau".

Dan sedikit demi sedikit berhasil membuatku ketakutan,saat sosok itu tepat didepan mataku perlahan sosok itu menarik jarinya tepat di kantung mataku.Sedikit demi sedikit kelopak mataku di perbesar hingga mata nyaris keluar.

"Aaaarrrgggghhh"

Hening.

Aku langsung terbangun dari tidurku dan memegang jidat.

"Hah hah hah".

Nafasku terasa sesak,jantungku bergetar tak karuan seperti musik di diskotik saja,tubuhku bergetar terasa mimpi tadi kenyataan.Tak beberapa lama Bella menelfonku.

"Hallo".

"Hay".

"Maaf ya aku kemarin meninggalkan kamu saat pulang sekolah".

"Ya gak papa kok".

"Oh ya.Makasih telah membantuku mengungkap kasus yang terjadi enam bulan yang lalu".

"Iya sama sama.Aku juga berterima kasih".

"Makasih untuk apa".

"Karna telah mempercayaiku".

Setelah selesai menelfon akupun langsung pergi kekamar mandi,untuk membasuh muka disaat bersamaan aku memperhatikan mataku.

"Tidak tidak jangan takut itu hanya mimpi semata".

Setelah itu aku menggosok gigi,selesai menggosok gigi aku sarapan hanya dengan mie instan.Karena bagiku itu adalah makanan cepat saji,meskipun sarapan dengan mie tidak baik,untuk tubuh.Tapi aku gak perduli,soalnya.Aku lagi males keluar rumah untuk beli makanan diluar,tapi entah apa rasanya aneh aku tidak pernah begini apa lagi tidak menghabiskan sarapanku,yaitu mie,makanan kesukaanku.

Karena tenggorokanku susah untuk menelan,bahkan makanan yang aku makan terasa hambar.

"Sial.Kenapa ini terjadi padaku".

Aku meletakkan kepalaku di atas meja dan menengok mangkok yang berisi mie,sambil menangis.

"Kenapa ada orang yang kejam seperti itu".Keluhku dalam hati.

Selang beberapa saat.Ada orang yang mengetuk rumahku,akupun langsung membuka pintu ternyata.Yang datang kerumahku adalah Dimas.

"Good morning Lucy".

"Good morning too".

"Oh ya.Aku kesini mau balikin liontin yang kemarin kamu kasih dan juga ngajak kamu pergi kesekolah bareng".

"Kenapa kamu kembalikan liontin itu".

"Ya karena aku sudah berhasil membuka liontin itu dan ternyata pelakunya itu adalah......Angel".

"Terlambat aku sudah tau".

Dimas langsung menggaruk kepalanya.Dan tertawa gak jelas sambil memandangku.

"Lucy kamu kenapa?Kamu sakit atau kamu habis nangis".

Dia langsung memegang jidatku dan memutarku.Hingga aku sedikit pusing,juga agak merasa aneh dengan perilaku Dimas.Sampai akhirnya tak sengaja Dimas memegang lenganku yang terluka.

"Aaaaa.Sakit tau".

Karena kesal aku langsung menarik rambutnya,hingga beberapa helai berada di tanganku.Karna aku menariknya dengan kuat.

"A..a.aduh Lucy ini sakit".

Dimas berusaha menahan rasa sakitnya karena perbuatanku yang menarik rambutnya.Tapi Dimas berusaha menyembunyikan rasa sakitnya,aku tetap bisa mendengar rintihan suara kesakitan.Apalagi dia menggigit bibirnya,tapi dengan bersaman.

"Oh wow Lucy kamu memotong rambutmu".

"Hah begitulah".

"Terus kenapa kamu bisa terluka".

"Ceritanya panjang.Udah sana kamu berangkat kesekolah dulu,dan jangan lupa kasih tau bawa aku gak bisa masuk sekolah karena sakit,ingat bahwa keterangan kalau aku sakit".

"Apa ini?Ini surat keterangan sakit atau surat tilang?".

Karena orang tuaku lagi diluar kota.Aku meminta Rexi supaya aku diijinkan pihak sekolah

"Diam".sambil melempar gelas.

"Sorry.good bye,moster".

"What?!.Kamu yang moster".

"Oke oke".

Setelah Dimas keluar rumahku,lagi lagi suasana rumah terasa sepi,sudah seperti rumah yang gak berpenghuni.Aku hanya menghabiskan waktu dengan nonton TV saja.Sesekali aku membeli snack untuk cemilan,tapi entah mengapa rasanya ada yang ganjil.Aku terus saja berusaha menutupi ketakutan dengan membaca atau pergi keluar rumah untuk mencari udara segar.Namun itu semua tetap saja percuma aku tetap merasa ada hal yang ganjil,setelah semua itu berlalu,aku memutuskan untuk makan siang dengan sereal dan melupakan masalah yang aku alami.Tapi saat aku mau mengambil mangkok,tiba tiba saja piring yang berada diatas meja langsung terjatuh.

Prak.

"Apa itu"

Mukin saja cuma halusinasiku saja.Tapi saat aku mau keluar dari dapur dan menuju ke ruang makan,tiba tiba saja ada bau busuk yang menyengat seperti ada bangkai di dalam rumahku.

Rasanya dadaku sesak karna gak kuat dengan bau busuk disini.

"Haaah haaah.Sudah gak ada apa apa kok".Ucapku sambil menenangkan hati.

Dan segera makan dengan cepat seperti orang yang gak pernah makan saja.Setelah selesai aku segera pergi,tapi secara bersamaa Rexi menengokku dan menanyakan kabarku.Dia juga menyemangatiku supaya aku menjadi wanita yang kuat,pantang menyerah,menangis ataupun mengeluh.Karena mendengar ucapan Rexi aku merasa semua beban di pundakku menghilang begitu saja,dan seakan akan aku mendapat energi penyemangat baru.

"Thank you".

"Anytime".

Setelah itu dia pun segera pergi untuk berpatroli lagi.Entah apa setiap kali aku bersamanya rasanya dia itu berbeda atau memiliki kelebihan.

Maafya gays kalo dibab ini gak terlalu horor😳
Vote dan commentarnya ditunggu ya
Pokoknya semu part wajib dibaca supaya aku makin semangat

Lukisan HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang