Reki pov
Entah mengapa aku merasa Raka hari ini sangat dingin, tapi tidak apa lah yang penting, aku dapat bantuan untuk memecahkan kasus ini. Ditambah lagi dia juga ada disana saat peristiwa itu terjadi, jadi pada dasarnya aku beruntung hari ini.
"Reki apa yang bisa aku bantu." ucap Bella sambil menepuk pundakku.
"Ini, kau bisa bantu aku mencari tahu sipa yang memiliki sarung tangan ini." ucapku sambil menunjukan HP Lucy.
"Baik." ucap Bella langsung mengambil HP Lucy.
Kami pun memutuskan pergi keruang komputer supaya tidak ada keributan, ditambah lagi diruangan itu. Ada ruang CCTV dimana ruang itu, tempat untuk melihat sebaian rekamam CCTV disekolah ini. Jadi saat Bella menyelidiki siapa pemiliki sarung tangan itu, aku juga bisa menyelidiki siapa orang itu, mukin saja orang itu meniggalkan sesuatu benda yang dipegang, jadi aku bisa mengetahuinya melalui sidik jarinya. Tapi saat aku baru melihat beberapa menit rekaman CCTV tadi malam tiba-tiba saja gambar dari rekaman itu menghilang, apa mungkin pelaku mengetahui dengan baik ruang di sekolah ini. Aku yakin kalo pelakunya itu tau dengan jelas dimana ruang komputer di sini, jadi dengan kata lain pelakunya salah satu dari warga sekolah sendiri. Mukin yang ku dugaan benar kalo kejadian tadi malam ada kaitanya dengan peristiwa yang menipa Reva dan Putri enam bulan yang lalu. Dan peristiwa tadi malam juga sudah direncanakan dengan baik.
Tapi kenapa kejadian itu dianggap tindakan bunuh diri, meskipun itu tidakan bunuh diri, mana mukin korban mengalami memar disekujur tubuh. Seakan-akan sih korban telah disiksa sebelum digantung. Atau dia adalah korban buly.
"Oke kasus ini harus segera diselesaikan."
Meskipun aku gagal mendapat bukti disini tapi disisi lain aku bisa tahu kalo peristiwa tadi malam ada kaitanya dengan peristiwa enam bulan yang lalu.
"Baik lah mukin saja sekarang Bella sudah tahu sipa orang yang memiliki sarung tangan itu." ucapku sambil menuju kearah Bella.
Saat aku sampai didepan Bella, aku merasa Bella acuh begitu saja seolah ini semua tidak penti.
"Bella apa kamu sudah tahu siapa pemilik sarung tangan itu?"
"Entah lah Reki, aku masih belum sepenuhya yakin tentang orang yang aku curigai ini."
"Katakan siapa yang kamu maksud."
Mendenar perkataanku barusan Bella langsung merunduk.
"Eee, Galang."
"Galang? Bukan kah dia itu orang yang baik disini."
"Karena itu kenapa aku ragu, padahal aku kemarin juga diserang hingga tanganku sekarang diperban."
"Oke kalo gitu aku akan cari di media massanya. Apa nama akunya untuk FB dan IG."
"Baik lah... "
Bella pun mulai memberi tahuku nama akun medso Galang. Setelah mendapat akunnya aku segera menyelusuri, meskipun itu sungguh merepotka, kenapa tidak? Teryatan anak ini sangat aktif dalam hal gini dan teryata di memiliki hampir dua ribu limaratus foto yang dia unggah, tapi tidak apa bagiku itu tidak masalah.
Entah mengapa saat aku mulai memperhatikan satu persatu foto Galang dengan Bella tiba-tiba saja aku mencium bauk bunga, dan ditambah lagi udara diruangan ini jadi panas.
"Reki apa AC nya mati?" ucap Bella sambil menggerak-gerakan telapak tanganya, dikarenakan kepanasan.
"Iya sih aku juga merasa panas sekali padahal AC nya nyala." ucapku sambil melih AC.
"Apa nyala? Tapi udara disini itu benar-benar panas Reki." ucap Bella langsung berdiri dari tempat duduk.
"Ya sudah mau bagaimana lagi, aku pagil pihak sekolah untuk melihat AC nya, supaya di perbaiki, ayo kita keluar dulu." ucapku sambil menenangkan Bella.
"Baik lah, kalo gitu aku ikut Raka saja." ucap Bella sambil kelur ruangan.
Aku pun mengangguk sebagai pertanda kalo aku mengijinkan, hah, ada-ada aja Bella mau pergi aja ijin dulu sama aku, emang aku guru disini.
Setelah Bella pergi aku pun segera mencari petunjuk lagi, karena itu adalah tujuanku datang kesini dan sebagai temannya Lucy aku tidak boleh menyerah begitu saja meskipun AC diruanga sini mati.
Saat aku mulai memperharikan satu persaatu foto anak ini ternyata memang benar di memiliki saru tangan yang mirip percis dengan sarung tangan yang ada di vidio ini. Namun apa alasa dia membawa Lucy, memang benar Lucy itu memiliki musuh, bakan sampai-sampai dia juga pernah hampir aku tabark, karena kabur saat diculik, tapi manamukin Galang pelakunya dia itukan anak baik dan juga polos. Aahhhggg massa budoh aku tanya aja dia tentang sarung tangan ini.
Ahkirnya aku pun memutuskan mencari Galang, namun saat aku akan menutup pintu ruangan itu.....
"Apa itu?"
Aku melihat sosok wanita bermuka pucat, kulit seputih lilin menggunakan seragam sekolah. Tanpa berfikir panjang aku kembali masuk kedalam ruangan itu.
"Siapa kamu."
Brak Bark Bark.
namun saat aku dekati sosok itu tiba-tiba saja dia menggilang, disaat bersamaan pula pintu itu tertutup dan terbuka dengan sendirinya selam tiga kali hingga meninggalkan suara keras. Emangnya seberapa bahayanya musuh dia, padahal ya aku tau musuhu nya hanya beberapa, memang benar ahkir-ahkir ini Lucy sedang menyelidiki kasus yang terjadi enam bulan yang lalu. Apa mukin ini alasanya mereka menangkap Lucy?
"Basar keras kepala." ucapku dengan ketus.
Aku pun mulai menanyakan satu persatu siswa mengenai keberadaan Galang namu semua hasilnya nihin. Hingga ahkirnya aku memutuskan mencari kekelasnya, dan entah apa yang terjadi aku mendengar bisikan seseorang atau bisa aku sebut sesetan.
Galang berada dikelas satu bahasa inggiris dua.
Mendengar bisikan barusan aku langsung saja pergi menuju kekelas yang dimaksud, sesampainya disana aku tidak langsung masuk, karena aku tidak mau mengambil tidakkan gegabah.
"Maaf apa disini ada siswa yang bernama Galang?"
"Iya pak."
"Bagus, apa dia ada disini."
"Maaf pak hari ini dia tidak masuk."
"Kenapa."
"Ijinya sih dia lagi kena musibah."
"Ya sudah terimakasih."
"Sama-sama pak."
Sumpah padahal aku baru 2 tahun menjadi polisi masak sudah dipanggil pak, mendengar kalimat itu rasanya aku udah tua amat. Tapi tidak apa, yang penting sekarang aku sudah tahu siapa pelakunya, dan sebaiknya aku nyusul Bella dan Raka supaya aku bisa memberitahukan informasi ini kepada mereka. Tapi saat aku menyusul mereka ternyata mereka sedang berada didepan ruang seni, dan alangkah kagetnya aku ternyata disana Anna sedang melukis dirinya.
"Apa-apaan ini sebenarnya."
Aku pun segera mencari mereka di antara kerumbunan siswa yang ada disana.
Aduh ahutornya malah makin ngawur, ini gara-gara Lucy gak ada sih Lucy cepet nongol
Oke jangan lupa vot and commed nya
See y.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Horor
HorrorRitual membuka mata batin telah dimulai... Apa kau yakin kalau dia akan menjadi korban ketigamu.Iya aku sudah yakin dia telah banyak mengetahui semuanya.Suruh siapa ikut campur.kalau dia gak kuat kan bisa gila atau kalau bisa mati...