Part 7 Shock

923 41 6
                                    

Malam telah tiba,sang surya perlahan mulai turun diganti sang bulan.Aku yang lagi berdiri diatas ayunan,sambil mendengarkan musik menikmati kesunyian malam ini,suasana semakin hangat.Karna ada kunang-kunang yang berterbangan dimana mana dan karena hari ini bulan purnama langit terlihat indah karena ratusan hingga ribuan bahkan jutaan bintang bersinar terang dimataku.

Sambil mendengarkan musik akupun membaca buku kesukaanku yang bergenre fantasi.Apa lagi,kalo penulisnya mampu membuat pembacanya penasaran dengan cerita yang disampaikan atau peran utamanya memiliki rahasia.Karna ini buku limited edition dan hanya ada 100 buku saja di Indonesia.Akupun tertarik untuk membacanya,udara perlahan lahan menjadi dingin.Aku yang asyik membaca dikagetkan oleh sesuatu yang gak jelas dan pergi begitu saja,dengan menghela nafas aku melanjutkan membaca.Hingga sang bayu menjatuh bukuku.

"Haa.Kok aneh kenapa bisa jatuh".Sambil mengendikkan bahu,akupun langsung pergi masuk rumah tapi........

"Tunggu".

"Apa?apa ada yang memanggilku?"

Aku segera menengok kebelakang,tapi hasilnya nihil.

"Halah mukin cuma perasaanku saja".

"Kakak tunggu".

Apa apaan ini siapa yang memanggilku,gak karuwan. Suara itu terdengar lagi tapi anehnya suara itu sangat pelan dan agak serak.

Aku terus saja berjalan menuju rumah dan nenguncinya.Karena perasaanku yang lagi gak karuan aku memutuskan segera tidur.

Seperti hari hari biasa,sebelum tidur aku menggosok gigi dulu.Tapi saat aku mau selesai menggosok gigi,aku sedikit mendengar suara samar samar langkah kaki.

Tap... tap...

Bukan haya itu aku juga mendengar benda berpindah bahkan jatuh dari tempatnya.

Brak.

Karena suasana yang gak bersahabat dan berhasil membuat bulu romaku mulai berdiri.Akupun segera memutuskan untuk keluar dari kamar mandi,meskipun suasana cukup menakutkan buat aku.

Setelah keluar dari kamar mandi,aku dikejutkan dengan keadaan lampu dikamarku.Yang mati begitu saja,tapi anehnya lampu diruangan lainnya tidak.

"Aduh.Kok bisa begini?gelap lagi,aah kenapa cuma dikamarku saja,padahal diruangan lainnya lampunya nyala nyala saja gak ada yang mati satupun.Ah mungki lampunya yang rusak".

Tanpa berfikir panjang,aku segera berbaring diatas ranjangku yang nyaman dan wangi.Tapi saat aku memejamkan mataku tiba tiba saja lampunya menyala,jendela dikamarku terbuka.

Ckrekk..........ckrekk

Dan suara pengantar tidur terdengar ditelingaku.Tapi secara bersamaan aku juga mendengar suara orang berusaha menyuruhku untuk segera bangun.Perlahan tapi pasti aku membuka mata dan betapa kagetnya aku melihat jendela dikamarku terbuka lebar,aku langsung segera bangun dari tidurku dan menutup jendela,namun sebelum aku tutup semua aku melihat seseorang sedang bermain ayunan sambil menatapku dengan tajam.

"Kakak ayo kita main".

Aku hanya terdiam dan agak gak percaya.Bahwa jam segini masih ada makluk hidup,yang bermain ayunan di depan rumahku.

"Ayo kak kita main".

Entah apa yang terjadi aku ahkirnya menuruti perkatannya.Dan langsung menghampirinya,dengan cara lompat dari jendela rumahku,yang berada dilantai 2.
Seketika kakiku langsung sakit,dia langsung mendekatiku dan melihat keadaanku sambil tertawa.

"Haa ha ha ".

Saat aku perhatikan dia,dari atas hingga bawah agak berbeda. Aku merasa mencium bau busuk yang mirip kayak bau tadi siang,sambil memegang hidung aku memperhatikanya dengan teliti.

Tanpa merasa heran atau aneh melihatku. Dia langsung memegang tanganku dan berputar putar mengelilingiku. Alhasil aku juga ikut berputar,sebenarnya lebih tepat aku yang diputar. Tapi setelah selesai dia berputar mataku, terperangah,melihat dia yang berubah sedikit demi sedikit wajahnya berubah menjadi......

"Hah hah".

Aku terus memperhatikanya. Meskipun sebenarnya jantungku sedang berdetak kencang gak jelas,makin cepat,makin cepat hingga tubuh ini bergetar. Karena takut aku menundukan kepala supaya gak lihat wajahnya,tapi alangkah terkejutnya aku ketika melihat lengan sosok ini,yang gak normal,karna panjang lenganya melebihi lututnya sendiri bukan hanya itu. Kulitnya berwarna putih keabu-abuan.

"Ayo kita main".

Sambil menelan ludah aku berusaha memberanikan diri untuk menjawab.

"Ek...".

"Tidak. Tidak cepet kau pergi,aku mohon pergilah kau dari alamku dan sana pergi ke alammu sendiri".

Entah mengapa aku keceplosan berbicara,yang gak seharusnya.

Hening

"Krik krik krik".

Sosok itu tak aku sadari telah memandangku dengan meyeringai.

Akupun menaghela nafas panjang dan memberanikan diri. Untuk melihat sosok ini,betapa kagetnya aku,sosok tak tarlihat wajahnya sama sekali.

"Hhhheeekkk".

Rintihku ketakutan sambil lompat lompat gak karuan.

"Ayo main".

Rasanya aku gak kuat diluar rumah sendirian tapi,aku juga gak bisa masuk kerumah. Karena terkunci didalam,seketika aku menjauhi sosok itu dan menuju kerumah bella,dengan bernyanyi dan memikirkan hal yang aku suka. Aku berusaha tidak takut tapi mau gimana lagi,sosok itu mengikuti aku dengan melayang keudara,sudah mirip layangan yang mau jatuh dengan tertawa.

"Iiiiihhh ih ih".

Aku bisa merasakan darah hitam segar yang keluar dari mulutnya jatuh dipundakku. Sambil mengedipkan mataku aku berusaha membersihkan darah itu.

Buka hanya itu dia juga melempari aku beberapa belatung,yang mengendap ditubuhnya.

"Ihiiih. Kenapa sih rumah Bella jaraknya cukup jauh".

Sosok itu terus mengikuti aku, hingga aku sampai didepan rumah Bella. Dengan cepat aku segera mengetuk rumah Bella dengan keras,untung aja pembantu Bella segera membuka pintu rumah.

"Iya non,ada apa kok jam segini teriak teriak".

"Begini bik.. aku boleh gak menginap disini. Setidaknya sampai orang tuaku pulang".

"Gimana ya. Yaudah deh entar aku tanyakan non Bella".

"Makasih".

Aku segera masuk mesti tubuhku bergetar dan suhu tubuhku lagi panas dingin. Tapi sebelum aku benar benar masuk,aku memastikan sosok itu tidak mengikuti aku sampai kedalam rumah Bella. Dan melihatnya walau jantungku lagi berdetak gak karuan,tiba tiba sosok itu menghilang karna aku berkedip 3x.

Setelah itu aku masuk dan tidur dikamar bibik. Sementara bibik tidur dibangku,padahal aku gak keberatan jika tidur dibangku asal gak ada sosok itu. Karena paksaan dari bibik aku mengiyakan saja.

Rasanya kantukku mulai merajalela,sedikit demi sedikit aku menutup mata. Saat aku menengok ke kiri tiba tiba saja ada tangan menutup mataku.

"Aaaarrrrrgggghhhh".

Thank you for my readers

Ditunggu kritikan,saran,masukan,nasehat dan jangan lupa juga vote and comment

See y....

Lukisan HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang