Part 12 Pesta Berdarah

700 30 0
                                    

Setelah makan bakso,aku dan Bella segera menuju ke sekolah, saat sampai di depan gerbang, kami dikagetkan dengan dandanan mereka bertiga yang memakai jas dan berpakaian rapi,sebenarnya gak terlalu rapi sih mereka bertiga tidak mengancing beberapa kancing baju dan gak memasukkan baju mereka alias dikeluarkan ditambah lagi kerah baju mereka tidak dilipat.Akhirnya kami berlima memutuskan pergi ke acara lomba lukis bersama,dan benar saja semua peserta lomba memiliki lukisan yang bagus dan menarik dari yang surealisme hingga yang dekoratif. Disana aku merasa tidak nyaman,dengan perilaku teman-temanku terutama Aan, Dimas, dan Bella yang terus saja tengok kanan tengok kiri. Gak hanya itu saja, aku merasa mereka telah merencanakan sesuatu dan tidak mau memberi tau ku,dan benar saja saat aku mau menanyakan sesuatu, mereka pergi sendiri-sendiri.

"Raka, kamu merasa ada yang ganjil?"

"Sudah, gak usah kuatir".

Sambil melirik Raka,aku berusaha menenangkan diri.

"Maksudmu apa?"

"Sudahlah setiap kali ada acara lomba kayak gini,mereka berdua pasti cari cabe cabean."

"Terus kenapa kamu gak ikut? dan kenapa Bella juga pergi".

"Entahlah, aku gak terlalu mengerti dan gak peduli".

"Kalo gitu aku pergi dulu ya".

Sambil mengangkat jempolnya Raka tersenyum menandakan bahwa dia gak papa kok kalo aku tinggal sebentar.

Saat aku sedang mencari mereka bertiga, tak sengaja aku menabrak Anna.

BRUKK

Dan aku merasa dia sedikit memberiku kode untuk segera pergi ke gudang sekolah lagi. Ya gila kali, kalau aku pergi kesana lagi,tadi siang saja aku sudah bertemu dengan hantu penjaga gudang. Entar malah aku ketemu satu keluarga hantu penjaga gudang sekolah. Tapi sekali lagi Anna melihat kearah gudang sekolah,dan terus mendorongku supaya aku cepat pergi kesana.

"Apa apaan,kamu".

"Kamulah orang yang bisa menghentikan pesta berdarah".

"Pesta berdarah? hello, ini adalah acara lomba lukis antar kelas bukan tawuran".

"Kamu pernah aku peringatkan dulu,tapi kamu gak menghiraukan dan kamu telah merasakan apa yang aku maksud kan,jadi jangan ulangi kesalahan untuk yang kedua kali."

Setelah mendengar kata-kata Anna tadi, aku sedikit berfikir dan segera jalan menuju gudang sekolah meskipun satu langkah dua langkah tiga langkah dan sesekali aku berenti karena ketakutan.

"Ihhh,fokus Lucy,jangan takut itu hanya gudang bukan kuburan".

Saat aku hampir sampai didepan gudang sekolah aku melihat keadaan Aan dan Dimas sudah bersimpah darah meskipun tidak terlalu parah dan anehnya mereka tidak terlalu terluka.

Aan pov

Karna aku sedang bosan dengan pemandangan yang gitu gitu saja,aku memutuskan pergi menuju gudang yang telah berhasil membuat Lucy pingsan,bersama dengan Dimas aku pergi menuju ke gudang sekolah,tapi saat aku baru setengah perjalanan, aku bertemu dengan gadis cantik memakai pakaian dres pendek berwarna merah. Karena tidak pernah bertemu dan karena kecantikkannya aku mendekati gadis itu dan mengajaknya nyobrol.

"Hay,tunggu sebentar perkenalkan aku Aan". Ucapku.

"Aku Dimas". Ucap dimas sambil tersenyum.

"Stela,stela mangga mudah". Ucap Stela.

"Oh ya aku mau bertanya". Ucap Aan.

"Apa?" Tanya Stela.

Author pov

Lukisan HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang