Dyandra terbangun dari tidurnya. Pelan-pelan ia membuka matanya. Ia memperhatikan tiap sudut ruangan itu. Ini bukan rumahnya, melainkan rumah Andra.
"Gue di mana?" tanyanya pada dirinya sendiri. Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan muncullah seorang pria yang membawa nampan berisi sepiring makanan dan segelas susu. Dia adalah Andra.
"Lo?" gumam Dyandra.
"Iya, lo ada di rumah gue. Kemarin lo bawa mobil dalam keadaan mabuk, jadi gue bawa lo ke rumah gue," ujar Andra sambil meletakkan nampan itu di meja.
"Hm, makasih Dra," ujar Dyandra.
"Iya, lain kali gak usah mabuk-mabukan. Lo itu cewek, gak seharusnya ngelakuin itu," kelas Andra.
"Itu usah kebiasaan gue, lo gak perlu khawatir," ucap Dyandra.
"Kamu Sudah bangun?" tanya Tania yang Sudah dari tadi memperhatikan mereka.
"Dyandra, kenalin ini mama gue," ujar Andra.
"Emh, hai Tante," ucap Dyandra canggung.
"Gak usah panggil Tante, panggil aja mama," ujar Tania. "Di makan dulu sarapannya,"
"Iya tan, eh ma," ucap Dyandra canggung.
Andra pergi meninggalkan Tania bersama Dyandra.
"Nama kamu siapa?" tanya Tania lembut.
"Nama saya Dyandra ma," jawab Dyandra sambil menyuapi makanannya.
"Nama yang cantik, sama kayak orangnya," ucap Tania sambil mengelus rambut Dyandra.
Dyandra tak pernah merasakan hal ini sebelumnya. Ia hanya mendapatkan bentakan dari ibu tirinya.
"Lain kali gak usah mabuk lagi ya, kamu itu cewek. Gak wajar kalau mabuk-mabukan," ucap Tania penuh wibawa.
"Hm, iya. Dyandra gak akan ngulangin lagi," ucap Dyandra.
"Sudah, habiskan makanannya. Setelah selesai kamu mandi ya, pakaiannya sudah mama siapkan," ujar Tania sambil meninggalkan kamar Dyandra.
"Baik banget mama Andra, andai gue punya mama kayak mama Andra," gumam Dyandra lalu pergi ke kamar mandi.
***
"Udah selesai?" tanya Andra.
"Udah nih," ucap Dyandra.
"Gue anter pulang ya," kata Andra.
"Sebenarnya gue masih pengen disini Dra, tapi, ya udah deh pulang aja," ujar Dyandra.
"Bentar gue ngeluarin motor gue dari garasi," ujar Andra.
Andra mengeluarkan motor ninjanya dari garasi. Dan menyalakannya.
"Ayo naik," ucap Andra.
"Iya," Dyandra duduk di jok motor Andra.
Setelah siap Andra mengendarai motornya dengan kecepatan cukup tinggi.
“Ra? Mau makan dulu gak,” tawar Andra.
“Hm, gak usah deh Dra, gue udah kenyang,” tolak Dyandra.
“Ya udah kalau gak mau,” ucap Andra.
Andra memberhentikan motornya di depan gerbang rumah Dyandra.
“Makasih Dra,” ucap Dyandra.
“Iya.” Andra mengendarai motornya ke jalan raya dan kembali kerumahnya.
***
Sorry ya part ini cuma dikit, lagi gak ada ide soalnya.
Okey jangan lupa vote and comment guys
KAMU SEDANG MEMBACA
DYANDRA
Teen FictionAndra Guetta Pratama. Seorang lelaki yang dingin terhadap perempuan dan tidak banyak bicara. Ia di pertemukan dengan seorang gadis yang sangat buruk. Bisa di bilang badgirl. Tidak, bukan badgirl. Tetapi gadis yang bawel, nakal, dan tidak bisa dibil...