HAPPY READING ALL (:
Lyra menatap Dyandra lemah.
“Ra?” panggil Lyra.
“Ada apa Ly?” tanya Dyandra dan menghentikan aktivitas menulisnya.
“Hm, kalau nanti gue pergi jauh dari lo gimana?” tanya Lyra dengan tatapan kosong.
“Lo kenapa ngomong gini sih Ly? Kan kita udah janji gak bakal pisah?” tanya Dyandra.
“Kalau gue emang harus pergi gimana?” tanya Lyra dan kemudian sesuatu menetes dari matanya.
“Lo kenapa nangis?” Dyandra mengusap air mata Lyra.
Lalu kemudian Lyra tersenyum tipis. Ia melihat temannya itu. Temannya yang bawel itu. Ia berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata lagi.
“Udah ih, gak usah cengeng. Tulis tuh yang ada di depan, ntar Bu Sherly marah lagi!” ucap Dyandra.
Lyra hanya diam, ia melihat Dyandra yang sedang menulis.
“Lyra!” panggil Bu Sherly.
“Eh, i-iya bu,” Lyra gelagapan dan mengusap matanya.
“Kamu kenapa? Dari tadi melamun, kamu sakit?” tanya Bu Sherly.
“Ng-nggak kok bu, saya sehat,” ucap Lyra.
“Ya sudah, tulis yang ada di papan tulis ya, itu penting untuk kalian. Soal-soal yang saya tulis itu tidak jauh beda dengan soal ulangan nanti, jadi kalian pelajari dan pahami soal-soal itu,” jelas Bu Sherly.
“Baik bu,” ucap siswa-siswi kelas XI IPS 2.
“Baiklah, saya akhir pelajaran hari ini. Jangan lupa, besok lusa Ulangan Umum belajar yang rajin. Kalian boleh pulang!” ucap Bu Sherly lalu meninggalkan kelas sambil memeluk buku-bukunya.
“Udah belom Ly?” tanya Dyandra sambil menyampirkan tasnya ke belakang.
“Udah nih, ayo pulang!” ajak Lyra.
“Ayoo!” teriak Dyandra sambil berlari hingga menabrak pintu.
“Hahahaha, makanya jangan lari-lari kayak anak kecil, tuhkan nabrak jadinya,” ucap Lyra sambil tertawa kecil.
“Huaa, kening gue,” ringis Dyandra sambil memegang keningnya.
“Udah, jalan aja. Gak usah lari-lari, nanti nabrak lagi,” ucap Lyra.
“Iya,” lirihnya.
Dari kejauhan seorang cowok melihat kedua sejoli itu dengan senyum yang mengembang. Ia terlihat bahagia melihat kedua sejoli itu.
“Ly, gue nginep lagi ya di rumah lo?” tanya Dyandra.
“Boleh sih, tapi lo harus minta izin dulu sama mama lo,” kata Lyra.
“Yahh, harus ya? Gue males, lagi gak mau debat sama nenek lampir itu,” ucap Dyandra.
“Harus banget, kita ke rumah lo dulu,” ucap Lyra.
Lyra membawa mobilnya menuju rumah Dyandra.
“Udah sampai, turun!” perintah Lyra.
“Iya Ly Iya,” Dyandra turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah lalu disusul oleh Lyra.
“Assalamualaikum,” ucap Dyandra membuka pintu rumah.
“Waalaikumsalam,” jawab kedua orang yang ada di dalam rumah Dyandra.
“Dyandra, dari mana saja kamu?” tanya Aldiano, nada bicaranya tidak sekasar kemarin lalu.
“Dia dari rumah Lyra Om, tenang aja. Dia gak kemana-mana,” ucap Lyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
DYANDRA
Teen FictionAndra Guetta Pratama. Seorang lelaki yang dingin terhadap perempuan dan tidak banyak bicara. Ia di pertemukan dengan seorang gadis yang sangat buruk. Bisa di bilang badgirl. Tidak, bukan badgirl. Tetapi gadis yang bawel, nakal, dan tidak bisa dibil...