Bab 7

169 12 2
                                    

HAPPY READING,  I HOPE YOU LIKE THIS STORY :)

***

“Gak kerasa ya Ly, udah mau naik kelas aja kitanya,” ucap Dyandra yang menyadari bahwa beberapa minggu lagi mereka akan naik ke kelas 12.

“Iya, moga-moga gue sekelas sama Andra,” ujar Lyra sambil senyum-senyum sendiri.

“Dihh, gue mah ogah,” tukas Dyandra.

“Emh, nih guru pada kemana coba? Dari tadi belum masuk ke kelas,” ucap Lyra heran.

“Baguslah, jadi kita gak belajar, tumben-tumbenan lo nyari guru? Biasanya ogah mau belajar,” ucap Dyandra dengan wajah polosnya.

“Gue semangat aja buat belajar, gak tau kenapa,” jawab Lyra.

“Ouh gitu? Bagus deh, kalau lo pinter gue jadinya bisa nyontek,” kekeh Dyandra.

“Nyontek dilarang, dosa,” ucap Lyra.

“Sok iye lo,” celetuk Dyandra.

Lyra terkekeh.

“Kantin aja yuk? Laper, di kelas juga gak belajar,” ajak Lyra.

“Ayo!” teriak Dyandra dan berjalan mendahului Lyra. Teriakan Dyandra membuat seisi kelas melihat gadis itu dengan tatapan aneh.

Lyra hanya menggelengkan kepalanya melihat temannya itu. Meskipun nakal tetapi sifat bawelnya itu gak bisa dibuang. Lebih dari 12 tahun Lyra berteman dengan Dyandra dan sudah pasti Lyra mengetahui tiap sisi temannya itu.

“Ah, Lyra lama banget jalannya. Kayak siput, kalau ada lomba sama siput, si siput pasti menang.” Dyandra mengoceh tidak jelas. Dan hanya dibalas senyuman kecil oleh Lyra.

“Iya, gue cepet nih jalannya,” ucap Lyra sambil mempercepat langkahnya.

“Udah sampai, mau makan apa kita?” tanya Dyandra.

“Terserah lo aja,”

“Ya udah, makan siomay lagi aja. MBAK TINI SIOMAYNYA 2, ES TEHNYA JUGA 2!” Dyandra berteriak memesan makanan.

“Gak usah teriak bisa gak sih? Sakit telinga gue Ra,” gerutu Lyra.

Dyandra terkekeh, “abis gue males nyamperin ke meja Mbak Tini, jadi gue teriak deh,”

Tak lama kemudian pesanan mereka datang.

“Ini pesanannya dek Dyandra,” ucap Mbak Tini sambil meletakkan nampan yang berisi pesanan mereka di meja.

“Makasih Mbak Tini,” ucap Lyra.

“Ra, gue mau ngomong deh,” ujar Lyra sambil menyeruput es tehnya.

“Ngomong aja Ly,” ucap Dyandra sambil mengunyah siomaynya.

“Emh, gak jadi deh. Nanti aja,” ucap Lyra.

“Ya udah kalau gak jadi,”

Dari kejauhan terlihat dua orang cowok sedang menuju kantin.

DYANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang