24. ALENA'S ITS BACK

1.3K 88 33
                                    


"Kebohongan gak pake sedikit atau banyak. Yang namanya bohong tetap aja bohong dan itu membawa kehancuran. Sesuatu yang buat lo berjalan kearah yang lebih buruk itu bukanlah cinta melainkan obsesi semata.Cinta bukan hal yang buat lo berubah menjadi orang lain." – Tya Gwen

==け о 尺 М 刀乇✾==

Keinarra yang gue kenal itu orangnya jujur!

Lagi, Keinarra mengingat ucapan Tya kemarin..

Sejak pesan dan telephone nya di abaikan oleh Tya, Keinarra hanya bisa terus mengingat ucapan-ucapan terakhir sahabatnya itu.

Hatinya bimbang, campur aduk dan buntu pasalnya ini adalah pertama kalinya orang yang dia kenal supel dan ceria itu marah kepadanya.

Remaja yang belum lama berusia 17 tahun itu seolah tak berdaya di depan laptopnya, kepalanya dia sangga pada meja belajarnya itu sambil terus meneteskan airmata "Tya gue minta maaf "

Hingga ke esokan harinya,terlihat Keinarra sedang berada di area parkir, hari ini dia perdana membawa mobil Rally nya itu ke sekolah. Masih dengan perasaan yang campur aduk di tambah rasa deg-deg an nya akibat kejadian tadi Keinarra melangkah menuju kelas nya.

Keinarra menoleh ke arah gerbang dan mendapati Tya yang sedang memandangi dia dari kejauhan, "Tya .."

Bukannya merespon sapaan Keinarra, Tya malah memalingkan wajahnya dan melanjutkan langkahnya.

DI KELAS ..

Saat itu suasana kelas sudah lumayan ramai dan Keinarra yang baru saja memasuki kelas disambut dengan pemandangan Tya yang kini duduk dibangku Mona dengan alasan kepala dia akhir ini merasa tidak enak. Mona merasa tidak enak, kecurigaannya berusaha ia alihkan, Mona tidak ingin terlalu ikut campur jika memang ternyata dua temannya itu sedang ada masalah.

Keinarra tersenyum lamat ke arah Mona. Dia berusaha bersikap biasa saja.

Di iringi tatapan teman sekelasnya, antara Tya dan Mona akhirnya bertukar tempat duduk.

Keinarra dan Tya yang telah di ibaratkan bagai anak kembar kini mereka berjauhan.

"Mereka kenapa?"

"Ketua kelas dan Tya kenapa yak ?" pertanyaan itu mulai ada di benak beberapa teman sekelasnya.

Tak lama bell tanda pelajaran di mulai. Merekapun memulai pelajarannya..

Selama pelajaran Keinarra dan Tya tampak menyesuaikan sikap mereka agar terlihat biasa aja di hadapan semua orang hingga bell tanda istirahat berbunyi nyaring.

"Gue duluan yak " pamit Tya pada teman sebangku nya yang baru.

"Oke Ty .." ucap orang itu.

Lagi, sikap Tya hanya buat teman-temannya yang masih berada di kelas tampak bingung.

Mata Keinarra berkaca-kaca. Dia segera berpamit ke toilet, disusul Jovian. Mona yang mendengarnya terlihat canggung. Bahkan Zoya yang juga memperhatikan sudah merasa bahwa ada yang tidak beres.

"Kurasurīdā lagi ada masalah sama Tya, Jovian-kun mungkin tau mereka kenapa dan Jovian lagi mencoba mempersatukan mereka lagi .. tapi hati gue kok sedih .. makin lama Jovian-kun makin deket sama Kurasurīdā. Apa gue cemburu ? Kalo pun iya, asal Jo lebih nyaman sama Kurasurīdā .. gue? Sudahlah .. Yang penting sekarang semoga temen-temen gue yang lagi ada masalah, kembali baik-baik lagi.".

Tak lama Zoya terenyuh dalam lamunannya, beberapa siswa berlari dan memanggil namanya. Dua siswi itu mengatakan bahwa Mona yang baru saja pamit ke Lab Komputer bersama Danial saat ini sedang bertengkar dengan salah satu anak duabelas Musik. Dengan cepat Zoya berlari menuju tempat yang di maksud.

H O R M O N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang