33. URGENT

951 69 20
                                    

"Bahkan Azka adalah lelaki yang kekanakan untuk menunjukkan sikap ingin di perhatikan atas dirinya oleh dunianya. Tapi sayang, bukan gue dunia nya!" – Alena Hiro

== о М 刀乇==

"Rans Senpai angkat telphone gue," ucap Azka dengan gelagat panik melihat terus menerus tubuh Alena yang masih belum pindah juga dari tempatnya.

Tak lama ambulance yang di panggil pun datang dan segera membawa Alena menuju ke rumah sakit.

"Rans Senpai? Segera ke rumah sakit Haido Health. Ini tentang Alena." tulis Azka via pesan singkat.

Tak lama akhirnya almbulance itu tiba di rumah sakit, dengan sigap para perawat menangani Alena yang tubuhnya semakin terlihat kepucatan. Azka yang tidak di perbolehkan masuk ke ruang ICU hanya bisa berjalan mondar-mandir di depan barisan kursi tunggu yang ada di sana. Begitupula dengan Rans yang baru saja tiba di Rumah Sakit, dia segera meminta untuk Azka menceritakan kronologi peristiwa naas yang menimpa adiknya itu.

"Lo ga bisa jaga dia!" Rans menarik kerah baju Azka. "Baru kemarin gue bilang sama lo untuk bisa jaga dia."

Azka menundukan kepalanya. "Gue minta maaf!"

"Minta maaf gimana? Apa dengan maaf, sekarang juga adek gue bisa langsung bangun?" tanya Rans yang sudah sangat emosi.

Tak lama seorang dokter bername tag Simon bergelar specialis keluar dari ruangan ICU dengan wajah khawati, langkahnya berhasil menghentikan perdebatan dua lelaki itu.

"Dok gimana keadaan adik saya?" tanya Rans.

"Di mana orangtua kamu?" tanya balik dokter Simon.

"Masih dalam perjalanan dari tempat kerja dok mungkin sebentar lagi sampai."

"Baiklah saya perlu bicara dengan orangtua kamu. Segera nanti temui saya di ruangan saya," pinta dokter itu dengan wajah yang tidak biasa lalu tergesa menuju ruangannya.

Rans mengangguk kemudian mendorong Azka dari hadapannya. "Pergi sana lo!"

"Enggak, gue mau sama Alena di sini."

Rans menggulirkan bola matanya, "terus kenapa gak lo aja yang gantiin posisi Alena hah?"

"Gue juga mau kalo gue bisa."

Lagi, perdebatan itu terhenti dengan kehadiran Nata, mama dari Alena dan Rans Hiro. Wajahnya panik bukan main setelah mendengar kabar tersebut. Tanpa berlama-lama Rans menjelaskan apa yang baru saja Dokter katakan kepadanya dan bergegas.

"Dokter, bagaimana kondisi anak saya?" tanya bu Nata.

"Anak ibu mengalami cedera kepala yang cukup parah."

"Ya tuhan Alena .."

"Saya sudah memeriksa bagian pupil matanya dan melakukan sejumlah tes terhadap anak ibu seperti tes darah dan MRI (Pemindaian menggunakan gelombang kuat radio dan magnet)
dan CT (Pemindaian CT scan menggunakan radiasi gelombang elektromagnetik)

"Apa itu dokter?"

"Pemeriksaan pemindaian untuk melihat gambaran kondisi otak, baik struktur otak dan batang otak." jelas dokter Simon.

Setelah penjelasan singkat yang cukup membuat bu Nata terkejut itu, seorang suster mengetuk dan memberikan hasil Scan yang baru saja di bicarakan. Dokter memperhatikan sedetail mungkin kemudian menggelengkan kepalanya lamat. Mata bu Nata berlinang penuh harap bahwa dirinya tidak akan lagi mendengar kabar buruk.

H O R M O N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang