40. MY DESTINY IS YOU, MAYBE

1.1K 71 35
                                    

== о М 刀乇==

"Lo mesti tenang!" pinta Keinarra.

"Kei maafin gue udah sibuk semenjak habis ujian akhir kemarin."

"Ssssttt udah yak jangan di pikirin lagi," pinta Keinarra lagi sembari mengusap pipi. 'Tadi Hanjo begitu ketakutan, apa ini yang di bilang sama kepala sekolah dulu? Apa karna ini juga di jadi pendiam dan dingin? Seberapapun ke sakitan di hati gue, lebih sakit melihat dia kayak tadi,' batinnya. "Ponsel lo mana Jo? Biar gue hubungi kak Xia."

"Gausah! Gue bisa urus semuanya sendiri."

"Tapi gue gak tenang."

"Udah seriusan gapapa, gue udah enakan, apalagi dari tadi lo peluk begini."

"Ihhh gue kan masih marah sama lo."

"Jangan dong. Bentar gue WA Fandi dulu biar motornya di bawa kesini."

"Oke.."

"Dah sekarang lo pulang duluan aja yak?"

"Pengennya gitu tapi kaki gue seolah berat melangkah."

Jovian tersenyum "Gue gapapa kok, gue emang begitu kalo ketakutan itu kembali. Makanya itu gue lebih suka naik motor di banding naik mobil."

"Gue emang gak tau bagaimana berada di sisi lo yak Hanjo tapi pasti itu kesedihan yang mendalam, lo harus belajar memaafkan diri lo dulu supaya hati lo enakan."

"Gue udah berusaha tapi bokap menyalahkan gue terus," ucapnya dalam hati.

"Jo?"

"Aah yak? Udah lupain ketakutan gue tadi."

Keinarra terus membelai pipi Jovian, begitu pun dengan Jovian yang berbalik mendekatkan wajahnya ke wajah Keinarra yang sudah memejamkan mata,

Chhuuppphhh!"

Mereka berciuman.

'Jo gue akuin hati gue bahagia banget saat bersama lo,' pikir Keinarra yang bibirnya masih menyentuh bibir Jovian.

'Tetaplah menjadi my Kurasurīdā. Gue ga akan buat lo menangis lagi Kei,' pikir Jovian.

Ciuman itu berlangsung mesra, keduanya seolah berciuman sambil melepas rindu.

"Love you Keinarra!"

Keinarra tersenyum,

"Gue gak akan buat lo sedih lagi."

"Bener yak?"

Jovian menganggukan kepalanya.

Kini hubungan mereka serasa membaik, Jovian memeluk girlfriend nya dari belakang dan mulai bercerita betapa lelah dan semangatnya dirinya saat mengerjakan mobil Rally itu begitupun Keinarra yang bercerita tentang dirinya yang lelah melamunin sosok Jovian dan kehampaan saat dirinya tidak bersama sang Hansamuna Josei itu.

Tak lama seseorang datang dengan motor matic yang di bawanya, "Jo ?"

"Yaudah sayang, pulang duluan gih, tadi kak Fandi udah bilang ke bokap lo kok," jelas Jovian.

Keinarra mengangguk dan pergi dari sana.

== о М 刀乇==

KEESOKKAN HARINYA ..

"Haduh saya sih gak mau anak saya begitu," ucap bu Olivia yang baru saja datang . "Kok bisa mereka seperti itu? Aduh sudah Olivia lupakan." cerocos bu Olivia seolah tak bisa berhenti.

H O R M O N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang