Missing Sun

792 60 32
                                    

Selama sepersekian detik Thomas dan Minho hanya bisa terdiam sambil memandang anak perempuan berambut pirang yang tak sadarkan diri di depan mereka.

Umur anak perempuan itu kira-kira 16-17 tahun. Sama dengan kebanyakan anak di glade. Berkulit putih. Kurus. Berambut pirang panjang bergelombang. Memakai kaus berwarna cokelat susu berlengan panjang dipadu dengan jeans warna cokelat tanah.

Thomas berlutut dan memeriksa apakah gadis itu masih bernapas atau tidak dengan menempelkan jari telunjuk dan jari tengah ke hidungnya. Masih bernapas.

Wajahnya dipenuhi luka gores tipis. Tangan dan kaki kotor. Dibagian sepatu kets cokelat yang dikenakannya terlihat ada noda lendir griever. Dari keadaannya yang luka-luka tampaknya anak ini yang sedari tadi mereka dengar menjadi sasaran empuk griever.

"Hei Minho, dia masih hidup." Thomas menoleh kepada Minho.

Minho maju dan membuka kelopak matanya untuk melihat apakah matanya memerah. Ada memar pada dahi. Ditempelkannya telapak tangan di bagian lain dahi yang tidak memar, suhu tubuh normal. Minho memastikan tidak ada sengatan griever. Ok lolos.

"Tidak ada tanda sengatan. Lalu mau kita apakan dia?". Dokter Minho selesai memberikan diagnosa.

"Anak ini masih hidup. Kita tidak bisa meninggalkannya disini dan jadi makan malam griever. Lebih baik bawa saja ke glade." Usul Thomas.

"Membawanya ke glade? Kita tidak tahu siapa dia. Kau yakin? Kita kembali ke glade dan berkata 'hai Alby Newt lihat kami bawa oleh-oleh masalah baru'. Begitu?". Minho berusaha membayangkan reaksi para glader begitu dia dan Thomas kembali dari berkeliaran di dalam maze dan membawa pulang gadis koma nomor dua untuk diurus. Keliatannya akan sangat kontroversial. Meskipun wajahnya cantik. Rutuk Minho dalam hati.

"Dia bisa mati jika dibiarkan disini. Oke begini. Kita sedang mencari jalan keluar dari labirin. Kau bahkan sudah menghabiskan waktu 2 tahun berkeliling labirin dan belum juga menemukan jalan keluar. Gadis ini pasti masuk bukan dari glade seperti kita. Berarti ada jalan lain yang terhubung ke dunia luar tempat asalnya gadis ini masuk. Mungkin dia tahu sesuatu. " Thomas merasakan perasaan yang kuat untuk membawa gadis itu ke glade.

Analisa Thomas masuk akal juga. Pikir Minho. Selama ini dia tidak pernah bertemu apapun selain griever, tanaman ivy dan tembok labirin. Apalagi manusia asing bukan glader. Anggota baru selalu datang melalui lift barang yang ada di glade. Si pirang ini tampaknya membawa informasi yang cukup berharga.

Dziight. Klik. Klik. Klik.

Dzight. Klik. Klik. Klik.

Keduanya terperanjat. Suara griever datang lagi. Mereka melihat sekelilingnya.

"Ayo kita harus kembali ke glade. Sebentar lagi pintunya akan tertutup. Terserah deh jika dia perlu dibawa ya bawa saja." Sahut Minho sambil berbalik kemudian berjongkok. Memberi sinyal pada Thomas untuk mengangkat gadis itu dan menaikkan ke punggungnya.

Tanpa mengalami kesulitan berarti, tubuh gadis berambut pirang itu diangkat oleh Thomas dan ditaruh dipunggung Minho. Dengan sekali hentakan Minho berhasil mengangkatnya.

"Wow. Dia lebih ringan dari dugaanku. Para kreator perlu membuat program perbaikan gizi." Sahut Minho terkejut sendiri dengan bobot yang dia pikul.

"Ayo. Kita harus segera pergi." Thomas mempersilahkan Minho di depan dan mengikutinya dari belakang sambil melindungi.

Thomas dan Minho berlari dengan sisa tenaga yang mereka miliki secepat-cepatnya. Jika bisa berteriak mungkin seluruh otot di dalam tubuh mereka sudah demo besar-besaran. Begitu tiba di area 5, Minho yang hampir kehabisan tenaga menyerahkan tugas menggendong ke Thomas. Saling bergantian. Sesegera mungkin keduanya bergerak berpacu dengan waktu menuju pintu keluar.

Secret Trial: Life To Be Killed (The Maze Runner)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang