✘ 07.

1.1K 188 11
                                    

Ulang tahun.





















"Pak bos nih ada yang mau booking buat acara ulang tahun." kata Taeil saat memperkenalkan Johnny dengan seorang laki-laki yang sedang duduk di salah satu meja kopi johnny.

Dengan senyuman yang sumringah laki-laki itu menyambut kedatangan Johnny, yang mau gak mau harus Johnny balas dengan treatment yang sama.

"Selamat siang dek," sapa Johnny sambil memberi kode untuk Taeil kembali ke meja kasirnya.

"Ah, ini pasti mas Johnny. Owner kopi johnny."

"Betul sekali."

"Kenalin, saya Lucas. Saya yang mau booking pesta ulang tahun." laki-laki berwajah tampan itu mengulurkan tangannya kepada Johnny.

Merekapun bersalaman setelah Johnny membalas uluran tangan Lucas dengan jabatan.

Kini, Johnny duduk berhadapan langsung dengan Lucas dan memulai percakapan seputar bookingan ulang tahun yang ingin Lucas lakukan.








"Jadi, dek Lucas pengen ngebooking kopi johnny buat acara ulang tahun?"

"Iya benar banget mas."

"Kalau boleh tahu, kira-kira untuk tanggal berapa ya?"

"Untuk tanggal duapuluh lima bulan ini mas. Bisakan?"

Johnny mengangguk, "tentu bisa dek. Tapi yang harus dek Lucas tahu, bokingan dek Lucas ini adalah acara pertama yang dibuat sama kopi johnny, secara pengalaman kami belum pernah mengadakan event sama sekali mengingat kopi johnny baru aktif operasional satu bulan ini."

"Oh, gak masalah mas Johnny. Toh cuman pesta kecil-kecilan aja, gak ada konsep tertentu. Yang penting makanan sama minumannya pas sesuai kuota."


Johnny mengangguk-angguk paham. Dia mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi note untuk mencatat.


"Okay kalau begitu, dek Lucas tinggal bilang acaranya mau mulai jam berapa, berapa porsi makanan yang harus disiapkan, dan menu apa saja yang dipesan." perintah Johnny.

Lucas sejenak melihat buku menu yang berada diatas meja. Dia terlihat memilih menu yang akan dipesannya.

"Acaranya mulai jam tujuh selesai jam sepuluh malam, porsi makanannya tigapuluh dan menunya saya mau iced lemon tea sepuluh, matcha latte sepuluh, mocca latte sepuluh. Makanannya nasi goreng nanas boleh juga."

Johnny mencatat semua yang Lucas katakan.

"Disini sedia kue juga gak?"

"Oh, untuk kue bisa dipesan. Berhubung kami punya chef yang bisa buat aneka pastry juga."

"Boleh juga tuh. Saya sih kepengen kue ulang tahun dua tingkat rasa tiramisu."

"Oh itu bisa diatur dek Lucas."

"Okedeh. Kira-kira berapa ya budgetnya?"

"Untuk budget nanti saya chat dek Lucas aja, karena semua pesanannya belum saya hitung. Untuk dp dan nomor rekening bisa dilanjut dalam chat. Pokoknya semua beres."

"Siap deh kalau gitu. Terimakasih ya mas johnny,"

"Iya sama-sama dek."




































.





































































"Gengs, sebelum closingan yuk kumpul dulu." ajak Johnny.

Semua karyawannya yang lagi siap-siap beres-beres untuk closinganpun berkumpul di area tengah kitchen dan menunggu apa yang akan Johnny katakan.


"Ada apanih pak bos?" tanya Jeffrey.

"Jadi begini, kita dapet bookingan acara ulang tahun atas nama Lucas untuk tanggal duapuluh lima bulan ini." terang Johnny. "Acaranya berlangsung pada jam tujuh sampai sepuluh malam, otomatis kita closing jam sebelas ya. Untuk porsi makanan dan lainnya bakalan gue infoin di group chat. Lucas sendiri request untuk dibuatkan kue tiramisu dua tingkat, jadi mohon kerja samanya untuk Ten dan pakde Taeil buat kuenya pagi-pagi banget karena kita semua bakalan masak porsi besar untuk makanan utamanya."

"Ashiap."

"You can count on me."

"Next, karena kalian closingan jam sebelas. Besoknya kopi johnny opening lebih siang dari biasanya. Karena gue ngerti bener kalian butuh istirahat. Kalau misalnya ada yang mau nginep sok silakan di rumah gue, jadi paginya bisa berangkat bareng."





"Leh ugha tuh nginep di rumah pak bos."

"Kapan lagi coba me time sama temen satu kerjaan ye gak?"

"Pak saya mau nanya."

"Iya, nanya apa Jungwoo?"

"Untuk dresscodenya apa ya? Kita ikut pake dresscode juga gak?"


Sejenak Johnny berpikir.

"Saya sendiri belum tanya lagi ke si pembooking, tapi nanti kalau misalnya dia ngasih tahu kalau kita pake dresscode juga atau enggak nanti saya infoin lagi di grup." jawabnya. "Ada lagi yang mau nanya?"

Tidak ads satupun dari karyawannya yang mengutarakan pertanyaan lagi. Mereka merasa sudah cukup dengan penjelasan si bos besar.

"Okedeh kalau begitu, kalian bisa lanjutin sesi closing lagi. Semangat gengs."

"Semangat juga bosku..."

"Ew."

"Apasih lo Ten."

"Mulai deh ribut."

"Udah-udah... Berhenti ngomong, lanjut kerja. Mau pulang kagak lu semua?!"






















 






































kopi johnny | nct.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang