✘ 19.

599 100 9
                                    

Kopi johnny rasa baru loch


















Mau coba?























"Wah gila seh keren banget nih mural yang baru."

"Setuju gue sama lu. Gak nyangka karya kita bakal sebagus ini."

"Woy lanjutin kerja, mural belum semua kelar dicat aja bangga."

"Ih kakak Ten mah begitu... Namanya juga baru pertama kali bikin beginian. Wajarlah kita excited. Bener gak Mark?"

"Iya bener tuh kata kak Jungwoo."

"Serah lo deh berdua."

Selepas perginya Ten, Mark dan Jungwoo melanjutkan kegiatan mereka yaitu mewarnai mural yang mereka berdua ciptakan.

Sebenarnya tidak hanya Mark dan Jungwoo yang sibuk membuat mural ataupun lukisan dan desain di setiap sudut cafe kopi johnny. Tetapi ada Taeyong, Lucas, Xiaojun, Hendery, Yangyang, dan Johnny sendiri.

Katanya sih delapan laki-laki tersebut memiliki jiwa seni yang tinggi sehingga di pilih untuk mengurus dekor ulang sudut demi sudut kopi johnny guna menghasilkan spot foto yang bagus.

"Pak bos nih funiture dah dateng." kata Yuta dari pintu masuk sembari membawa sebuah kertas.

Sepertinya itu kertas berisikan tanda terima barang.

Johnnypun menanggalkan kegiatan mengecatnya dan menghampiri Yuta. Dia mengambil surat tanda terima barang dari karyawannya itu dan berjalan keluar menemui tukang antar furniture.

"Wah saya kira barangnya besok sampenya." terka Johnny yang tengah menandatangani surat terima tersebut dan memberikan salinan pertamanya kepada tukang antar.

"Ada perubahan jadwal pak, jadi barang bapak diantar duluan. Oh iya, kalau misalnya ada barang yang rusak segera lapor ke nomer telefon di surat terima ini ya pak. Biar bisa langsung di retur."

"Oh okay. Terimakasih ya pak."

"Iya, sama-sama."

Melihat funiture-funiture baru kopi johnny yang sedang diturunkan dari mobil pick up, Johnny kembali masuk ke dalam cafe dan menyuruh para karyawan untuk segera menyelesaikan kegiatan dekor ulang mereka agar bisa segera memasukkan funiture baru tersebut dan menatanya.

Langkah Johnny kini tertuju ke arah ruangannya sendiri untuk menyimpan surat tanda terima furniture di laci kerjanya agar tidak berserakan dan di kira sampah. Ketika Johnny ingin kembali ke luar, ponselnya berbunyi.

Dengan segera Johnny mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, selamat siang."

"Selamat siang juga John, bagaimana kopi johnny?"

"Proses pengerjaannya sudah berjalan tujuh puluh persen pak, furniture baru juga sudah datang. Terimakasih sudah membantu mempercepat datangnya furniture." jawab Johnny.

"Jangan sungkan begitu lah. Udah tugas saya membantu kamu sebagai investor. Oh iya, nanti saat pembukaan kopi johnny kembali saya dan keluarga akan datang."

"Seriusan pak? Wah... Saya merasa terhormat loh karena kedatangan bapak nanti."

"Hahahaha... Yasudah kalau begitu saya tutup dulu ya telefonnya biar kamu bisa lanjut bekerja."

kopi johnny | nct.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang