✘ 05.

1.4K 226 44
                                    

Bocah-bocah rusuh.






Sudah sekitar tiga jam setelah jam buka, pelanggan mulai berdatangan.

Pelanggan di kopi johnny ini berasal dari beraneka ragam kalangan, mau itu remaja, orang dewasa, bahkan abg-abg labilpun memilih kopi johnny sebagai tempat tongkrongannya.

Seperti saat ini, ada tujuh orang anak-anak beranjak dewasa yang baru saja memasuki cafe kopi johnny.

"PAKDE!!!!!!"




Gema berisik mereka membuat para pelanggan lainnya menaikkan sebelah alis mereka, salah satunya adalah Jungwoo yang masih newbie di kopi johnny dan dia mengira kalau mungkin tujuh pemuda tersebut adalah pelanggan setia kopi johnny atau mungkin keponakan dari Taeil.

Mengingat mereka meneriakkan kata, 'Pakde'. Panggilan dari si mas rembulan.

Ada juga yang kaget sampai latah, dan ada juga yang masih sibuk sendiri dengan gadgetnya tanpa memperdulikan kedatangan ketujuh anak muda itu.


















"Ya Allah degem-degemku!!" sahut Taeil dengan sorakan gembira dan tangan yang melambai-lambai diatas kepalanya saat melihat bocah-bocah rusuh tersebut.

Bisa dipastikan bahwa dugaan Jungwoo terhadap ketujuh remaja laki-laki itu memiliki ikatan dengan Taeil adalah fakta.

Buktinya saat ini tujuh orang anak laki-laki yang berusia dibawah Jungwoo itu berlarian kearah meja kasir dan menyapa Taeil.

Mereka semua melakukan 'tos' satu persatu ala kids jaman now dengan Taeil yang kini bersorak gembira.

"Pakde mau iced greentea latte..."

"Pakde udah jarang nongkrong nih di basecamp."

"Mau bubble tea dong pakde..."

"Kakak Ten mana pakde? Haechan kangen nih sama kakak Ten."

"Ngape lu nyari-nyari gue?"

"Eh, kakak Ten... Haechan udah bisa bahasa Thailand loh, bahkan Haechan udah apal satu lagu."

"...."

"Mau denger gak kakak Ten? Akhem... Akhem...." Haechan ambil suara sebelum bernyanyi. "Wik wik wik wik wik wik wik wik wik wik wik wik wik au au au au au au au au a-"

"Nyesel gue dengernya." -_-

Tenpun kembali ke dalam dapur untuk masak.

"By the way, minta password wifi dong pakde, Nana lupa nih passwordnya apa."

"Wifi mulu njir otak lu. Pesen kagak, minta wifi."

"Tau lu Na, miskin banget hiduplu. Besok gue beliin indihome."


"Sudah-sudah... Jangan berteman." kata Taeil.

"Bertengkar pakde!!!"

"Iya.. Iya... Pokoknya gitu deh. Mending sekarang bilang, kalian mau pesen apa."

Tujuh laki-laki yang terdiri dari Mark, Renjun, Jeno, Nana, Haechan, Chenle, dan Jisung itu kini mengatakan pesanannya pada Taeil. Taeilpun menginput pesanan mereka di mesin kasir dan menyebutkan nominal yang harus mereka bayar.

Chenle selaku anak paling kaya diantara keenam temannya pun mengeluarkan sebuah kredit card dari dompetnya yang bergambar venom, lalu memberikan kredit card tersebut kepada Taeil.

kopi johnny | nct.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang