✘ 30.

543 65 3
                                    

Pesta cabang baru


































































Hari ini adalah peresmian cabang baru kopi johnny. Cabang baru tersebut dibuka dibilangan Jakarta pusat dimana Kun menjadi manager penanggung jawab pengoperasian cabang baru tersebut.

"Selamat ya kak Kun, kakak emang pantes jadi manager kopi johnny season dua." ucap Jungwoo sembari menyalami Kun.

"Makasih ya dedek Jungwoo."

"Selamat ya kak Kun,"

"Selamat Kunto Panji! Kamu memang yang terbhaek"

"Aku bangga karo kowe Kun, aku ora nyangka kalo kowe bakalan jadi manager buat cabang kopi johnny."



Sekiranya begitulah ucapan selamat para karyawan kopi johnny lainnya kepada Kun, dan tentu saja pria tampan dengan senyuman manis itu berterimakasih atas ucapan yang ditunjukkan kepadanya.

"Selamat ya bro, elu emang pantes mendapatkan jabatan ini. Semoga cabang pertama kopi johnny ini gak kalah banyak customernya sama kopi johnny di jaksel." begitulah ucapan selamat dari Johnny selaku owner dari kopi johnny.

"Iya pak bos, terimakasih udah merekomendasikan saya sebagai manager. Semoga saya bisa menjalankan operasional kopi johnny dengan baik."

"Okay guys, sekarang gimana kalo kita mulai acara peresmiannya." ajak Johnny. "Music start!"



















Lagupun mulai berkumandang di seluruh penjuru cafe kopi johnny. Para karyawan juga mulai berjoget ria ditemani cocktail buatan Taeyong dan Jeffrey.











"Jeb ajeb ajeb ajeb ajeb..." -Taeil

"Pakde, sekarang bukan jamannya ajeb-ajeb!" -Haechan

"Terus jamane opo chan?" -Taeil

"Sekarang jamannya wik wik aw aw pakde." -Haechan

"Ashiap...." -Taeil.

"Dasar a team." -Ten numpang lewat.

"Guys, ada yang liat pak Siwon kemana gak?" tanya Johnny yang suaranya menggelegar ke seluruh ruangan.

Membuat karyawan yang tadinya asyik berjoget-joget ria menjadi berhenti.

"Paling ke toilet" -Chenle

"Ngudud kali di luar." -Hendery

"Coba ae lu chat pak bos." -Jeffrey

"Betul tuh betul, dah lu chat belum bang?" -Mark

"Iya ini lagi gue chat. Tapi cuman deliv gak di read." sahut Johnny.

"Emang ada apasih pak bos? Keliatannya kayak mau ngomongin hal serius aja nih sama pak Siwon." tanya Taeyong.

"Iya ada sesuatu yang pengen gue omongin sama pak Siwon. Mangkannya ini gue nyariin dia." jawab Johnny.

"Biar uwu tebak.... Pasti masalah bisnis nih..."

"Kok lu tahu Woo?"

"Ya udah ketebak lah lu mau ngomongin masalah bisnis pak bos. Emang lu mau ngomongin apalagi kalo sama pak Siwon?" tanya Taeyong lagi yang cuma dijawab cengenges dari Johnny.

Gak lama setelahnya, ada notifikasi pesan masuk di smartphone Johnny. Dan pucuk dicinta ulam pun tiba, pesan tersebut berasal dari orang yang sedang dia cari-cari.

"Eh guys, nih pak Siwonnya dah ketemu. Gue samperin dulu yaw... Kalian lanjutin aja joget-jogetnya. Bye~"











































.
















































Kini Johnny sampai di tempat yang Siwon katakan. Rooftop kopi johnny cabang baru tempat mereka berpesta. Dari tempatnya berdiri Johnny bisa melihat kalau pak Siwon sedang duduk santai menikmati angin malam sepoi-sepoi ditemani secangkir kopi hitam.

Emangnya, kalo orang kaya keliatan beda banget sama orang biasa. Bahkan meskipun minumannya kopi hitam biasa, Siwon masih keliatan beraura ornag ningrat.

"Misi, pak Siwon." panggil Johnny.

"Eh, Johnny. Sini duduk, katanya ada yang pengen kamu omongin." ajak pak Siwon sembari menunjuk salah satu kursi kosong di dekatnya.

Johnnypun mendudukkan diri di kursi tersebut dan tersenyum kepada pak Siwon. 

"Gini pak... Duh saya jadi bingung mau mulai darimana."

"Santai aja John... Jangan buru-buru, saya masih lama kok disini... Take your time."

"Hehehe, maafin saya ya pak kalo sedikit clumsy. Tetapi dari lubuk hati yang paling dalam saya mau berterimakasih." jeda Johnny. "Kalau bukan karena bantuan modal dari bapak, mungkin kopi johnny tidak banyak berkembang. Bahkan saya gak menyangka kalau bakal bisa membangun cabang dalam kurun waktu kurang dari satu tahun membuka usaha. Ini semua berkat bapak."






Siwon tersenyum atas pujian yang diarahkan kepadanya itu.

"Sama-sama John. Saya kan udah pernah bilang ke kamu, saya gak sembarangan naruh modal ke tempat usaha kalau tidak melihat kinerja pemiliknya terlebih dahulu. Dan saya yakin kamu cukup worth it dalam bidang ini. Sayapun juga senang bisa bekerja sama dengan anak muda penuh kreatifitas seperti kamu."

"Ah pak Siwon bisa aja mujinya. Tapi beneran loh pak, saya masih berasa kayak mimpi bisa bangun cabang kopi johnny dalam kurun waktu kurang dari satu tahun jalanin usaha ini."

"Kamu gak bermimpi kok John. Perlu nih saya sundut pake rokok atau saya tampol dulu biar kamu yakin kalo bukan mimpi?" tawar pak Siwon yang dengan cepat ditolak Johnny dengan gelengan kepala.

"Hehehe... Gak perlu pak, saya udah sadar kok sekarang, hehe...."

"Yaudah kalo udah sadar. Kuy balik ke dalem, kita lanjutin pestanya."

"Kuy!!!"






Ngemeng-ngemeng, pak Siwon kekinian juga ya.





















































































kopi johnny | nct.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang