Part 10b

14.3K 2.2K 292
                                    

You just want attention
I knew from the start
You're just making sure I'm never gettin' over you,
(Attention, Charlie Puth)

Antara lega dan kecewa, perasaan Dita terombang-ambing di antara dua kata itu. Lega karena Haikal tidak mengenalinya tapi dia juga kecewa bagaimana orang yang katanya mencintainya tidak tahu perempuan berpenampilan aneh yang bertemu dengannya selama beberapa menit adalah pacarnya sendiri. Dita cepat-cepat naik ke atas, langsung mandi dan membedaki sedikit wajahnya serta memulas bibirnya dengan lipstik pink pucat.

Pernyataan Yudhistira terngiang kembali di telinga gadis itu.

Dia bukan laki-laki yang baik...

Dita menggelengkan kepala kuat-kuat, menolak semua fakta yang terjadi. Ia tetap berpikir positif. Haikal tidak mengenalinya karena mereka baru 6 minggu berkenalan dan juga memang penampilannya kacau sekali tadi. Tapi ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Ia cukup kecewa dengan sang dokter kali ini.

***

Haikal mengamati interior ruang tamu apartemen yang mewah dan berkesan maskulin, ia baru masuk hingga ke dalam apartemen setelah beberapa kali mengantar Dita. Selama ini ia hanya mengantar ke pintu karena ia menunggu waktu yang tepat untuk datang dengan tujuan ingin serius dengan Dita dan mengenalkan dirinya dengan cara yang patut pada semua anggota keluarga gadis itu.

 Selama ini ia hanya mengantar ke pintu karena ia menunggu waktu yang tepat untuk datang dengan tujuan ingin serius dengan Dita dan mengenalkan dirinya dengan cara yang patut pada semua anggota keluarga gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samar-samar, indra penciuman Haikal mengenali aroma ini. aroma minyak obat gosok terasa mengambang di udara, aroma yang sama dengan gadis aneh yang ia temui di lobby tadi.

Apa gadis nerd itu juga bertamu ke apartemen ini?

Haikal melirik Yudhistira yang sedang menghirup teh dan sedang duduk di depannya. Laki-laki itu juga menawarinya secangkir teh hangat, Haikal tidak mengira Yudhistira akan sangat ramah padanya. Tadi di lobby sebenarnya ia mengamati Yudhistira dan gadis itu beberapa saat. Ia ingin meyakini dulu apa yang ia lihat tidak salah. Seorang laki-laki dewasa yang sangat tampan menurut standarnya sendiri, mengobrol sangat akrab dengan gadis aneh yang bisa dikatakan culun. Wajah laki-laki yang ia harapkan menjadi kakak iparnya terlihat sangat bahagia, ia juga melihat tatapan penuh kasih sayang dan bisa dikatakan cinta dari cara Yudhistira memandang sang gadis. Haikal tersenyum, ia bisa menebak perasaan Yudhistira saat itu juga, cinta yang tak berbalas atau tak terungkapkan.

"Anda tersenyum-senyum sendiri? Memikirkan apa?" tanya Yudhistira tiba-tiba, cukup mengejutkan Haikal.

"Oh, saya hanya teringat sesuatu yang lucu. Omong-omong, gadis yang saya temui di lobby tadi juga temannya Dita?"

"Teman Chloe? Ah iya, memang dia temannya Chloe." Yudhistira nyengir lebar kembali.

"Pantas sangat akrab dengan Anda. Sepertinya dia baru ke sini ya, karena bau minyak gosoknya masih tertinggal di ruang ini."

My Perfect Polar BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang