Please see me
Reaching out for someone I can't see
(Lost Stars, Adam Levine)Hari ini adalah hari kedua Dita diantar jemput oleh Yudhistira, ia belum mempunyai cukup uang untuk memperbaiki mobilnya ke bengkel. Dita harus bersabar menunggu tanggal gajian yang tinggal beberapa hari lagi dan ia juga enggan meminta bantuan Yudhistira. Haikal juga tidak bisa mengantar dan menjemputnya karena jadwalnya cukup padat, mau tak mau Dita terpaksa menumpang dengan kakak sepupunya.
Tapi taktik licik Yudhistira akhirnya gagal juga, semua daya usahanya mengotak-atik mobil Dita tengah malam itu beberapa hari yang lalu percuma. Di hari kedua, ia mendapatkan surat dari direktur operasional untuk mewakili beliau menghadiri annual meeting perbankan tingkat Asia di Malaysia. Desis penuh rasa kesal keluar dari mulut Yudhistira ketika ia selesai membaca memo dinas itu. Artinya untuk beberapa hari ke depan selama perjalanan dinasnya, Dita akan diantar jemput Haikal.
Sialan!
Yudhistira tidak ingin hal itu terjadi, enak saja Haikal bisa menikmati jerih payahnya dengan tidak melakukan apa-apa. Malam ini, Yudhistira akan memperbaiki mobil Dita diam-diam supaya tidak terlihat kalau kerusakan itu sengaja dibuat. Besok, ia akan memberikan Dita sejumlah uang agar mobil gadis itu masuk bengkel dan ia terbebas dari dugaan tersangka.
***
"Belum tidur, Chloe?" Yudhistira mengetuk pintu kamar gadis itu dan tak lama kemudian pintu terbuka dan kepala Dita dengan jambul pocongnya muncul.
"Kenapa, Mas?"
"Tadi kamu pulang sama siapa?"
"Aku nebeng sama Heru sampai Rancho Indah, terus tinggal naik taksi ke sini."
"Aku kira kamu diantar sama Haikal."
Dita tersenyum mendengar Yudhistira sudah dapat menyebut nama pacarnya tanpa ekspresi tidak suka.
"Jadwal Haikal padat, Mas."
Alis laki-laki itu terangkat penuh arti dan membuat Dita tertawa.
"Nggak usah mikir yang aneh-aneh. Kami tetap makan siang bersama."
"Siapa yang mikir aneh-aneh, Dita. Syukurlah kalau kalian tetap berkomunikasi. Omong-omong, aku mau ngasih tau, besok aku ditugaskan ke Malaysia selama tiga hari. Jadi aku nggak bisa nganter dan jemput kamu lagi."
"Oh, nggak apa-apa. Haikal kayaknya bisa antar-jemput aku besok. Dua hari lagi gajian, mudah-mudahan mobilku bisa cepat selesai kalau sudah masuk bengkel."
Yudhistira hanya melirik Dita sekilas, bersikap seolah tidak peduli. Sebenarnya, ia berpura-pura terlihat santai padahal sesungguhnya ia sangat blingsatan. Semua rencana yang tersusun rapi untuk mendekati Dita secara halus dan mengubah cara pandang adik sepupunya terhadap sang dokter gagal dengan perintah perjalanan dinas ke negeri Upin-Ipin. Tindakan liciknya yang merusak mobil Dita demi bisa pulang-pergi bersama-sama bagai bumerang yang berbalik pada dirinya sendiri, karena kemungkinan besar Dita dan Haikal akan semakin dekat.
"Chloe, besok minta Nakula atau Sadewa bawa mobilmu ke bengkel. Malam ini, aku transfer uang buat biaya reparasi mobilmu."
Wajah Dita seketika cerah, sebenarnya ia tidak suka menumpang mobil orang lain.
"Aku bayar pas gajian, ya."
"Gampang!"
Paling tidak, Dita hanya sehari diantar-jemput oleh Pak Dokter, pikir Yudhistira kesal. Kalau bisa, ia ingin Haikal tidak pernah berdua-duaan dengan Dita tapi itu tidak mungkin. Mungkin karena Dita jauh dari jangkauannya selama ia berada di Kuala Lumpur, sikapnya makin protektif dan juga tidak terkendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Polar Bear
ChickLitOPEN PO 25 JUNI S/D 10 JULI 2019. BISA DILIHAT DI PART OPEN PO LEBIH JELASNYA. PROSES PENERBITAN! BEBERAPA PART AKHIR TELAH DIDELETE! Hidup Anindita Chloe Kurniawan, 24 tahun, terlihat sangat sempurna. Berprofesi sebagai supervisor di sebuah bank sw...