“Berjanjilah padaku, bahwa kau bisa melupakannya, sebelum bertemu
dengannya kau baik-baik saja, bukan?
Seharusnya kau bisa seperti itu saat ini,tanpanya dunia belum berakhir.
Berjanjilah padaku, jangan pernah mengirimkan pesan-pesan rindu lagi padanya, itu tak akan membuatnya kembali padamu. Itu hanya akan membuatnya merasa menang dan berhasil karena telah membuatmu jatuh.
Berjanjilah padaku, jangan terlalu memikirkan hal ini, sibukkan dirimu.
Jangan terlarut dalam kesedihan. Semua hanya butuh pembiasaan,
biasakan tanpa ada pesan darinya;
biasakan tanpa ada perhatian darinya;
biasakan ini, tolong.
"Berjanjilah padaku, diriku," ucapku pada diriku sendiri.
"Janji."
— Kinta
