Kita adalah dua insan yang dipertemukan secara tidak sengaja dalam dilema, tatkala senduku muncul bergema kau hadir mengajak bercengkerama.
Kau bak malaikat kegelapan, datang menolong di saat hidupku sangat pengap, kesedihan selalu hinggap. Hatiku lusuh duka menyeluruh.
Katamu aku adalah salah satu yang terkuat, sebab berhasil melawan nestapa menyayat. Katamu di antara jutaan yang lain aku adalah yang terbaik, sebab sukses membuat jiwamu tertarik.
Arogansi kalah dengan eksistensi, kau dan aku saling menyahut lembut melalui kata sebab sedang jatuh cinta. Perbedaan di sanubari dan teori bukan menjadi halangan untuk kita bersama meski kenyataan menampari.
Kita seakan tidak peduli apa omongan orang lain, karena merasa sudah satu batin. Perjuangan di hubungan ini semakin besar bahkan suar mengubahnya terkapar, walau cita kemudian berujung hancur pun melebur.
Kita sungguh masih seirama dan setujuan dengan kama. Namun apa boleh buat jika semesta tidak mengizinkan, apalagi ketika sebuah takdir mengabaikan tanpa mempersilakan.
Pada akhirnya kita berpisah, kau dan aku dilanda resah karena tidak mampu lagi melangkah. Kisah dan cerita kini cukup teringat lewat isak air mata.
Jalani kehidupan masing-masing, kau dan aku memang pernah saling tetapi tidak sanggup membangun puing. Cara selanjutnya ialah simpan rapi segala kenangan kita agar tidak terasing.