"Maaf jika rasaku terlalu menggebu, aku memang tak tahu malu, perihal rasamu pun aku tak tahu. Maaf jika caraku menuang kasih membuatmu risih. Aku tak bermaksud melebih, namun hanya ini yang aku fasih. Maaf jika aku melayang di luar kepayang. Khayalku terbang melampaui ambang, hingga aku terjebak dan tak tahu cara kembali pulang.
Memang benar katamu, bila rasa tak seharusnya diurai dalam bahasa, agar kasih tak berlebih dan manis tak cepat habis. Namun, apa daya? Jika puisi adalah caraku berbicara, kuharap diamku membuatmu bahagia."