Entah kapan tapi aku yakin saat itu akan tiba.
Saat di mana aku akan menyapamu seperlunya.
Berteman denganmu dengan sewajarnya.
Saat di mana aku tak lagi menuliskan semua tentangmu dengan rasa yang ku tahan mati-matianDan jika sesekali ingatan tentangmu hadir kembali, aku cukup berkata, "Terima kasih pernah ada."
—SatuHuruf,
Perasaan itu harus dienyahkan, bukan?