Entah kau lupa atau mungkin saja berusaha untuk tidak mengingat lagi.
Bahwa aku selalu hadir di keadaan terpurukmu saat kau menghadapi segala bebanmu seorang diri.
Aku bahkan selalu mengatakan padamu seberat apapun ujian yang kau temui,
Akan lebih terasa mudah jika kau izinkan aku untuk tetap di sini.
Aku memang tak menjamin masalahmu selesai dengan begitu cepat,
Tapi pahamilah ketika aku berusaha mengubah kesedihan itu dengan tawa agar kau tetap kuat.Seiring berjalan waktu, akhirnya tak kulihat lagi raut wajah sendumu.
Tak kutemukan lagi tanda tanda rapuhnya jiwamu.
Aku bersyukur sekaligus lega pun bahagia.
Kau mulai lagi menemukan dirimu yang begitu ceria.Namun mendadak ada yang tampak berbeda sejak kau menemuiku dan berbicara empat mata.
Aku masih tak mengerti kau tersenyum tapi sedikit tertahan.
Kau menahan sesuatu yang membuat aku terus kepikiran.Kau mengucapkan terima kasih atas segala kesediaanku
Atas waktu-waktu yang pernah kuberikan dan semua tentang kita kala itu.
Aku masih mendengarkanmu,
Sampai kemudian kau yang meminta maaf padaku.
Aku semakin dibuat tanya.
Kau memintaku untuk mencukupkan usahaku menjadi sosok yang membuatmu tak ingin semakin menghadirkan luka.Hari itu kau menunjukkan apa arti luka oleh kenyataan dan apa arti patah oleh sebuah ikatan.
Aku suka caramu meninggalkanku.
Disaat aku mulai percaya bahwa bertahan membuat seseorang akhirnya memilihku.
Namun ternyata Tuhan tak mengizinkan
Sebab ia lebih tahu mana yang pantas untukku.Mungkin sekarang ini di manapun kau membacanya, tidaklah perlu menyesal.
Bahagialah aku yakin ia jauh lebih bisa menenangkanmu ketika kau berada di titik terburuk dan ia pula yang bisa lebih menguatkan dengan caranya mencintaimu.- ( Terinspirasi dari Indra. R )
![](https://img.wattpad.com/cover/134034018-288-k274951.jpg)