Senja enggan untuk beranjak
Aku masih sibuk merangkai sajak
Hei kamu si laki-laki abstrak
Kutitipkan rindu yang bergejolakSenyummu kala itu membuat darah berdesir
Tawamu membangkitkan gembira
Kini semua berlalu secepat hitungan detik
Ingin ku putar kembali waktu
Namun aku terlalu kecil untuk hal sebesar itu